C

580 50 1
                                    


Terima kasih yang udah nunggu😊
Untuk kedepannya, akan aku usahakan untuk update rutin setiap hari Jumat😉

Selamat Membaca

🏃🔙

"Taeminie!!" panggil Minho, Taemin yang masih nyaman dalam dunia mimpi pun terganggu.

"Apa?" tanya Taemin dengan kedua mata yang masih tertutup dan selimut menggulung badannya seperti kepompong.

"Ayo bangun ini sudah jam 1 siang!!" seru Minho sembari menarik selimut Taemin.

"Yak! Aku masih mengantuk! Hyung saja yang pergi sana!!" teriak Taemin, percaya lah. Selama hampir tiga minggu ini Taemin disuguhi padatnya aktifitas baik individu maupun group.

Tapi namanya juga Choi Minho. Apapun yang ia inginkan harus ia dapat. Begitu juga keinginannya mengajak Taemin untuk ikut serta dalam acara kencan buta.

Pemilik nama asli Kim Kibum alias Key itu ikut serta menyeret sang maknae ke kamar mandi.

"YAK KIM KIBUM!!" teriak Taemin histeris yang berusaha melawan Kibum dan Minho. Namun naas, tenaganya kalah dengan kedua hyungnya.

Byurr

Taemin diceburkan layaknya ikan ke dalam bak mandi secara paksa.

"Mandi yang benar! Hyung tunggu ya" kata Minho sambil cekikan bersama Kibum. Mau tak mau Taemin harus menuruti perintah hyungnya.

🏃🔙

"Kau sudah hubungi Kyuhyun hyung?" tanya Kibum kepada Minho yang sibuk menyetir.

"Sudah, kata hyung mereka sudah menunggu kita di sana" jawab Minho, matanya melirik kaca memantulkan bayangan Taemin yang sejak tadi sibuk bermain games.

"Hei Lee Taemin!" panggil Minho.

"Hm?" guman sang empu.

"Tersenyum lah, sejak kemarin kau cemberut terus" ujar Minho, namun tidak ditanggapi oleh Taemin.

Kibum dan Minho saling berpandangan. Sebenarnya mereka tidak tau apa yang di alami Taemin sehingga membuat maknae mereka seolah kehilangan gairah hidup. Selain kandasnya hubungan sang maknae dengan gadis yang mereka kenal dekat tentunya. Mereka pernah bertanya, namun Taemin hanya diam lantas menyibukan diri.

Tak terasa mereka sampai di tempat yang telah dijanjikan, sebuah restoran private yang sering di datangi para artis. Tapi ini pertama kalinya bagi Taemin. Lelaki itu mengekori kedua hyungnya.

"Anyeonghaseo" ucap ketiga lelaki itu dengan sopan saat memasuki ruangan private itu.

Di dalam sudah ada tiga wanita cantik tersenyum menyambut kedatangan mereka. Minho dan Kibum nampak senang, berbeda dengan Taemin yang hanya tersenyum simpul menyapa ketiga wanita yang sepertinya lebih tua darinya.

"Apa kami membuat kalian menunggu lama?" tanya Minho.

"Ah tidak kok, kami baru sampai 15 menit yang lalu" jawab wanita coklat berambut bergelombang. Kulit pucatnya nampak kontras dengan dress warna pink tua.

"Bagaimana perjalanan kalian tadi? Aku dengar ada kecelakaan" ujar wanita berambut hitam lurus dengan ombre biru setiap diujung rambut nya.

"Oh begitu kah? Kami tidak melihatnya atau kami tidak menyadarinya?" kata Kibum dengan nada so imut mengundang tawa meja makan ini. Berbeda dengan Taemin yang hanya diam dan menyimak.

Seorang gadis berambut bob sejak tadi memperhatikan ekspresi tidak nyaman yang sejak tadi pria itu tahan.

"Ayo kita pesan makan dulu" ajak Minho yang disetujui para penghuni meja. Mereka berlima nampak asik mengobrol, berbeda dengan Taemin yang sejak tadi hanya menyimak dan sesekali merespon pertanyaan, selebihnya menikmati makan siangnya.

Ddrrttttddrrttttt

Jongin calling....

"Maaf, aku harus mengangkat telpon" izin Taemin dan berlalu meninggalkan ruangan menuju balkon.

"Ada apa?" tanya Taemin

"Hari ini kau sibuk? Ravi mengajak kita makan malam di restoran biasa"

"Akan aku fikirkan"

"Ngapain mikir? Bukankah kau senang makan disana?"

"Tubuhku lelah, Jongin-ah" keluh Taemin pada akhirnya.

"Oh ya sudah, datang saja kalau kau bisa datang. Hari ini Ravi yang teraktir"

"Oke"

PIP

Panggilan singkat tersebut pun berakhir.

"Kenapa kau kemari kalau kau lelah?" tanya seseorang, lantas Taemin menoleh. Mendapati wanita berambut bob dengan rokok menyala di jarinya. Nama wanita itu Kim Daisy, usianya dua tahun lebih tua darinya.

"Para hyung yang memaksa" jawab Taemin dengan jujur, toh wanita itu sudah mendengar obrolannya dengan Jongin.

Keduanya terdiam, menikmati pemandangan kota Seoul di siang hari yang tidak terlalu terik. Hanya keheningan dan asap nikotin yang ada disana.

"Mau rokok?" tawar Daisy yang langsung ditolak halus dengan gelengan pelan dari Taemin. Sudut bibir merah wanita itu terangkat.

"Pria sehat" puji Daisy dengan nada menggoda.

"Aku pernah mencobanya, tapi tidak enak. Rasanya aneh"  Daisy terkekeh mendengar perkataan Taemin yang polos, nampak seperti siswa SMA yang pertama kali mencoba merokok.

"Awalnya begitu, lama kelamaan kau akan kecanduan"

"Ya berkat nikotin" jawab Taemin dengan nada lucu membuat keduanya tertawa.

"Haha kenapa kita seperti siswa sekolah yang sedang belajar" kata Taemin diselingi tawa. Daisy mengangguk setuju.

"Kau mirip sekali dengan adik laki-laki ku, selalu bilang kalau rokok itu mengandung nikotin yang membuatmu kecanduan, kalau kau sudah kecanduan...."

"...tanpanya kamu merasa hampa"

Kata-kata itu mengingatkannya pada seseorang, seseorang yang kini berada tak jauh darinya. Beberapa detik pandangan keduanya bertautan, namun segera Taemin lepas tidak ingin tenggelam lagi di dalamnya. Dia tidak mau kecanduan lagi.

Harus.

🏃🔙

Maaf ya pendek😢
Thx U yang udah nunggu❤

Back to You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang