Pada baris-baris kalimat ini
Akan kutumpahkan segala curahan hati
Seperti secangkir kopi yang siap untuk kuteguk
Juga pada gula yang menyamarkan pahitnyaIni bukan tentang filosofi kopi
Atau berperan seperti gula
Juga bukan bercerita tentang nikmatnya menyeduh kopi di pagi hari ini
Bukan juga burung-burung merpati yang hinggap di daun mudaMelainkan, ini tentang literasi
Tempat persinggahan yang entah sejak kapan aku tertawan olehnya
Seakan dunia yang membuatku begitu mencanduinya
Ada banyak cerita pujangga, ribuan penyair yang secepat itu menyihir sukmaLiterasi bukan sekadar tempat berteduh dari derasnya hujan
Yang sifatnya hanya sebentar kemudian melenggang pergi
Anggap saja literasi itu awan
Atapnya bumi yang setia menghiasi semesta, bahkan ketika dunia mulai berevolusiJakarta, 23 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Pujangga Seribu Rasa
PoesíaSaat tiga penyair bergandengan tangan, terciptalah sebuah karya tiga rupa, tiga warna, tiga rasa. Hingga melukiskan sebuah puisi, menggoreskan semua isi hati yang seringkali berubah, menyusun semua rasa dalam bait-bait puisi, menyelipkan diksi dan m...