Enjoy to reading!!!
.
.
.
.
."Ya Allah....kalian baru bangun jam segini?" Tante Risa menggelengkan kepalanya saat melihat Ara dan Aga turun dari tangga dengan muka suntuk.
Aga melirik jam. Dia membulatkan matanya terkejut, pasalnya kini jam menunjukkan pukul sebelas. Mereka tidur atau hibernasi?
Sedangkan Ara hanya cengengesan, dia berlari menuruni tangga kemudian memeluk Tante Risa dengan erat.
"Bunda Ris....Ara laper..." melasnya pada Tante Risa.
Aga dan Tante Risa tertawa bersama. Lucu melihat tingkah Ara yang manis.
"Iya...Bunda Ris tadi pagi udah buatin sup jagung kesukaan Ara sama Aga" jawab Tante Risa sambil mengelus kepala Ara dengan sayang. Tante Risa sudah menganggap Ara itu sebagai anaknya. Dia jatuh cinta pada Ara saat Aga waktu kecil membawanya kerumah. Hingga sampai sekarang, keluarganya selalu terbuka akan kehadiran gadis manis satu ini.
"Yuhuuuu!!!! Ara sayaaaangggg banget sama Bunda Ris" seru Ara kemudian mengecup kedua pipi Tante Risa.
Ara berlari menuju meja makan, kemudian langsung mengambil nasi dan sup jagung buatan Tante Risa. Baru juga Ara akan menyuap, tangan Aga menghentikannya.
"Ara laper...." ucap Ara memelas. Bibir Ara mengerucut lucu ditambah kerutan kecil keningnya, membuat orang lain gemas melihatnya.
"Cuci muka dulu Ara" kata Aga.
"Nggak mau! Perut Ara udah demo dari tadi...."
"Bentar dulu ya...Ara jangan makan dulu" ucap Aga kemudian berlari menuju kamar mandi dekat dapur. Tak lama kemudian, Aga kembali dengan wajah yang lebih segar, dan tak lupa dia membawa handuk kecil yang masih bersih dan terlihat basah.
"Sini!" Aga melambaikan tangannya, meminta Ara untuk menghampirinya.
"Gak mau, males" ucap Ara sambil merebahkan kepalanya diatas meja.
Aga menggelengkan kepalanya, kemudian dia menghampiri Ara dan berdiri dihadapannya. Dia menyuruh agar Ara sedikit mendongak, kemudian Aga mengusapkan handuk yang tadi dia bawa pada wajah Ara dengan pelan.
"Nah udah!" Seru Aga setelah selesai membersihkan wajah Ara, "Udah makan langsung mandi ya" lanjutnya sambil mengacak-ngacak rambut Ara sebelum dia pergi ke dapur menyimpan handuk.
Ara pun kembali ke meja makan dan langsung melahap makanannya. Tak lama kemudian, Aga ikut bergabung bersama Ara, memakan sup jagung kesukaannya yang dibuat Ibunya.
Sesekali Aga akan membersihkan sisa makanan disekitar bibir Ara, kemudian melanjutkan makanannya.
"Alhamdulillah.....Ara kenyang" Ara menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil mengusap-usap perutnya kekenyangan.
"Minum dulu Ara" ujar Aga sambil menyodorkan segelas air minum.
"Eh iya lupa. Makasih Aga"
"Jangan dibiasain Ara. Kalo udah makan harus minum"
Ara meletakan gelasnya yang sudah kosong, "Gapapa. Kan ada Aga yang selalu ngingetin Ara" jawabnya.
"Aga gak bakal terus selalu ada buat Ara. Gimana nanti kalo Aga punya pacar? Bisa-bisa Aga gak akan ingetin Ara buat minum habis makan, soalnya waktu Aga pasti bukan buat Ara doang"
Ara yang mendengar penjelasan Aga dibuat terdiam. Hatinya sedikit terasa perih. Kemudian Ara berdiri, berjalan mengelilingi meja dan langsung memeluk Aga dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGARA
Teen FictionPelangi itu Ayah Pelangi itu Bunda Pelangi itu Bang Rei Pelangi itu Bang Il Pelangi itu Bang Tri Awalnya hanya ada lima pelangi yang Ara gambar waktu kecil, tapi sekarang nggak lagi. Ada mereka yang menjadi pelengkap pelangi Ara. Aga, pelangi itu ka...