Bayangan

319 37 2
                                    

Pagi yang cerah seperti biasa Mafu dan Soraru datang berduaan diikuti oleh siswa siswa yang lain, dan jeritan cewek cewek dari SMA khusus wanita yang berada di sebelah SMA khusus pria. Mafu dan Soraru selalu berduaan, bahkan sampai ada yang mengira mereka homo... belum sih.

Time skip

Pernyataan perasaan ke Soraru setiap pulang sekolah itu udah kayak rutinitas sehari hari bagi Soraru, dan menunggu Soraru menolak cewek cewek itu juga udah kayak makan malam bagi Mafu.

Tapi Soraru tidak pernah menganggap Mafu lebih dari sahabat, sementara si albino mengharapkan lebih dari sahabat. Bagi Mafu itu adalah sebuah keinginan yang egois dan bodoh, jadi dia tidak pernah mengumbar umbar kan perasaan dia.

Walau sahabat Mafu yang lain sudah taken, tapi dia memutuskan untuk terus diam dan memendam perasaan dia.

Sore ini Mafu ada jadwal piket jadi sepertinya Soraru yang akan menunggu Mafu, ketika selesai Mafu segera bergegas agar si pujaan hatinya tidak menunggu lama.

Tapi ia malah melihat Soraru yang menunggu di gerbang sekolah sedang berdiri bersebalahan dengan wanita, mengingat Soraru yang biasanya selalu menolak semua wanita lalu wanita itu pergi begitu saja, kini Soraru malah berdiri bersebalahan dengan wanita.

"Wihhh Soraru-san, kau bersama pacar baru mu?" Ceplos Mafu yang malah akan membombardir dirinya sendiri. Tampak si wanita itu malu malu memainkan rambut pink -karena di cat- miliknya.

"Iya." Jawaban Soraru yang dapat mematahkan hati si pengagum rahasia, Mafu.

"Heeee... selamat ya hehe, btw namanya siapa?" Tapi sakit hati tidak membuat Mafu berhenti untuk berpura pura ceria.

"Salam kenal aku Tamara Momoko, aku blasteran jepang-Itali." Si wanita yang mengaku blasteran Jepang-itali.

"Oh... Tamara yang sering dibicarakan itu ya?" Mafu. Tamara memang wanita yang sama terkenalnya di 2 sekolah ini. seperti Soraru, ayahnya memiliki perusahaan besar walau tak sebanding oleh perusahaan milik keluarga Soraru.

"Aah jangan begitu aku malu." Si Tamara. Wanita mana yang bilang bilang kalau dia malu.

"Ayo, kita pulang baby." Baru hari pertama pacaran dia sudah main panggil baby. Soraru yang di panggil dengan panggilan menjijikan itu hanya jalan dengan muka datarnya, sementara Tamara menggandeng lengan Soraru dengan izin se pihak.

Mafu yang tak tahan melihat pujaan hatinya bersama dengan wanita lain pergi begitu saja tanpa izin, seharusnya Mafu dan Soraru jalan berduaan karena arah rumah Mafu dan Soraru itu sama.

Tapi Mafu memutuskan untuk lewat gang sempit yang berlawanan dengan Soraru, air mata yang tak dapat terbendungi itu mengalir deras turun melewati pipi Mafu, seperti biasa pikiran Mafu hanya ada Soraru tapi kali ini sedikit berbeda karena ada wanita lain, Tamara.

Setelah ia sampai di rumahnya ia menghempaskan dirinya ke kasur, tak ada niatan bagi Mafu untuk menyalakan lampu atau ganti baju bahkan rasa lapar tak dapat ia rasakan.

Setengah jam berlalu tapi Mafu masih berada dikasurnya. Suara isakkan bergema di kamar Mafu, aroma darah yang sedikit menyengat tak lupa dihiasi oleh kamar Mafu yang gelap dan lembab membuat suasana menjadi angker seperti tempat pembunuhan.

Mafu memiliki kebiasaan menyayati tangannya ketika dia sedang terpuruk, orang normal tidak akan mengerti mengapa, dan bagaimana.

Saat ini Mafu sedang terpuruk namun tak ada yang menyadarinya, dan tak ada yang menolongnya. Bahkan tentangga saat ini sedang bersenang senang, terdengar suara nyanyian dan suara tawa yang menyambar telinga Mafu.

