"Terkadang, hati tidak sejalan dengan pikiran. Saat hati berkata, 'biarkan saja' namun pikiran justru berkata sebaliknya, 'pertahankan, dan tetapkan kepemilikan atasnya."
וו×
Jika kalian kurang menyukai/tidak menyukai cast yang aku kasih, kalian bisa buat imajinasi sendiri, ya.
Tepat malam pukul 19:00, Sana menemani Gabriella untuk pergi ke bandara. Cewek itu juga berpamitan pada Gabriella untuk pergi malam ini bersama Tiger.
"Bunda penasaran sama orang yang namanya Tiger, terus juga kenapa dia sering ajak kamu keluar?" tanya Gabriella setelah mendegar Sana meminta izin.
Sana menghela napas sesaat, "Tiger itu gantengg banget, Bun, banyak yang jatuh cinta sama dia meskipun cuman lihat satu detik aja. Terus juga, dia itu jago di bidang pendidikan, dia juga jago karate loh, Bun." Sana menceritakan Tiger secara menggebu-gebu.
"Bukannya kamu siswi baru di SK, ya? Kok tahu banget tentang Tiger?" Gabriella menatap putrinya penasaran.
Sana terkekeh, "Sana kesayangan Bunda ini punya temen yang jagoo banget soal gosip terhangat SMA baruku," kekeh Sana.
"Siapa? Naomi atau Sarah? Menurut Bunda Naomi, deh, soalnya Sarah enggak mungkin jadi biang gosip." Gabriella terkekeh.
"Tahu aja Bunda," balas Sana. "Eh, udah sampai, Bun."
Sana maupun Gabriella keluar dari mobil dan keduanya berdiri saling berhadapan. "Jaga diri Bunda baik-baik di sana, jaga kesehatan juga, ya." Sana memeluk Gabriella.
"Iya, kamu juga jaga diri baik-baik, jangan kelayapan malam mulu, makan yang sehat-sehat, ya."
Sana terkekeh, "Enggak janji kalau buat makan sehat, Bun."
Gabriella menyentil kening Sana pelan, "Jangan kebanyakan makan makanan instan, sayang."
"Enggak janji, Bunda."
"Dasar. Bunda pergi dulu, ya. Assalaamualaikum, Drisana." Gabriella mencium kening Sana lama.
"Waalaikumussalam."
Sana melambaikan tangannya kepada Gabriella sebagai perpisahan, cewek itu segera memasuki mobil kembali dan pulang.
"Tiger udah sampai belum, ya?" gumam Sana mengeluarkan ponselnya dari tote bag hitam bergambar BT21. "Aku telpon deh."
Tut tut
"Halo."
"Assalaamualaikum, Tiger. Kamu lupa salam." Sana terkekeh.
"Waalaikumussalam, gue manusia biasa. Dimana lo?"
"Perasaan lupa mulu, kamu udah di rumah aku?"
"Hm."
"Tunggu, ya, aku baru anter Bunda ke bandara."
"Kalau gitu, lo berhenti aja di cafe remaja, San."
Sana terdiam, "Kamu lewat?"
"Kalau gue enggak lewat, gue enggak akan nyuruh lo, Drisana."
"Santai, dong, aku cuma tanya. Assalaamualaikum."
Sebelum Tiger menjawab salamnya, Sana lebih dulu memutuskan sambungannya. "Pak, ke Cafe Remaja, ya."
"Baik, Non. Perlu saya tunggu atau tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚃𝙸𝙶𝙴𝚁 ✔
Novela Juvenil"Lo sopan, Kami sambut. Lo kasar, Kami patahkan." - Geng Tiger di bawah pimpinan Tiger Bagaspati. ×•×•× Tiger menempelkan dahi keduanya, napas keduanya saling menerpa wajah. Napas Tiger yang berbau mint mene...