chapter 5: the one night date of party (3) 🌻

495 46 15
                                    

Happy reading all 🎉🎉🎉

Gulf dan mew sudah menyelesaikan ritual mandinya. Kini mereka berdua sedang duduk di sofa sambil seolah-seolah fokus menonton film yang telah diputar. Nyatanya mereka tidak tau bagaimana mencairkan kebekuan yang tercipta diantara keduanya. Banyak pertanyaan muncul memenuhi otak mereka. Namun kebekuan itu justru mengambil alih menyisakan keheningan sampai suara perut gulf benar-benar tidak bisa diajak kompromi, mengeluarkan bunyi nyaring yang memalukan.

" Krucuk...krucuukkk" suara perut gulf yang menggema dikeheningan dan seketika wajah gulf memerah menjalar sampai ketelinganya

" Hahahahahahahaha"  disusul suara gelak tawa mew sambil memegangi perutnya

" Phiiiiiii......" gulf mempoutkan bibirnya karena ditertawakan dan jengkel dengan suara perut yang tak tertahan

" Oke okey maaf...jadi kamu lapar?...kenapa dari tadi hanya diam?...phi pikir kamu tidak lapar dan hanya ingin menonton film..." Ucap mew setelah berusaha menghentikan tawanya

" Karena phi hanya diam jadi aku ikut diam" gulf menyauti

" kamu ini...kalau perutmu tadi tidak berbunyi...apa kamu mau menahan lapar sampai ketemu sarapan besok...tunggu.. aku hubungi room service dulu.." ucap mew sambil berjalan menuju telphone

" Phiiii..kita makan disini saja ya...aku sedang malas keluar kamar" ucap gulf sesaat setelah mew menutup telphone dan kembali duduk disebelahnya

" hmm...begitukah? Kamu yakin? Pihak acara sudah menyiapkan candle light dinner untuk kita di rooftop hotel " mew berkata sambil nyengir mengingat sekarang sudah tidak bisa dikatakan malam karena jam menunjukkan pukul 1 dini hari.

" Iya phi...acara tadi menguras banyak tenagaku...sepertinya sudah tidak kuat lagi kakiku melangkah...tapi kalau phi ingin makan diluar...aku tidak apa makan dikamar sendiri " ucap gulf

" Aw...tentu saja aku akan menemanimu makan disini...aneh saja masa' candle light dinner sendiri " saut mew

Mew sudah menghubungi room service agar makan malam mereka diantarkan ke dalam kamar saja. Kini mereka berdua kembali terfokus dengan layar datar besar yang kembali diselimuti kesunyian. Sampai suara ketukan pintu terdengar.

" Biar aku yang buka..." Mew berucap sambil berdiri berjalan menuju pintu

Gulf tidak menyauti mew tapi dia ikut berjalan mengikuti mew dibelakang. Room service datang membawakan makanan mereka ke dalam kamar.

" Lihat gulf...banyak sekali makanannya..." Ujar mew setelah melihat segala makanan yang disiapkan pihak hotel untuk mereka

" Kalau gitu apa yang kita tunggu phi...perutku sudah tidak bisa menahannya lagi..." Saut gulf cepat karena tidak tahan melihat mode ngelamun phi mew, yang entah memikirkan apa atau masih dibuat terheran dengan banyaknya makanan yang disajikan padahal tau cacing cacing diperut gulf sudah demo minta jatah.

Gulf memang sudah sangat lapar, segala yang terjadi beberapa hari ini dalam hidupnya membuat makan dan tidurnya menjadi tidak beraturan. Tetapi sekarang...saat ini..ketika dia bersama dengan phi mew. Hatinya seakan bebas...tubuhnya terasa ringan. Dia bahagia...dan itu membuat dia lapar.

" Gulf...pelan-pelan saja makannya...lihat lah makananmu sudah bercecer kemana-mana...dan lihatlah bibir mu ini penuh dengan saus..." Mew mengucapkan itu sambil mengusap saus yang ada di sudut bibir gulf dengan ibu jari nya bergerak menyentuh sebagiaan bibir nya.

" Maaf phi..." Gulf memelankan makannya dan sedikit mengusap bibirnya memperbaiki mulutnya yang mungkin masih belepotan dengan makanan

" Aku hanya takut kamu tersedak kalau kamu makan dengan cepat seperti itu gulf" ujar mew

If Our Love is WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang