|| 𝐀𝐢𝐝𝐞𝐧, 𝟐𝟗 𝐉𝐮𝐧𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟏 ||
Minggu yang biasanya cerah bagi Ana karena dapat tertidur pulas, kini berubah menjadi suram. Bagaimana tidak, pukul setengah tujuh Aiden si kakak kelasnya sudah berada dirumah Ana.
"Gua traktir makan ntar" ucap Aiden kepada Ana yang sedang mengikat tali sepatu dengan wajah masam.
"Harus itu mah" jawab Ana setelah selesai mengikat tali sepatunya
" Mana helm nya, gua gapunya helm ka" lanjut Ana sambil berjalan ke teras depan
"Gua bawa mobil Ana" respon dari Aiden yang memanggil namanya membuat Ana salah tingkah, namanya juga perempuan kan.
'𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘮𝘱𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘪𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘨𝘶𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘵𝘪𝘯𝘨' rapal Ana dalam hati dan benar saja, Aiden memerhatikan Ana yang terlihat Aneh dengan pandangan bingung. Ana yang tidak tau harus apa pun akhirnya tersenyum, yang membuat Aiden mengedikan bahunya dan lanjut berjalan.
•••
"Lu aja ya ka yang jogging, gua nunggu di tukang soto" ucapan Ana barusan membuat Aiden mendelik, dan menarik Ana dari parkiran menuju track jogging.
"Ih kasian anak kecilnya naik perosotan sendiri, gua mau kesana ya kak" alibi seorang Resyana Fredella yang kurang menyukai olahraga. Tetapi harapannya pupus ketika Ana yang sudah akan berjalan menjauhi Aiden justru tangannya ditarik sambil sedikit berlari. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Aiden, dan mau tidak mau ia harus berlari mengikuti kakak kelasnya itu.
Mereka sudah akan memulai putaran ketiga, sebelum Ana justru keluar dari track dan memilih duduk di taman. Aiden yang melihat itu pun akhirnya mengikuti Ana, karena gadis itu tadi berlari di depannya. Aiden dapat melihat wajah adik kelasnya yang memerah, dan nafas yang tidak beraturan,
"Lu segitunya gapernah olahraga ya?" tanya Aiden yang memilih duduk didepan Ana setelah membeli air mineral
"Udah enakan?" yang dijawab anggukan oleh Ana dan Aiden pun menyodorkan air mineral yang sudah terbuka tutupnya.
"Ga lagi ka, gua ikut olahraga. Cape anjir" ucap Ana yang tadi seperti ingin pingsan disitu juga
"Harus ikut lagi, ntar gua kasih tipsnya" balas laki-laki berbaju hitam dan xtrip abu-abu itu yang hanya diberi tatapan malas oleh Ana.
"Ayo traktir gua soto" ucap Ana yang sudah terlebih dahulu berjalan. Kalau urusan makanan memeng cepat, dasar.
Dua mangkuk soto dan satu nasi sudah berada didepan mereka, Aiden dan Ana. Ana tidak mau memakai nasi karena menurutnya cita rasa soto akan hilang kalau pakai nasi.
"Eh udah nanti abangnya rugi" ucap Aiden ketika melihat ana sudah menuangkan 4 sendok sambal kedalam mangkuk sotonya.
"Engga lah kak, cabe lagi murah dipasar" balas Ana yang menambahkan dua sendok sambal lagi. Dan Aiden hanya mengangguk karena dia tidak tahu harga cabai.
"Balik yuk kak" Ana menumpuk piring dan mangkuk mereka menjadi satu dan juga membereskan barang miliknya
''Mau ikut gua dulu ga, ngumpul ama anak-anak" pertanyaan Aiden itu pasti akan ditolak Ana, mau tidur lagi lah dia,
"Kebo lu" ucap Aiden yang dibalas delikan oleh Ana.
Tidak ada percakapan apapun didalam mobil, karena Ana yang malah streaming series. Sampai mereka sudah memasuki komplek perumahan Ana
"Hati-hati ka" ucap Ana setelah sampai dirumahnya dengan selamat. Yang hanya direspon dengan anggukan, sebelum laki-laki itu melajukan kendaraannya.
ᴛʜᴀɴᴋ ʏᴏᴜ!
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN
RomanceSekuat apapun Ana mempertahankan hubungannya dengan Aiden, tetapi tetap saja semesta seperti tidak menghendaki hubungan ini terjadi. Kecuali jika Aiden juga ikut berjuang mempertahankan hubungan mereka ini, tapi Ana rasa itu tidak mungkin terjadi.