~Jangan nangis lagi, karna gue udah kembali~
____________
_______
__*****
"Ehh gue ada berita nih!" Seru Vito setelah sampai dikantin, tepatnya meja yang diduduki oleh Riko, Divo, Amora, dan Laura.
Riko memutar bola matanya malas. "Apaan dah lo, sok gaswat bet."
"Eh! comber goreng, gue tuh beneran yaw."
"Emangnya apaan dah berita gaswat lo itu?" Kata Riko menirukan suara Divo.
"Tadi kan gue dipanggil bu Leni, nah gue denger-denger ujian untuk kelas dua belas akan diadakan senin depan. jadi......... lo semua mampus hahaha.." Setelah menyudahi penjelasannya yang disertai tawa yang membuat jangkrik berbunyi itu, Vito meminum jus yang sempat dia pesan sebelum dipanggil oleh ibu Leni.
"Eh, monyet papua! lo juga kelas dua belas kalau lo lupa!" Teriak Riko kesal. Sedangkan Laura, Amora, dan Divo menahan tawanya yang hampir meledak.
Vito diam sebentar, lalu menyengir lebar. "Oh ya ya, gue kan kelas dua belas." Semua yang ada disana melempar kacang yang mereka pesan kearah Vito.
"Jaat kalian sama akoh." Kata Vito mendramatis.
"iuuhhhhh!" Seru semua yang ada dimeja itu kecuali Amora. Dia memilih menyimak dan tertawa saja.
"Udah deh kalian jangan pada membuly gue yang gantengnya bak dewa, yang paling penting sekarang adalah, kalian udah pada siap belom?" Tanya Vito yang mulai sok serius.
"Gue sih lumayan lah. ya nggak yang?" Kata Riko dan langsung dihadiahi anggukan oleh Laura.
"Lo gimana Div, Mor?" Tanya Laura kepada pasangan didepannya ini.
"Gue sih selalu siap, secara gue kan pinter nih yee." Sombong Divo yang membuat Riko dan Vito memutar bola matanya malas.
"Tapi nggak tahu kalau Amora." Sambung Divo lagi menatap Amora yang hanya diam.
"Aku siap kok." Kata Amora tersenyum.
"Istri idaman banget kan? selalu siap kapan pun dan dimana pun." Ujar Divo mengelus lembut rambut Amora yang tergerai.
"Gue jomblo!"
"Aku punya, tapi nggak bisa diajak romantis."
"Mau diromantisin? ayoklah." Kata Riko membalas perkataan Laura.
Sedangkan Amora dan Divo justru tersenyum bahagia. Setidaknya kebahagiaan menghampiri mereka sekarang. Kalian juga harus ingat, bahwa air mata tidak pernah abadi, dan buat kalian yang lagi berjuang dalam hal apapun, semangat.
*******
Kini Divo dan Amora sudah didalam mobil hendak pulang kerumah. Bel pulang sekolah tentunya sudah berbunyi sedari tadi. Tapi yang membuat Amora bingung adalah perubahan raut wajah Divo yang duduk dikursi pengemudi.
"Kenapa?" Tanya Amora pelan.
Divo mengalihkan pandangannya menghadap Amora yang menautkan kedua alisnya.
"I love you." Kata Divo tiba-tiba yang membuat kedua pipi Amora memerah.
"K-kamu apaan sih Div." Ujar Amora malu-malu.
"Nggak apa-apaan kok."
"Terus tadi diem cuma mau ngomong 'l love you' gitu?" Tanya Amora sedikit kesal.
"Iya, dan love you too Amora."
"Loh, aku nggak pernah bilang 'l love you' kenapa kamu bales gitu?"
"Nggak tahu, udah lah pusing kalau debat sama orang cantik." Kata Divo seraya mulai menjalankan mobilnya.
"Emang aku cantik?" Tanya Amora polos.
"Bukan."
"Terus?"
"beautiful."
"Lah apa bedanya cobak?" Kesal Amora.
"Beda lah, cobak deh lo eja masing-masing katanya, pasti beda." Amora memutar bola matanya malas menghadapi lelucon pacarnya.
"Iya deh kamu menang aku kalah." Pasrah Amora.
"Jangan gitu!"
"Terus gimana?"
"Jangan mau kalah dong, kita harus berjuang sama-sama biar bisa bahagia bareng, gue nggak mau menang tanpa ada lo." Kata Divo tulus yang membuat Amora tersipu.
Sungguh hari yang menyenangkan!
*****
Senin. Satu kata berjuta umpatan yang ada. Hari ini adalah hari yang hampir semua kalangan membencinya entah karena apa. Apalagi jika hari senin mengadakan ujian bagi kaum pelajar, sungguh jiwa rebahan berteriak ingin kembali dan merenung.
Tapi, tidak dengan kedua pasangan yang sudah siap dengan seragamnya diparkiran sekolah. Ya, dia Amora dan Divo. Keduanya telah sampai sepuluh menit yang lalu. Tanpa ada yang mau keluar dari mobil mewah itu, keduanya justru saling bertukar cerita didalam situ.
"Udah yuk, nanti telat, lagi." Kata Amora menatap Divo yang duduk menyamping dikursi pengemudi. Katanya, supaya lebih leluasa memandang wajah Amora yang segar.
"Ok, semangat, jangan lupa sebelum mulai jawab soal berdoa dulu, baru setelahnya lo harus sebut nama gue dua kali." Suruh Divo membuat Amora bingung.
"Kenapa harus dua kali? biasanya menurut buku yang aku baca tiga kali."
"Biar anak kita nanti bisa kembar." Setelah mengucapkan itu, Divo keluar dari mobil dan membukakan pintu mobilnya untuk Amora yang memperlihatkan pipinya yang memerah.
"Udah jangan terlalu dipikirin, tapi gue serius tentang itu." Kata Divo setelah sampai didepan kelas Amora yang terlihat gaduh."Gue duluan."
Amora memegang menahan lengan Divo yang hendak pergi. "Aku juga akan serius mau sebut nama kamu dua kali."
"Bagus." Kata Divo mengusap lembut rambut Amora.
_______________________
_________________
___________
Yang udah baca, Vote dan Comen makasi banyak💛 dan untuk kalian yang buat aku semangat up karena comen positif kalian luv😭So enjoy gaes💋
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL 2 ✔
JugendliteraturTAMAT ✔ Warning⚠️ Cerita ini adalah kelanjutan dari Cerita SAD GIRL yang pertama diakun 'Happy_niii' Disini cerita ini akan dilanjut langsung kepart 26 Jadi buat kalian yang belum baca cerita SAD GIRL PERTAMA silahkan kesana dulu💜 Vote dan Comen ka...