Berbeda dengan Ratifa yang bangun pagi - pagi, Riftan justru masih terlelap di alam mimpinya.
Namun tiba - tiba terdengar mama Riftan yang mengetuk pintu untuk membangunkan Riftan.
" Tan bangun nak, ini sudah mau jam 7. Cepat bangun dan sarapan dulu sebelum kamu terlambat " kata mama Riftan.
" 5 menit lagi ma, Riftan masih ngantuk " jawab Riftan.
" kamu tuh kebiasaan deh tan, udah cepetan bangun " kata mama Riftan sambil masuk ke kamar Riftan.
" iya - iya ma, ini Riftan bangun " jawab Riftan sambil masih menguap.
" nah gitu dong, sekarang cepetan mandi. Mama tunggu di ruang makan buat sarapan " perintah mama Riftan.
" iya mamaku " jawab Riftan seadanya.
Setelah mama Riftan keluar dari kamar, Riftan langsung beranjak ke kamar mandi sebelum mamanya marah lagi.
Setelah selesai mandi Riftan langsung bersiap - siap dan menuju ruang makan untuk sarapan dulu. Di ruang makan Riftan melihat sudah ada papa dan mamanya.
" pagi ma, pa " sapa Riftan.
" pagi juga anak mama yang paling ganteng " jawab mama Riftan.
" pagi juga Riftan " jawab papa Riftan singkat.
Setelah menyapa mama dan papa nya Riftan langsung duduk untuk sarapan. Di meja makan itu semua menyantap sarapannya dengan tenang.
Setelah selesai sarapan Riftan langsung berpamitan kepada mama dan papa nya untuk berangkat ke sekolah.
" Ma, Pa Riftan berangkat ke sekolah dulu " pamit Riftan.
" iya hati - hati ya " jawab Mama dan Papa nya bersamaan.
" Iya " jawab Riftan sambil berdiri dan langsung menuju ke garasi untuk mengambil sepeda motornya.
Setelah mengambil sepedanya Riftan langsung berangkat ke sekolah, saat di perjalanan menuju ke sekolah tiba - tiba Riftan teringat lagi dengan cewek yang dia tolong.
" Gue kok jadi inget cewek yang gue tolong ya " kata Riftan.
" Kenapa sih gue sebenernya, kenapa wajah tu cewek kaga hilang - hilang dari otak gue "
" Nggak mungkin kan kalo gue suka sama tu cewek "
" Tapi gue nggak bisa lupain dia "
" Aduh bodo amat lah, pusing pala gue "
Riftan terus bergumam sepanjang perjalanan dia berangkat.
Tanpa Riftan sadari dia telah jatuh hati kepada Ratifa, tapi dia terus mengelak atas perasaan yang mulai dia rasakan.
Apakah Riftan akan selalu mengelak atau akan menyatakan perasaannya kepada Ratifa setelah dia sudah mampu meyakinkan hatinya ?
💫💫💫💫💫
Hai" Gais aku balik lagi, sorry ya baru up lagi. Klo suka jangan lupa vote and comment, enjoy the story and see you on the next part👋
#Author📖

KAMU SEDANG MEMBACA
KEYAKINAN
Teen FictionAPAKAH TUHAN MENGIZINKAN KITA UNTUK BERSAMA. Kisah tentang Ratifa yang bertemu dengan Riftan tanpa sengaja, namun tanpa mereka sadari dari pertemuan itulah yang membuat keduanya terlibat dalam suatu perasaan rumit yang tak pernah mereka duga sebelum...