pesta pernikahan

202 21 0
                                    

Hari ini aku melihat Melinda begitu cantik. Serasa mempunyai istri idaman.

"Tunggu" ucapku

Aku menuntun tangan Melinda agar menggandeng lenganku

"Siap menunjukan kemenangan taruanmu" ucap Putra
"Siap" ucapku tersenyum

Aku melangkah bersama Melinda masuk ke acara pernikahan. Banyak pasang mata yang tertuju ke kita.

"Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai ... Hai lihat siapa yang datang" ucap Ayu
"Siapa si" tanya Bagas
"Iya siapa sih Ayu" tanya Alfan
"Melinda datang sama pak Putra" ucap Ayu
"Yang bener lho Ayu" ucap Bagas
"Bener ... Itu yang di gandeng pak Putra Melinda" ucap Ayu
"Wah dunia serasa terbalik" ucap Alfan tersenyum

Di ujung sana ada pak Mahendra yang melihat Putra menggandeng seseorang.

"Ehem ... Jadi ini yang buat kamu tidak mau aku ajak berangkat bersama" ucap pak Mahen tersenyum
"Sekedar menemani pak" ucap Putra santai
"pak Putra saya mau keteman-teman saya dulu" ucap Melinda
"Iya" ucap Putra

Melinda menemui Ayu dan teman-temannya.

"Ayu" sapa Melinda
"Mel" sapa balik Ayu
"Giman aku nepatin janjiku kan" ucap Melinda
"Lho apakan pak Putra sampai ikut denganmu. Lho pelet ya" ucap Ayu penasaran
"Bener ... Bener lho hebat Mel" ucap Bagas

Melinda hanya menaikkan bahunya. Melinda melihat Putra sendang berbincang dengan pak Mahen. Melinda menatap Putra dengan senyuman.

"Mel ... Lho senyum-senyum sendiri" ucap Ayu
"Yang penting aku udah ngelakuin taruhan kita iya kan" ucap Melinda
"Memang temanku satu ini penakluk pak Putra"

Di sudut sana Putra sudah mengamati Melinda yang sedang tertawa. Bagi Putra tertawa Melinda membuat damai di hatinya.

"Udah Putra .... Cepat nikahi Melinda. Keburu di ambil orang lho" ucap Mahen
"Ehem ... Pak Mahen itu urusan saya. Anda tidak perlu ikut campur" ucap Putra sambil minum minumannya
"Kau dari dulu memang tidak berubah, selalu dingin kalau bersamaku" ucap Mahen tertawa
"Kenapa bapak ingin aku segera menikah. Bukankah dulu pak Mahen mengejar bu Salma dengan bantuanku" ucapku santai
"Jangan ungkit-ungkit itu lha Put" ucap Mahen gelagapan

Putra sangat senang sekali mengerjai pimpinannya.

"Ingat Putra, umurmu sudah mau 35 masa belum mau menikah" ucap Mahen
"Kalau jodoh nggak akan kemana pak" ucapku
"Ya ya ya .... Terserah dirimu" ucap Mahen minum minumannya

Di tempat Melinda

"Eh Eh Mel, pak Putra kesini" ucap Ayu

Melinda membalikkan badannya

"Mel, kita memberikan ucapan ke pengantin dulu" ajak Putra
"Iya pak" ucap Melinda

Pak Putra menggandeng tangan Melinda sampai di pelaminan.

"Wah .... Wah .... Satu kantor akan gempar melihat ini" ucap Ayu

"Acha selamat ya" ucap Melinda memeluk Acha
"Makasih ya udah datang" ucap Acha

Melinda tersenyum. Acha berbisik ke Melinda.

"Kau jadian sama pak Putra Mel" bisik Acha
"Ngawur kamu, dia hanya menemaniku" bisik Melinda
"Sekali lagi selamat ya" ucap Melinda
"Selamat ya Cha" ucap Putra
"Makasih pak" ucap Acha

Putra mendahului Melinda turun dari podium. Putra mengulurkan tangannya untuk membantu Melinda turun. Melinda pun mengulurkan tangannya, Putra meraih tangan Melinda untuk membatunya turun.

"Terima kasih pak" ucap Melinda

Melinda serasa sepeti putri yang di jemput pangerannya.

Bersambung
Sudah ada yang merasa tersipu malu nih!!!!!
Jangan lupa vote dan comen ya
😊😊😊😊😊😊

Melinda ( TAMAT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang