VIII

1.7K 189 13
                                    

***

“A Cheng!"

Orang pertama yang menyambut Jiang Cheng begitu membuka gerbang depan rumah adalah sang kakak,Jiang Yanli.Wanita itu langsung memeluknya erat tanpa peduli Jiang Cheng kepayahan menggendong ransel besar di belakang.

“A Cheng....,”Jiang Yanli menangis terharu.Wajar,tak bertemu adiknya selama setengah tahun membuatnya sangat merindu.

“Kau baik-baik saja selama ini?”Jiang Yanli melepas pelukan lalu merapa wajah dan lengan Jiang Cheng.

“Kau kurusan,A Cheng,Ya Tuhan...."

“Aku baik-baik saja,A Jie,”Jiang Cheng tersenyum kecil.

“Kau pasti tak makan dengan benar.Tidak ada yang mengurusimu di sana.Aku sudah bilang harusnya kau bawa salah satu pelayan kita untuk menyiapkan segala keperluanmu selama di Gusu."

Jiang Yanli mengomel panjang lebar.Jiang Cheng hanya diam,membiarkan kakaknya menumpahkan semua emosi.Itu pertama kali mereka berpisah begitu lama dan tentu saja Jiang Yanli sangat khawatir.

“Apakah A Jie memasak sup teratai hari ini?Aku akan makan banyak agar berat badanku kembali seperti semula,"Jiang Cheng mengalihkan pembicaraan sekaligus ingin membesarkan hati kakaknya.

“Ya,setelah mendengarmu akan kembali aku memasak banyak makanan yang kau suka.Kau harus makan banyak,A Cheng,dan aku tak menerima penolakan."

Jiang Cheng mengangguk,membiarkan Jiang Yanli merangkulnya memasuki rumah.

Orang tuanya sudah duduk di ruang tamu dengan Wei Wuxian.Sama seperti Jiang Yanli,Yu Ziyuan,ibu Jiang Cheng langsung menghambur memeluk sang putra.

“Jiang Wanyin!"Pelukannya tepat di tengkuk dan sangat erat.Jiang Cheng khawatir lehernya akan patah.

"Ibu..."

“Anak ini!Kenapa kau tak pernah pulang,huh?Kau tak tahu ibumu ini cemas memikirkanmu."

“Aku sekolah setiap hari,bagaimana bisa pulang?"

“Kau libur dua hari di akhir pekan.Itu sudah cukup untuk kembali ke rumah."

“Maafkan aku,Bu."

“Besok lagi kau harus sering-sering pulang.Kau tak ijinkan kami ke Gusu juga tak pernah kembali ke Yunmeng.Apa tidak rindu pada keluarga?"

Jiang Cheng melirik sang ayah yang masih anteng duduk di sofa.Setelah melepas pelukan Yu Ziyuan,Jiang Cheng menghampiri lelaki tua itu.

“Aku pulang,Ayah."

“Ingat rumah juga kau akhirnya,”Jiang Fengmian menanggapi datar,meminum teh yang sudah mulai mendingin.

“Jiang Fengmian!”Yu Ziyuan yang berteriak.

Jiang Fengmian tersenyum kecil,mengabaikan sang istri yang sangat sensitif bila ia berkata sinis,“Selamat datang kembali,A Cheng,kau akan menghabiskan seluruh waktu liburanmu di sini?"

Jiang Cheng tak langsung menjawab.Ia libur sebulan penuh,pulang hanya karena mau,tanpa rencana apapun.

“Tidak tahu."

Ia juga tak membuat rencana dengan yang lain,bahkan dengan Lan Xichen.Saat pamit pulang kemarin,Jiang Cheng tak mengatakan kapan akan kembali ke Gusu.

“Ya,nikmati saja waktumu.Akan lebih baik kalau kau lama di rumah agar ibu dan kakakmu puas melepas rindu."

“Bukankah ayah juga rindu pada A Cheng?Kenapa tak disebut?”celetuk Jiang Yanli.

Jiang Fengmian terdiam.Tak mau membalas lebih,Lelaki itu memilih kembali ke kamar setelah menepuk pelan kepala sang putra,tanda selamat datang.

Wei Wuxian yang sejak tadi bungkam akhirnya beranjak.Memberi tos pada Jiang Cheng.

“Aku senang kau pulang,"ucapnya.

“Ya,senang kembali ke rumah,”balas Jiang Cheng.Ia berjalan ke kamar,beriringan dengan Wei Wuxian.

“Mau melakukan apa kau selama liburan?Aku akan menemani."

“Aku tak punya rencana,”Jiang Cheng membuka pintu kamar,menaruh ransel di samping lemari lalu duduk di atas ranjang.

“Tak ada yang berubah,”gumamnya pelan.

“Dan tempat tidurku kenapa terasa hangat?"

“Paman Jiang tidur di sini semalam,”jawab Wei Wuxian.Ia tertawa pelan melihat Jiang Cheng yang mengernyitkan dahi,tak percaya.

“Sungguh,Paman Jiang beberapa kali tidur di kamarmu.Mungkin ia rindu pada anaknya yang bersekolah jauh."

“Kalau rindu kenapa dia tidak secara personal menghubungiku,”sungut Jiang Cheng.Sebenarnya ia tak harus terkejut karena biarpun kaku,Jiang Fengmian sangat sayang padanya.

Sebuah album di atas meja belajar menyita perhatian Jiang Cheng.Ia kenal dengan sampul warna ungu itu.Jiang Cheng beranjak mengambil lalu membuka pelan lembar demi lembar.Album milik Qin Su yang berisi kenangan mereka berdua.

