~Tadinya emang berat, tapi kalau udah dijalanin pasti bakal ringan, bisa juga nyaman~
_________________
__________
____*****
Hari ini adalah hari terakhir Amora dan Divo ulangan. Dan untungnya selama ulangan Amora dan Divo fokus pada soal yang diberikan tanpa ada gangguan dari apapun. Begitu pun dengan para sahabatnya yaitu, Riko, Vito, dan Laura. Mereka menjalaninya dengan semangat tentunya.
Dan kini mereka berkumpul dikantin sekolah yang sudah memakan pesanan masing-masing.
"Gilak! akhirnya selesai juga tuh ulangan." Kata Vito seraya meneguk minumannya.
"Bener banget, tinggal nunggu hasil aja kita." Ujar Laura ikut menimpali.
"Kira-kira kita lulus nggak ya?" Tanya Vito menatap semua temannya yang ada dimeja bundar itu.
Divo menghentikan obrolannya dengan Amora, lalu menatap Vito. "Kalau lo udah yakin dan udah dapet belajar kemarin-kemarin dengan serius, gue yakin lo pasti lulus."
"Iya bener tuh Vit, optimis dong! kita pasti bisa lulus bareng-bareng." Kata Riko merangkul bahu Vito dengan semangat.
"Iya iya gue selalu optimis kok. terus kalau kalian lulus pada kuliah dimana?"
"Gue bareng ayang beb dong pastinya." Jail Riko ke Laura yang tersenyum malu.
"Apaan sih." Lihat, Laura mudah sekali baper.
"Kalau lo dimana Vit?" Tanya Laura.
"Bareng kalian aja deh, gue kan nggak ada pasangan. lagipula gue juga pengen sama kalian."
"Iiiihhh aku terharu bambank." Lebay Riko yang membuat Laura menatap jijik.
"Jangan gitu yang! aku nggak suka."
"Iya beb mangap." Riko meraih tangan Laura lalu mencium punggung tangannya. Sedangkan Vito memutar bola mata jengah.
"Kalian mau kuliah dimana?" Tanya Vito menatap Divo dan Amora.
"Gue sih belum tahu, nggak tahu Amora. lo kuliah dimana?" Tanya Divo pelan menatap Amora yang sejak tadi menundukkan kepalanya.
"Nggak tahu." Cicit Amora tidak berani menatap Divo.
Divo menarik dagu Amora supaya menatapnya. Dan apa yang dilihat oleh Divo? Amoranya menangis.
"Hei, kenapa? ada yang sakit?"
Amora menggeleng pelan.
"Terus?"
"A-aku nggak kuliah." Lirih Amora bahkan sangat pelan. Hingga hanya Divo yang mendengar.
"Kenapa nggak kuliah? apa mau langsung nikah?" Tanya Divo serius.
"Sama siapa?" Tanya Amora dengan ekspresi polosnya. Divo tentunya tidak kuat jika tidak mencubit pipi Amora.
"Lo lah, masa sama pembantu dirumah."
"ihhh... bukan."
"Terus kenapa?" Tanya Divo lagi dengan nada lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL 2 ✔
Teen FictionTAMAT ✔ Warning⚠️ Cerita ini adalah kelanjutan dari Cerita SAD GIRL yang pertama diakun 'Happy_niii' Disini cerita ini akan dilanjut langsung kepart 26 Jadi buat kalian yang belum baca cerita SAD GIRL PERTAMA silahkan kesana dulu💜 Vote dan Comen ka...