"Enaknya..." bisik Mafu yang saat ini sedang duduk didepan jendela panjang yang langsung mendarat ke rumah tetangga.

Mafu berjalan keluar kamar untuk menenangkan pikirannya, ia meraih remote tv, menyalakannya dan menatap kosong. Dia tidak benar benar menonton tv, tak sadar darahnya berceceran di lantai karena luka ditangan Mafu tidak bisa sembuh dengan cepat.

Sudah lewat beberapa jam tapi Mafu tidak merasakan kantuk, bahkan saat ini channel tv sedang istirahat, tidak menayangkan acara apapun.

"Haah... aku membersihkan lantai saja kali ya." Mafu berjalan mengambil lap dan membersihkan semua darah yang cucuran, sedikit noda di kasur tapi itu Mafu hiraukan. Melihat kembali luka yang masih terbuka, melilitnya dengan perban. Tak di cuci dan tidak ia pakaikan obat.

Time skip

Kembali lagi mengingat sosok Soraru yang biasanya berdiri di depan pagar Mafu, menunggunya sembari melihat ke hp miliknya. Namun hari ini berbeda tak ada seorang pun yang menunggunya didepan pagar.

Tak memperdulikannya Mafu berjalan mengenakan hoodie pink miliknya untuk menutupi perban ditangannya, tadinya Mafu ingin memakai hoodie hitam tapi dia takut teman temannya menyadari perubahanya.

Sesampai di kelas beberapa orang kaget dengan penampilan Mafu yang sedikit berbeda matanya sembab karena menangis berjam jam, mata panda yang ikut menghiasi penampilan Mafu, badannya yang lesu dan pucat karena dari kemarin dia tidak makan siang ataupun makan malam.

"Mafu? Daijobu desuka?" Ini dia sahabat Mafu dari SMP, Amatsuki. Bangkit dari tempat duduknya berjalan ke Mafu menampakkan ke khawatiran layaknya ibu melihat anaknya pulang dengan keadaan buruk.

"Ehehe gapapa aku mah gapapa, semalam! Aku nonton ulang anime gochuumon, tak sadar ternyata sudah jam 3 pagi hehehe jadi aku tidak tidur." Ucap Mafu dengan cengirannya dia berbohong, sejujurnya dia tidak enak berbohong ke sahabatnya sendiri tapi mau bagaimana lagi.

"Kamu bohong! Badanmu kurus begini, aku tebak kamu kamarin pulang tidak makan?" Amatsuki.

"Ehehe... begitu lah..." Mafu.

"Dasar Mafu! Ayo ikut aku! Itou aku nganterin Mafu sebentar ya." Amatsuki menarik tangan Mafu, meninggalkan kekasihnya duduk di bangku Amatsuki dengan wajah seribu tanya.

"H-hei memang tidak apa meninggalkan Itou sendirian begitu?" Mafu.

"Itou bukan lagi bayi dia sudah tau apa yang harus dia lakukan, yang penting sekarang itu diri mu sendiri." Sesampainya dikantin Amatsuki membelikan yakisoba untuk Mafu.

"Tidak biar aku saja yang bayar-" mulut Mafu di isi paksa dengan yakisoba.

"Diamlah dan makan itu!" Mafu hanya bisa diam dan memakan yakisoba, sementara Amatsuki memakan roti favoritenya.

"Ya ampun.... sudah ku bilangkan kemarin, kamu kalau sudah pulang langsung makan! Kalau sakitkan tidak enak, dirumah tiduran tidak ada teman bicara... makan yang benar!" Amatsuki menceramahi Mafu.

Yang diceramahi hanya tunduk diam.

"Makannya sudah selesai kan? Sekarang ayo ke uks!" Si Amatsuki dengan se enaknya menarik Mafu... lagi.

"Heeh?? Kenapa? Aku nggak apa apa" bohong, Mafu saat ini sedang menahan sakit karena lengannya di genggam erat oleh Amatsuki, mengingat bekas self harm Mafu masih segar.

Amatsuki si lawan bicara tidak menanggapi Mafu dan terus berjalan sedikit berlari, sesampainya di UKS Amatsuki meminta izin ke penjaga UKS untuk membiarkan Mafu tidur disana.

Untungnya penjaga UKS hari ini adalah kenalan Amatsuki, Hashiyan.

......To be continued

❈Notre Destin 『Soraru X Mafumafu』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang