chapter 3: the one night date party (1)

725 62 14
                                    

Bagaimana aku bisa jatuh sedalam ini pada pusaramu
Sedang tau ataupun mengenalmu saja tidak
Kalau ini bukan cinta mengapa menyesakkan dan menyakitkan
Kau mampu memberi getaran
Membuat debaran yang cepat untuk jantungku
Memberikan emosi dan energi yang berbaur dengan manis
Bagaimana caraku bisa menggapaimu

Bolehkah tetap menyimpanmu disini? Walau rasa ini tidak selayaknya ada...tapi aku tidak ingin menghapusnya...sakit iya...bodoh iya...tapi bunga bunga dihatiku yang bermekaran karena mu...senyuman dan kebahagiaan yang kembali ku rasakan karena wujudmu...semua itu indah phi...aku menangis saat hatiku jatuh...mengukir namamu walau tau berujung luka...dan.. aku menangis karena rasa ini harus dipaksa keluar harus dipaksa dihapus...semua tentangmu sulit dilogikakan...

Gulf

Happy reading all...🥰

Gulf tidak berani menoleh maupun berbalik...dia tersenyum karena bunga-bunga dihatinya tiba-tiba mekar. Dia yakin...bahwa itu phi mew...pendengerannya tidak mungkin salah. Selang beberapa detik berlalu...mengumpulkan sedikit keberanian...gulf pun berbalik.

" Phi mew..." Dengan sedikit bergetar gulf menyebut nama itu sambil berbalik

Tapi dia tidak mendapati siapapun...tidak juga phi mew...tak ada seorangpun dibelakangnya...tak ada yang memeluknya...

"Huuuuhh...selalu seperti ini...hanya halusinasiku ...imajinasiku saja...menyebalkan..." Ia menghebuskan nafasnya jengah

Ini bukan kali pertama dia merasakan kehadiran phi mew. Sama halnya seperti sekarang...pernah saat dikantin...ia melihat phi mew duduk berhadapan dengannya tersenyum teduh memandangnya...gulf tentu sangat bahagia tapi saat akan menyentuhnya...phi mew hilang dan tersadar itu hanya bayangan. Mungkin satu bulan ini...pikirannya yang selalu tertuju pada phi mew.. memberikan halusinasi dan angan-angan sehingga dimanapun bayangan phi mew muncul seperti nyata memberi kebahagiaan yang bersambung dengan kekecewaan karena hanya ilusi semata.

Hari telah berganti tapi keadaan tetap sama. Hatinya...pikirannya...satu nama itu terus berputar-berputar dalam otaknya setiap waktu...tidak ada yang berubah. Gulf duduk termenung di dalam kelas seorang diri...dia datang lebih awal dari jadwal kuliahnya...tentu saja kelas masih tampak sepi. Sampai lengkingan suara seseorang mengagetkannya.

" Gulllllffffff....wow...sejak kapan kau disini kawan...insomnia lagi heh..." Mild datang dengan suara menggelegar seolah-olah gulf berjarak beratus-ratus meter darinya

" Aisat ai mild...suaramu itu..merusak gendang telingaku...diamlah'" sarkas gulf sambil menatap tajam ke arah datangnya mild

" Maaf ai gulf....jadi kenapa sekarang...aku liat sejak kita pulang dari camping...hidupmu menjadi berantakan hahahaha lihat wajahmu itu seperti jemuran yang belum disetrika...kusut sekali...belum lagi matamu itu....kau sudah persis seperti zombi sebentar lagi...kau ada masalah dengan pui...." Mild bicara tanpa jeda...terus mempertanyakan hal aneh yang terjadi pada sahabatnya belakangan ini

" ...aku sedang tidak ingin berbicara apapun mild..." ujar gulf dengan wajah yang kembali kusut

"Baiklah...tapi kau tau kan...aku selalu disini bila kau butuh telinga " jawab mild

" Aku tau...thanks" gulf berujar dengan nada yang sendu.

" Haaaaaiiiii friends..." Kali ini suara champ yang datang diikuti saint dibelakangnya, mendekati mild dan gulf

" kenapa masih di kelas...ayo ke kantin..." Saint menimpali

" Hah...aku datang kesini mau belajar gaes...ini malah ke kantin...dosen sebentar lagi datang.." jawab mild

If Our Love is WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang