Onom

5 1 0
                                    

"I'm home"

"CHANDRA TAMPAN PULANG!!! TIBA DENGAN SELAMAT SENTOSA, TANPA KEKURANGAN APAPUN TAPI MALAH KELEBIHAN TAMPAN, HIUHIUU..."

Memang beda jika manusia yang sewaktu kecil di beri susu dengan manusia yang sejak kecilnya di besarkan oleh kopi. Salahkan sang Ayah yang selalu mencecokki perut Chandra dengan kopi sedari kecil.

Annisa, sang bunda si kembar yang sedang menyiapkan makan siang di dapur segera beranjak menyambut kedua putra kembarnya.

Tara yang pertama kali menghampirinya, lalu meraih tangan sang bunda untuk ia kecup dan memberi dua kecupan di pipi, lalu pamit untuk berganti baju.

Beda lagi dengan Chandra yang superhyperaktif itu langsung memeluk sang bunda dan mengangkat lalu berputar-putar sambil bergumam 'kangen bunda' 'kangen bunda'.

"Udah udah sayang, bunda pusing loh.."

"Oh, maafkan putra tampan mu bundaku.."

"Hem, ganti baju dulu sana. Sekalian ajak abang sama kakakmu turun, makan siang.."
Ujar Anisa lembut sambil mengelus wajah Chandra yang semakin membuat anak itu enggan beranjak.

"Segitu kangennya? Tiap hari juga lihat bunda.."

"Hemm"

"Sana gih, Ayah bentar lagi sampai.."

"Oke bunda, Chandra ganti baju dulu. Muaach.."

Anisa tersenyum menatap langkah Chandra yang menjauh. Lalu kembali lagi ke pekerjaannya menyiapkan makan siang.

Entah Anisa harus bersyukur atau bagaimana, seluruh anggota keluarganya tidak begitu menyukai masakan orang lain. Baik Bisma sang ayah, Abby si kakak, dan si kembar. Keempat orang itu pecinta masakan bunda. Bahkan Bisma selalu menyempat pulang untuk makan siang. Jika sekiranya tak sempat, maka akan minta di buatin bekal.

Lihat saja, si kembar masih membawa bekal ke sekolah setiap hari.

"TARAA! BALIKIN BANDO GUE!!!"

Ketiga Bagaskara itu tampak sudah keluar kamar. Dengan teriakan sang kakak yang selalu jadi korban kejailan si kembar.

"Pinjam By, pacar gue pasti makin imut kalau pakai beginian. Beli dimana sih?"
Tanya Tara santai sambil memandangi bando bertelinga kelinci warna merah muda itu.
Mengabaikan raut marah Abby dan pandangan mengejek Chandra.

"Kila mana mau sama manusia bego kayak lo..." seru Chandra mengejek.

"Lihat nih kak, gimana bodohnya adek mu itu pas ketemu cewek baru di sekolah.."

Chandra dengan semangat menarik tangan Abby duduk di sampingnya. Lalu membuka ponsel yang berisi video Tara yang terpesona murid baru.

"Hahaha, si bego. Belajar bahasa alien dimana? Hahahaa.." Abby sampai memegangi perutnya kelelahan tertawa.

"Ada apa sih? Seru banget.."
Anisa meletakkan sepiring udang tumis di meja makan dan juga sebuah rantang.

"Kalian makan sendiri gak apa ya? Ayah gak bisa pulang, jadi bunda mau ngantar makan siang ke kantor..."

Ketiga cuma mengangguk tanpa bersuara karena kini mulut masing-masing sibuk mengunyah.

"Bunda bakal pulang sore sama Ayah, jadi jaga rumah baik-baik. Dan twins, jangan jahilin kakaknya terus. Kasihan nanti tenggorokannya sakit, teriak terus. Bisa tampan?"

"Siap bunda.."

Tara dan Chandra segera mengangkat tangan menghormat. Anisa tersenyum lega, karena jika sudah begitu si kembar pasti menepati janjinya.

Mapacha WakufananaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang