Ketiga

3 1 0
                                    

"Mending lo balik ke kelas lo gam, udah mau beres istirahatnya" ucap fero dengan nada perhatiannya

Agam memeriksa jam tangan di tangan kanannya "Iya Fer, ini juga mau balik ke kelas"
"Gue ke kelas dulu ya, Rahma"

"Iya Gam"

"Ke kelas doang pake pamitan, kayak mau mudik aja" cibir Fero ke arah Rahma sambil berjalan ke dalam kelas

Dengan sengajanya Rahma memukul lengan Fero dengan sekuat tenaga. "Untung kita udah temenan selama 14 tahun ini ya Fero" sambil tersenyum kesal
"Untung lo sahabat gue Fer, untung aja gue sayang sama lo"

"Hah?" Kata kata terakhir Rahma membuat kepalanya bedenyut.

"Apa? Untungnya lagi gue masih betah ni lo ikutin terus Fer, dimaki maki sama cewek cewek cabe Sekolahan yang gatau kita uda bareng bareng dari lo kerjaannya boker di celana"

"Anjir gausa buka kartu juga bodoh, gue ga ngikutin lo ya, lo aja kali, sampe satu SMA, terus 3 taun satu kelas gara gara disini gaada sistem acak kelas. Lo udah ngerencanaain kali, dasar bocah"

"Heh!" Kata Rahma dengan nada tinggi ke arah Fero. Tentu saja Fero langsung pergi menjauh secepatnya ke arah teman temannya yang sudah duduk di bangku mereka dengan tatapan jahil ke arah Fero, sedangkan Rahma duduk di tempat duduknya, menunggu bel masuk berbunyi bersama teman temannya sambil berbincang.

"Apa liat liat gue dodol" ujar Fero

"Haduuu ngobrol apa aja tadi bisik bisik" ucap Bara

"Eh bisik bisik duhai tetangga, tadi ada apaan uhuuy"

"Tang, gue jahit juga bibir lo Tang"

"Jangan dong bang kevin, cukup hati ini yang banyak bekas jahitannya, jangan bibir ku juga" sambil berkata seperti itu, Bintang menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Fer, daripada dia diambil orang mending lo gercep woi" ucap Kevin dengan suara pelannya

"Heh.. kok bisik bisik sih..." ucap Bintang

Dahi Fero mengernyit"Lo semua ngelantur kalo ngomong, gila ni orang orang"

***

"Gimana? gimana? tadiiii, cieee, udah ngapelnya Gam? Sukses?" Kris, teman dekat Agam.

"Yagitu gitu aja kris,"

"Enak ya, punya cewek, gue jadi iri, huh"

"Gausa alay deh kris, dasar" kekehan Agam membuat Kris penasaran.

"Kok lo masi ga nembak dia sih? Uda jelas lampu ijo jir"

"Emang cinta harus di dasari status Kris?"

FeMaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang