03. Haruskah Aku Mempercayainya?

126 47 110
                                    

Ada beberapa pandangan tentang keberadaan. Beberapa percaya bahwa takdir sudah ditentukan, bahwa sulit untuk mengubahnya. Sementara yang lain menganggap pernyataan ini sebagai ofensif dan yakin bahwa takdir berada di genggaman tangan sendiri. Hyena sendiri bahkan masih tidak percaya jika status hidupnya sudah berubah menjadi sebagai istri seorang Jimin. Seandainya orang-orang tau jika dia belum siap sama sekali. Apa ia akan masih hidup layaknya gadis remaja yang hanya membawa pundaknya sendiri untuk meraih kebahagiaannya? Sayang status istri membuat tanggungjawabnya bertambah lebih besar dan tentu tidak sebebas sebelumnya.

Menikmati terpaan angin yang tanpa permisi menerjang wajahnya, melihat begitu banyak bunga mawar yang sangat cantik-- Hyena mengangkat bibirnya untuk tersenyum, menutupi rasa bimbang didalam hatinya. Sebab ia sendiri juga tidak begitu paham akan hatinya, apa ia bahagia bersama statusnya saat ini? entahlah ia akan berusaha menjalani semua ini selagi mampu.

Pagi ini Jimin mengajak Hyena untuk melihat seisi rumahnya, dengan sabar ia mendorong kursi roda yang diduduki Hyena hingga berakhir di taman kecil yang berada di dalam ruangan rumahnya.

"Kau suka bunga ya?" tanya Hyena.

Jimin mengajak matanya untuk menatap jejeran bunga mawar yang memenuhi taman kecilnya. "Mereka cantik..." jawab Jimin yang sudah duduk di samping Hyena. "Kau sendiri bagaimana?" tanya balik Jimin.

Hyena tersenyum-- sekejap melirik arah Jimin. "Suka saja." kekehnya.

Menatap mata Hyena dengan serius, "Hye maaf sudah menyetujui pernikahan ini." ucap Jimin lirih, dengan pandangan yang semakin jatuh ke dasar lantai. Barangkali ia tidak kuat lagi menatap kedua mata Hyena, karena membuatnya merasa lemah. Atau diam-diam ia menyembunyikan alasan khusus?

Hyena tersenyum getir-- mengangkat dagu Jimin dengan kedua tangan dinginnya yang memang sangat ragu. Ia melihat kedua mata Jimin yang penuh akan rasa kesedihan. "Kau bilang kita akan menjalaninya dengan seiringnya waktu Jim." menjeda ucapannya lalu mengangkat bibirnya hingga membentuk senyuman, berusaha menyakinkan lelaki yang ada dihadapnya. "Mari kita saling mengenal, saling bercerita dan mencoba menguatkan rasa kepercayaan untuk hubungan ini."

"Lalu bagaimana dengan masa lalu?" tanya Jimin yang sedikit ragu, takut akan menyinggung hati istrinya.

"Jika hanya membuat sakit, tak seharusnya bukan kita masih mengingat masa lalu?" tanyanya getir, jujur saja ia menahan rasa nyeri di dalam hatinya. Diam-diam Hyena juga sangat ingin mengetahui sisi masa lalu Jimin.

Jimin tidak menjawab, membiarkan keheningan. Ia menarik kursi roda Hyena di depannya-- tubuhnya semakin mendekati Hyena hingga membuat mereka saling menatap dengan jarak yang terlalu dekat. Bisa Hyena rasakan hembusan nafas Jimin yang menerpa wajahnya memberikan rasa hangat namun membuat hatinya merasa cemas. Saat Jimin menyapu lembut keningnya dengan bibir tebalnya itu, Hyena langsung memejamkan matanya. Merasakan ciuman panjang dari bibir Jimin, memang ini bukan yang pertama kalinya bagi mereka. Namun Hyena bisa merasakan bahwa ciuman ini bisa memberinya rasa tenang yang sangat berpengaruh pada pikirannya. Ia kembali membuka matanya saat Jimin mulai menjauhkan wajahnya. Saling mengutarakan senyumannya, berharap Jika pilihannya untuk bersama ini adalah jalan yang mampu membuatnya pada perubahan baik dalam kehidupan ini. Semoga saja-- sebab mereka yang akan menentukan arahnya.

Jimin menatap kedua manik yang berada di depannya, begitu cantik."Apa kau bahagia...?" tanya Jimin yang masih meneliti bentuk wajah Hyena.

Hyena mengangkat kedua bahunya singkat, "Semoga Jim...." tersenyum getir.

Jimin menganggukan kepalanya, mencoba mengerti situasi Hyena saat ini. Ia paham memang kata bahagia tidak mudah dideskripsikan, sebab orang-orang mempunyai ukuran sendiri untuk kebahagiaannya. Bahkan ia sendiri juga masih bimbang akan perasaannya sendiri, ia juga sulit mencari tahu akan dirinya sendiri yang sudah menerima pernikahan ini atau karena terpaksa.

The Truth MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang