I

2.8K 249 2
                                    

Mo Dao Zu Shi Fanfiction

Lan Xichen x Jiang Cheng

.

.

***

"Qianbei,aku menyukaimu.Tolong jadilah pacarku."

Lan Xichen menatap gadis berkepang dua yang tengah menyatakan perasaan padanya.Lagi,ini kali keempat junior kelas menyatakan perasaan padanya sejak naik kelas tiga dua bulan silam.

Lan Xichen mengamati gadis manis yang menunduk,berharap cemas perasaannya terbalas.Pemuda jangkung itu tersenyum manis lalu menjawab.

"Baiklah."

Si gadis mengangkat kepalanya,memandang haru Lan Xichen.

"Sungguh?Terima kasih,Qianbei."

Wajahnya cerah,lega karena perasaannya disambut oleh pangeran tercinta.Gadis itu lalu kembali ke kelas,meninggalkan Lan Xichen yang kini duduk bersandar di bawah pohon ginkgo dan memejamkan mata.

Nie Mingjue muncul dari balik tembok,menggelengkan kepala melihat sahabat dari SMP yang begitu mudah menerima ajakan orang itu.

"Kau ditembak lagi?"tanyanyanya basa-basi.

Lan Xichen membuka mata,melirik Nie Mingjue yang bersiap melempar botol minuman padanya.

"Ya,"jawab Lan Xichen setelah menangkap minuman yang diberikan.

"Sekarang siapa?"

"Huh?"

"Cewek yang menembakmu tadi."

"Tak tahu."

"Heh!"

Lan Xichen meneguk minumannya hingga tersisa setengah lalu menoleh pada Nie Mingjue yang memasang wajah jengah.

"Anak kelas satu sepertinya.Namanya aku lupa."

"Xichen....,"Nie Mingjue menggelengkan kepala.

"Bagaimana bisa kau berpacaran dengannya kalau nama saja bahkan tak ingat.Xichen,kalau kau tak punya rasa lebih baik jangan diterima."

"Tidak apa.Kalau aku tak sesuai ekspektasinya nanti juga diputus kok."

Lagi,Nie Mingjue menggeleng.Lan Xichen ini selalu saja.Ia tak pernah menunjukkan ketertarikan pada seseorang,memperlakukan semua orang sama apa adanya.Menerima siapa saja sebagai pacar bila ditembak,yang biasanya akan berakhir tak lama karena si pacar menyadari bahwa pria itu tak benar-benar cinta.

Kelakuannya memang tidak buruk,belum ada yang mengaku sakit hati setelah putus darinya tapi bagi Nie Mingjue itu menjengkelkan.Ia juga tak mengerti mengapa masih saja ada yang mau dengan Lan Xichen meski reputasinya sebagai tuan baik hati yang susah jatuh cinta sudah menyebar ke penjuru sekolah.

"Aku tersanjung kau memikirkan diriku tapi tenang saja.Ini bukan masalah,"kata Lan Xichen.Ia berdiri lalu menepuk bahu Nie Mingjue.

"Siapa yang memikirkanmu,Brengsek,"sungut Nie Mingjue.Pemuda berbadan bongsor itu mengikuti sang sahabat yang berjalan menuju kantin sekolah.

"Kau baru mau makan sekarang?"

"Iya,tadi keluar kelas kan aku langsung ditarik ke belakang sekolah."

Nie Mingjue mengangkat bahu,menunggu Lan Xichen yang sedang memesan makanan,duduk di bangku paling ujung.

Bisik-bisik terdengar saat seorang pemuda masuk ke kantin,berjalan pelan menuju mesin penjual makanan otomatis.Pemuda yang nampak ringkih itu mengambil sebungkus roti dan sebotol air mineral lalu pergi,mengabaikan kasak-kusuk di sekeliling.

TorchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang