Sebuah Pengakuan

4.9K 486 69
                                    

"woaaahh rumahnya sangat besar"

Seseorang baru saja memasuki pekarangan rumah keluarga Jeon yang pastinya membuat semua orang terkagum-kagum, tanpa terkecuali pria tampan nan tinggi ini.

"Karena kau bilang kau belum punya tempat tinggal jadi nyonya jeon memintamu untuk tinggal dirumahnya sementara waktu, sampai kau punya uang untuk menyewa apartemen sendiri tuan"

"Ahh terima kasih ahjussi, kau baik sekali" jawab pribadi tampan tersebut

"Sudah tugas saya tuan, panggil saja saya pak Lee"

Laki-laki tersebut mengangguk dan terus berbincang bersama dengan pak Lee sampai tiba di dalam rumah keluarga Jeon.

"Mari saya antar ke kamar anda tuan"

"Ahh jangan panggil begitu, panggil saja saya Seokjin...."

"...eemmm tapi kenapa rumah yang begitu besar ini terlihat sunyi pak Lee"

"Itu karena penghuni rumah punya kesibukan masing-masing. Orang tua tuan muda mengurus bisnis mereka masing-masing, sementara anak nya sibuk pada pendidikannya" jelas pak lee

"Tapi suasana rumah ini juga sedikit hidup kembali semenjak ada seorang pengawal pribadi tuan muda yang memiliki sifat ceria, aku sendiri sangat menyukai perempuan itu, dia begitu manis dan sangat ceria" sambungnya lagi

"Perempuan? Pengawal pribadi? Apa dibolehkan seperti itu?" Tanya seokjin

"Hahaha... Tuan muda sendiri yang memilihnya. Kami tidak bisa berbuat apa-apa, lagipula perempuan itu jago bela diri, dan dia berasal dari Jepang juga sama seperti mu"

'jago bela diri? Perempuan? Dari Jepang? Apa jangan-jangan?.....'

*****

"AKU KAN SUDAH BILANG PADAMU, JANGAN PERGI KEMANA-MANA SAMPAI AKU SELESAI KULIAH. KAU LUPA!!!"

Tuan muda nan tampan ini sepertinya tidak bisa sehari saja tidak mengomel. Apalagi semenjak kepulangannya dari tempatnya berlibur kemarin.

 Apalagi semenjak kepulangannya dari tempatnya berlibur kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TUAN MUDA JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang