~Hari ini ingin ku jadikan masa depan jika tak ada yang menentang nantinya, ku ingin begitu dan hanya itu~
_________________
___________
_____****
Amora. Gadis itu kini tengah berkutat di dapur apartemennya yang sepi karena jam menunjukkan pukul 23.26 malam. Tangannya sibuk memanaskan air untuk membuat susu coklat pesanan 'anaknya'.
Roi. Anak itu tiba-tiba bangun dari tidur nyenyaknya dan membangunkan Amora yang tidur disampingnya. Yap. Roi tinggal diapartemen bersama Amora, sedangkan Divo akan menjenguk mereka kapanpun itu. Tadinya Roi mau mereka rawat dirumah Weni, tetapi Amora berubah pikiran dan berakhir Amora tinggal dengan Roi diapartemen Divo.
Dengan cekatan Amora menuangkan air hangat itu kedalam botol susu milik Roi yang dibelikannya kemarin sebelum mereka ke apartemen. Divo juga menemaninya untuk itu.Greb
Tiba-tiba sebuah tangan besar melingkar diperutnya yang membuat Amora menegang seketika. Dan jangan lupakan pegangan sendok yang ada ditangannya jatuh begitu saja.
Amora berbalik, dan pelakunya tidak lain adalah pacarnya.
"Divo? kamu ngapain malem-malem kesini? nggak dimarahin mama?" Tanya Amora bingung dan sedikit kaget. Pasalnya malam ini sudah sangat larut sekali untuk Divo datang kesini.
"Lo yang ngapain malem-malem gini didapur? laper?" Tanya Divo tanpa melepaskan pelukannya. Kini mereka berhadapan saling memeluk.
Amora menggeleng, lalu melepaskan tangan Divo dari perutnya. "Aku lagi buat'in Roi susu, tadi dia tiba-tiba nangis minta susu jadi aku langsung buat'in." Jelas Amora seraya mengocok botol susu itu dengan gerakan pelan. Divo mengamati kegiatan Amora yang menurutnya sudah cocok menjadi istrinya.
"Terus Roinya sekarang dimana?"
"Dikamar, mau aku buat'in teh?" Divo mengangguk lalu mencium puncak kepala Amora dari belakang lalu pergi meninggalkan Amora yang menegang.
"l love you..." kata Amora lirih lalu kembali membuatkan Divo teh hangatnya.
Setelah sampai dikamar, Divo disuguhkan pemandangan yang mengemaskan. Roi dengan duduk bersila seraya mencecap jari jempolnya seperti bayi dengan kedua mata yang hendak menutup karena kantuk.
Divo terkekeh lalu duduk dipinggiran ranjang. Dengan pelan mengusap kepala Roi pelan membuat empunya membuka mata lebar-lebar.
"A-ayah?!" Teriaknya lalu menghamburkan pelukannya ke dada bidang Divo. Divo kembali terkekeh dengan terus mengusap rambut 'anaknya' itu.
"Ayah kemana aja? aku cayi'in tau.. ata bunda ayah ladi dilumah nenek, benel?" Tanyanya meregangkan pelukannya mendongak menatap Divo.
Divo tersenyum. "Ayah nggak ke rumah nenek, ayah lagi kerja buat beli'in kamu susu. kamu kan suka susu."
Roi mengerjapkan matanyanya gemas. "Keja? apa itu keja?"
"Kerja itu.... mmm... nyari uang biar bisa beli susu." Jawab Divo ragu.
"Benelan?" Divo mengangguk.
"Ayah.."
"Apa?"
"Aku tangen ayah." Katanya lalu memeluk erat Divo menggunakan tangan mungilnya.
Divo yang melihat itu menghela napas pelan lalu ikut membalas pelukan Roi dengan hangat.
Cklek.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL 2 ✔
Teen FictionTAMAT ✔ Warning⚠️ Cerita ini adalah kelanjutan dari Cerita SAD GIRL yang pertama diakun 'Happy_niii' Disini cerita ini akan dilanjut langsung kepart 26 Jadi buat kalian yang belum baca cerita SAD GIRL PERTAMA silahkan kesana dulu💜 Vote dan Comen ka...