|| 𝐀𝐢𝐝𝐞𝐧, 𝟐𝟐 𝐀𝐠𝐮𝐬𝐭𝐮𝐬 𝟐𝟎𝟐𝟎 ||
•••
Pada jam pelajaran biologi kali ini kelas Ana cukup hening. Karena guru yang tidak masuk, dan banyak yang memilih pergi ke kantin. Kecuali Ana dan ketiga temannya.
"Lagi pdkt ama ka Aiden?" tanya Fani pada Ana yang sedang selfie dengan Via.
"Engga, biasa aja" balas Ana yang tetap fokus pada hasil fotonya tadi.
"Kata cowo gua lu sekarang sering chatan sama Ka Aiden" jelas Fani yang memang mengetahui hal ini karena sudah dari satu minggu yang lalu menjalin hubungan dengan Doni.
"Kok lu tau anjir" ucap Ana pada Fani
"Tau dong, jadi gimana?" tanya Fani dengan nada jahilnya
"Ya chatan doang fan, engga lagi pdkt kaya yang lu bilang" balas Ana sambil menatap malas pada Fani
Memang sekarang Ana dan Aiden mulai sering berkomunikasi sejak dua minggu lalu, atau tepatnya setelah Aiden mengantarkan Ana pulang. Bahkan Mereka terlihat cukup akrab di chat. Tapi jika di sekolah jangankan akrab, saling sapa saja tidak pernah. Hanya sesekali mereka saling melempar senyum.
"Ke kantin yuk, gua bosen" ucap Via pada ketiga temannya, yang langsung diangguki oleh mereka.
"Gua mau ke kamar mandi dulu, udah kebelet. Lu berdua duluan aja" Rani langsung menarik tangan Via menuju kamar mandi.
Ana dan Fani turun terlebih dahulu agar bisa memesan makanan sebelum nantinya kantin akan ramai, karena setengah jam lagi akan istirahat.
Di dekat tangga lantai dua mereka melihat anak-anak Electrify Band sedang duduk sambil menyanyikan lagu milik Budi Doremi yang berjudul tolong itu dengan iringan gitar yang dimainkan Aiden. Ana melirik kearah Aiden sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya lagi ketika Aiden tiba-tiba melihat kearahnya."Fan hoodie aku mana" tanya Doni saat Ana dan Fani melewati mereka.
"Di kelas aku, ambil aja" jawab Fani yang tetap melanjutkan langkahnya.
•••
"Temenin gua beli boba dulu ya fan " ajak Ana yang langsung diangguki Fani. Mereka hanya berdua, karena Rani dan Via sudah pulang lebih dulu. Rumah Ana dan Fani yang cukup dekat, membuat mereka berdua pulang dan pergi sekolah bersama.
Dari podium mereka melihat di area dekat pagar sudah tidak terlalu ramai, karena mereka yang memang sengaja menunggu sepi.
"Hai kecintaan aku, pulang ama aku yuk" Ana dan Fani terpaksa tiba-tiba berhenti karena Doni juga tiba-tiba sudah berdiri tepat di depan mereka.
"Aku kan pulang sama Ana sayang" Fani mengatakan itu yang membuat Ana menoleh ke arah mereka dengan tatapan geli. Bukan apa-apa, hanya saja ia heran, biasanya mereka adalah pasangan yang jarang mengumbar keromantisan di depan publik seperti ini.
"Dia ama gua, lu tenang aja" bukan Doni yang menjawabnya melainkan Aiden. Yang refleks membuat Ana langsung mengalihkan pandangannya pada Aiden.
"Oh gitu.... yaudah duluan ya na" ucap Fani sambil berlalu bersama Doni meninggalkan Ana. Yang membuat Ana seketika bingung, apalagi ketika temannya itu sudah pergi meninggalkannya.
"Masih ada kegiatan di sekolah lagi?" Ana yang masih berdiri pada tempatnya dan menatap kearah kepergian Fani tadi langsung menoleh pada kakak kelasnya, Aiden.
"Engga kak" jawab Ana yang sekarang sedang membuka aplikasi ojek online di handphone nya itu.
"Yaudah ayo ke parkiran, atau lu tunggu sini gua mau ngambil motor" ucapan Aiden ini membuat Ana langsung menolehkan kepalanya.
"Gausah kak ngerepotin, gua udah mau mesen gojek" balas Ana sambil mengipasi wajahnya, karena hari ini cuaca cukup panas.
"Gua udah terlanjur bilang ke Fani buat nganter lu, lagian katanya lu mau ke Feeling Cafe dulu" Ana yang mendengar itupun langsung menatap bingung Aiden.
"Ada Fani juga disana" lanjut Aiden seakan mengerti tatapan bingungnya.Setelah mengatakan itu Aiden langsung berjalan kearah parkiran yang langsung diikuti oleh Ana dibelakangnya. Mana ikhlas Ana menolaknya, ia sudah rindu pada boba di Feeling Cafe itu.
Saat mereka tiba di parkiran, ternyata ada Alvaro juga disana. Jarak antara motor milik Aiden dan Alvaro cukup dekat, membuat Ana langsung memalingkan wajahnya agar misi move on yang sedang ia jalani cepat tercapai.
•••
Ana dan Aiden yang baru tiba langsung menuju ke lantai 2 dimana Fani dan Dion berada. Ana langsung memesan minuman karena udara diluar cukup panas, yang membuatnya haus.
"Lu ga bosen minum boba mulu?" tanya Ana pada Fani yang jika di manapun ada menu boba, pasti ia pesan.
"Trus lu juga gabosen minum strawberry milkshake kapanpun?" jawab Fani dengan nada jahilnya yang membuat Ana langsung memasang muka kesalnya. Dan tanpa mereka sadari, Aiden yang melihat itu menarik sedikit sudut bibirnya keatas.
Aiden mencondongkan sedikit badannya pada Ana yang tepat berada disampingnya "Emang itu milkshake enak banget?"
"Enak, mau nyoba ga" tanya Ana pada Aiden sambil menyodorkan milkshake miliknya.
"Eh tapi jangan deh pesen baru aja ka, ini bekas gua" lanjut Ana yang membuat Aiden tertawa ringan."Besok pagi temenin gua ya" ucap Aiden yang membuat Ana menampakkan wajah bingungnya, apalagi ketika Aiden tiba-tiba mengambil ponsel miliknya.
"Mau set alarm doang, biar besok lu bangun pagi trus ga ngaret deh" ucap Aiden dengan santainya setelah mengembalikan handphone milik Ana.
"Mau kemana sih emang ka, gua mau tidur sampe rada siangan besok" balas Ana dengan raut wajahnya yang cukup tidak enak, karna sudah pasti waktu santai nya esok terganggu.
"Ikut aja udah, bawel deh" Ana yang mendengar perkataan Aiden sontak langsung melototkan matanya pada kakak kelasnya yang duduk disampingnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN
RomanceSekuat apapun Ana mempertahankan hubungannya dengan Aiden, tetapi tetap saja semesta seperti tidak menghendaki hubungan ini terjadi. Kecuali jika Aiden juga ikut berjuang mempertahankan hubungan mereka ini, tapi Ana rasa itu tidak mungkin terjadi.