The Mafia ✔

Bab 2

Sebelum mulai baca seperti
Biasa vote dulu ya...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah vote
Silahkan membaca!!

Jam sudah menunjukan pukul 06.30 si gadis cantik yang bernama park jihyo bangun dari tidur nya, tapi yang dia bingung kan kenapa dia berada di kamar bukan nya kemarin dia di selamat kan oleh si pria bermata sipit.

Tok tok tok

"Dek kakak masuk ya" ucap seseorang dari balik pintu dan ternyata adalah kakak nya park jinyoung.

"Ada kenapa tampang mu seperti sedang bingung" tanya jinyoung melihat tampang adek nya aneh.

"Jam berapa aku tiba di rumah" tanya jihyo

"Sekitaran jam 22.00 emang kenapa sih"

"Siapa yang mengantar ku pulang"

"Oh itu ya tapi sebelum kakak jawab pertanyaan mu, kakak juga mau bertanya terlebih dahulu, kenapa kamu bisa di goda oleh para pemabuk bukan kah kamu sedang berkencan dengan daniel?"

Jihyo pun menundukan kepala nya tidak berani menatap mata sang kakak yang terlihat menakutkan.

Jinyoung pun yang melihat jihyo seperti itu jadi gregetan sendiri.

"Sudah kakak bilang dia bukan pria yang baik untuk mu tapi kenapa kamu susah banget di bilangin"

"Aku terlalu cinta dengan nya kak" cicit jihyo.

"Kakak tidak melarang mu untuk mecintai siapa pun tapi dari pada kamu sengsara dan selalu di anggurin seperti itu lebih baik kamu putuskan" ucap jinyoung dengan nada tak suka.

"Kenapa sih kakak selalu aja menentang hubungan ku dengan kak daniel? Dia pria yang baik kak cuma kemarin aja ada urusan maka nya aku pergi sendiri"

"Jika dia pria yang baik setidak nya dia memanggil taksi untuk mengantar kan mu pulang bukan di suruh pulang jalan kaki" ucap jinyoung.

"Dan yang semalam mengantar mu pulang adalah kakak sepupu nya nayeon, beruntung kamu di selamat kan oleh nya dan berterima kasih lah jika bertemu lagi dengan nya" ucap jinyoung lalu pergi.

Jihyo pun termenung kenapa kakak nya sangat membenci pacar nya, apakah mereka saling mengenal di masa lalu tapi pada akhir nya mereka bertengkar?.

Jihyo langsung menyalakan hp nya berharap daniel mengirimi dia pesan atau apa pun itu.

Raut muka jihyo berubah menjadi sedih seperti nya dia agak kecewa dengan daniel tapi tetap saja dia tidak bisa marah ataupun benci dengan nya karena dia terlalu cinta mati.
.
.
.
.
.

Jihyo sudah tiba di butik kesayangan nya dan memulai beraktifitas seperti biasa.

Dia sedang merancang sebuah gaun pernikahan milik orang lain, di satu sisi dia iri kapan daniel akan melamar nya, bukankah mereka berpacaran sudah 2 tahun.