"Perasaan itu seperti hujan, selalu datang secara tiba-tiba, tetapi mampu menghidupkan sesuatu yang mati."
-Drisana-
Sebelumnya maaf ya kalau misalkan ceritaku kurang dapat feelnya, atau ngebosenin yang baca🙏. Terus juga maaf ya kalau partnya ada 2😭.
וו×
Sana memandang Tiger yang terdiam di sampingnya. Cowok itu menarik Sana menuju rooftop sekolah dan memutuskan untuk duduk di sofa yang tersedia.
Sana memilin jemarinya yang disimpan di atas rok, "Kamu ... kenapa bantu aku?" tanya Sana.
"Jangan salah paham sama pengakuan gue, Sana. Gue bilang kayak gitu, supaya enggak ada yang ganggu lo."
"Tapi dia pasti bakalan gencar ganggu aku, Tiger." Sana menyanggah.
Ucapan Sana membuat Tiger terdiam, ada benarnya juga ucapan cewek di sampingnya. Tetapi jika Tiger tidak melakukan itu, maka Alvis akan bertindak lebih jauh.
"Gue enggak peduli gimana nasib lo nanti, Tiger."
Ucapan Alvis beberapa tahun lalu kembali mengusik hatinya, cowok dengan tindik hitam di telinga kiri itu menoleh pada Sana. "Tetap di samping gue, maka Alvis enggak akan usik lo, Sana."
"Aku ... takut," lirih Sana.
Tiger menatap dalam mata Sana yang hendak mengeluarkan air matanya, cowok itu segera menarik Sana ke dalam pelukannya. Lo akan baik-baik aja, gue jamin itu, Sana. Tetapi saat lo jauh dari gue, entah apa yang bakalan terjadi, batin Tiger.
וו×
Di sebuah apartemen mewah, disana ada anggota inti geng Gapagos. Terdiri dari; Alvis, Adam, Alzevin, Arlie serta Brandon. Mereka sedang membicarakan sesuatu yang penting.
Alvis menatap serius empat sahabatnya, "Gue harus buat Tiger menderita," desisnya penuh kebencian.
"Kenapa lo benci banget Tiger?" tanya Adam yang sudah tidak tahan kelakuan Alvis pada Tiger, sahabatnya juga.
Alvis menatap Adam berang, "Tiger, enggak pantes bahagia terus, Dam. Udah cukup dia bahagia! Sekarang waktunya gue yang mendapatkan itu semua."
"Tapi bukan dengan fitnah Tiger, Alvis." Adam menatap tajam Alvis.
"Apapun akan gue lakukan, termasuk mengatakan kebohongan ini sama Sana." Alvis menyeringai.
Adam mengusap wajahnya kasar, sementara tiga lainnya memandang mereka dengan tatapan berbeda-beda.
"Al, kalau memang lo mau memfitnah, caranya gimana?" tanya Brandon.
Alvis tersenyum miring, "Gue tahu kalau Tiger suka sama Sana, dan ... itu adalah kunci terbaik gue."
"Kalau suka, enggak mungkin Tiger cuekin Sana. Seenggaknya dia lindungin ceweknya, lah." Arlie terlihat tidak setuju.
Alvis berdiri dari duduknya, dan memunggungi sahabatnya. "Gue tahu Tiger seperti apa, Arlie. Dari cara dia natap Sana, udah ketahuan kalau dia juga suka sama cewek itu. Dan lo lihat sendiri waktu di kantin, 'kan?"
"Oke, anggaplah apa yang lo bilang bener, Vis. Terus, cara lo fitnah Tiger gimana?" Kini Alzevin ikut bersuara.
"Gampang aja, gue bakalan deketin Sana. Disaat semuanya tepat, gue akan memulai rencana ini dan menghancurkan Tiger."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚃𝙸𝙶𝙴𝚁 ✔
Fiksi Remaja"Lo sopan, Kami sambut. Lo kasar, Kami patahkan." - Geng Tiger di bawah pimpinan Tiger Bagaspati. ×•×•× Tiger menempelkan dahi keduanya, napas keduanya saling menerpa wajah. Napas Tiger yang berbau mint mene...