“Bibi Qin memberikanya padaku saat berkunjung di peringatan kematian waktu itu,meminta agar kau yang menyimpan sekarang,”jelas Wei Wuxian.

“Tadinya akan kubawa saat pergi ke tempatmu dua bulan lalu tapi aku tak tega.Maaf."

Jiang Cheng menggeleng,”Tak apa.Lebih baik disimpan di sini saja."

Ekspresi Jiang Cheng yang nampak biasa membuat Wei Wuxian lega.Jiang Cheng sepertinya sudah ikhlas melupakan masa lalunya.

“Kau sudah bertemu dengan Jin Guangyao?”tanya Wei Wuxian.

“Ya,”Jiang Cheng menoleh,mendapati Wei Wuxian menatapnya ingin tahu.

"Kami bicara banyak.Tentang kesulitan melupakan masa lalu dan tentang masa depan di mana dia akan pindah ke Jepang."

Wei Wuxian tampak tak terkejut.Mungkin sudah tahu dari Jiang Yanli atau Jin Zixuan.

“Semoga ia membaik setelah semua tekanan yang dihadapinya,”Wei Wuxian mendoakan tulus.

“Dan selamat untukmu yang berhasil melawan kenangan pahit masa lalu,"lanjutnya.

“Itu berkat kau juga,”balas Jiang Cheng.

“Terimakasih,Wei Wuxian."

“Ugh,aku...tak melakukan apapun,”Wei Wuxian memerah.Ia langsung memeluk Jiang Cheng untuk menutupi haru.

“A Cheng..."

Suaranya mengisak.Jiang Cheng tersenyum,mengelus punggung sahabat masa kecilnya itu.

---

Lan Xichen menghubunginya setelah makan malam.Jiang Cheng sedang bersantai di beranda kamar,memandangi bintang di langit yang mengingatkan pertemuan pertamanya dengan Lan Xichen.

“Bagaimana dengan oleh-oleh yang kita beli kemarin?Orang tuamu suka?"

Sehari sebelum pulang Lan Xichen memang menemaninya membeli beberapa makanan khas Gusu.Saking banyaknya Jiang Cheng harus mengirim lewat jasa pengantar yang tiba siang hari tadi.

“Ya,”jawab Jiang Cheng.

“Xichen ge,di mana kau sekarang?"

Ada suara gemericik air di ujung sambungan sana.Jiang Cheng yakin ini bukan musim penghujan di Gusu.

“Aku di rumah.Kenapa?"

"Rumah?"

“Iya,rumah.Ada di pinggir kota."

Bila Lan Xichen memiliki rumah di Gusu lalu kenapa lelaki itu memilih menyewa apartemen sendiri?Jiang Cheng penasaran tapi tak ingin banyak tanya.

“Kenapa,A Cheng?”tanya Lan Xichen lagi.

“Ada suara air.Aku pikir kau sedang di sungai."

“Aku sedang di air terjun."

“Kau bilang di rumah."

“Iya,air terjun di belakang rumah."

Sebenarnya di mana rumah Lan Xichen?Jiang Cheng berdecak pelan,membuat Lan Xichen tertawa.

“Ada yang akan kau lakukan besok?”tanya Lan Xichen.

Jiang Cheng tak langsung menjawab.Butuh waktu hampir setengah menit sebelum ia buka suara.

“Aku akan ke tempat Qin Su."

Tak ada balasan.Lan Xichen menunggu Jiang Cheng menjelaskan.

“Sudah setahun dan aku belum pernah mengunjunginya.Sekarang,setelah semua baik-baik saja aku ingin menemuinya."

“Apakah jauh?”tanya Lan Xichen.

“Tidak juga.Paling satu jam dari rumahku."

“Kau akan sendirian?"

“Haruskah kuajak Wei Wuxian?”Jiang Cheng bergumam pelan lalu menggeleng.

“Sepertinya iya.Aku ingin bilang padanya kalau aku tak lagi sendirian setelah dia tinggal.Sekarang aku punya Xichen ge."

Suaranya mengecil,”Seandainya Xichen ge ikut,aku akan tunjukkan pada Qin Su bahwa ada seseorang yang selalu berada di sampingku sekarang."

“A Cheng..."

“Maaf,jangan dipikirkan."

“Aku akan ikut,”Lan Xichen berucap tegas.

“Aku akan menemanimu ke sana."

“Huh?Itu tidak perlu."

Jarak Gusu dan Yunmeng cukup jauh,butuh waktu lima jam perjalanan darat dengan mobil atau bus.Biarpun sempat tapi Jiang Cheng tak ingin membuat Lan Xichen susah.

“Aku akan ke rumahmu besok pagi,”kata Lan Xichen.

“Xichen ge,sungguh,kau tak harus lakukan itu."

“Tapi aku ingin.Boleh ya?"

“Tapi itu akan merepotkanmu..."

“Tidak,kecuali kau keberatan aku datang ke rumah."

“Tentu saja tidak.Xichen ge,kau juga baru pulang ke rumah,kan,masa sudah pergi lagi."

“Tidak apa-apa.Masih ada banyak waktu untuk aku berdiam di rumah.Dan lagi...."

Lan Xichen berbisik,”Aku merindukanmu."

Jiang Cheng memerah.Sempat-sempatnya lelaki itu menggombal.

“Baiklah,aku datang besok pagi.Aku akan bersiap sekarang.Selamat malam,A Cheng."

---

TorchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang