Chapter 1

219 18 0
                                    


   Hola guys, apa kabar? Kali ini aku bikin work yang berbeda yah.

.

.

.

    "Rafka lo jangan sampai lupa kasih berkas kegiatan ini ke ketua MPK," seru Brama pada seorang cowok yang tengah duduk bersandar di kursinya, cowok itu mendengus karena terlalu lelah menyusun kegiatan.

   "Gue inget." jawab cowok itu kemudian keluar dari Ruang OSIS dan berjalan menuju Ruang MPK.

    Rafka Wiguna Marioxon itu nama lengkapnya, nama panggilannya adalah Rafka. Sudah 1 minggu yang lalu Rafka menjadi Ketua OSIS di SMA Harapan di Bandung. Bukan keinginannya menjadi Ketos, ini hanya paksaan dari Kakeknya sebagai pemilik sekolah.

    Dan Brama adalah sahabat plus Wakil Ketua OSIS. Yah harus di akui bahwa Brama memang pandai dalam berorganisasi namun tidak dengan Rafka.

    Rafka berjalan dengan wajah santainya, terkadang ia tersenyum dan membalas sapaan dari adkel atau kakelnya. Yang menjadi nilai penting adalah Rafka itu tidak sombong melainkan sangat tolol karena terkadang sikap lelaki itu bikin orang geleng-geleng kepala.

    Ceklek...

    Rafka membuka Ruang MPK, kemudian ia masuk tanpa mendapatkan persetujuan dari anak MPK.

   "Mana ketua MPK?" tanya Rafka.

   "Ada di ruangan pribadi Kak." serunya.

     Rafka langsung meninggalkan cewek tadi dan memasuki ruangan pribadi, ia terkejut mendapatkan seorang cewek yang tengah menatap tajam ke arahnya.

   "Gue rasa lo punya sopan santun, apalagi jabatan lo sekarang sebagai Ketua OSIS." ketus cewek itu dengan tatapan menjengkelkan.

   "Gue kesini cuman mau ngasih berkas ini, gak ada niatan buat sok caper." balas Rafka.

   "Gue minta lo buat sopan santun bukan caper, lo aja mikirnya kayak gitu. Lo jangan lupa yah gue itu ketua MPK tugas kita sebagai MPK mengkritik OSIS."

   "Serah, gue gak ambil pusing."

     Cewek itu mengambil berkasnya dan membacanya dengan seksama, sedangakan Rafka dia masih berdiri karena belum di persilahkan untuk duduk.

   "Gue rasa lo juga harus ngerti caranya menyambut tamu dengan benar." seru Rafka.

   "Lo boleh duduk." titahnya.

   "Jadi lo nyusun ini buat ngadain kegiatan gitu?"

   "Lo cermati gak usah pake tanya lagi." seru Rafka yang mendengus tak suka.

    Rafka membaca name tag, ternyata cewek yang sombong yang duduk di kursi ketua MPK itu bernama Lofa Aurelia Roxon. Dari wajahnya saja sangat menyebalkan pikir Rafka.

   "Gue kurang setuju." seru Lofa.

   Rafka menatap tajam ke Lofa, maksudnya apa ini? Benar-benar cewek itu tidak menghargai sedikit apapun kerja keras Rafka. "Dari segi mana lo gak setuju? Gue udah mikir dampak dan akibatnya buat nyelenggarin kegiatan ini, gue pikir sekolah udah nyukupin biaya atau sarana serta siswa/i juga bakal berpartisipasi." seru Rafka yang tidak mau dibantah.

   "Gue gak setuju." timpal Lofa.

   "Kalo lo gak setuju, yaudah gue bisa minta persetujuan dari pihak sekolah, gampang kan? Gue dateng kesini dengan cara baik-baik yah. Gue tau hubungan OSIS dan MPK disini gak baik-baik aja, tapi gue mohon di angkatan kita, gue mau oraganisasi di sekolah ini bisa bekerja-sama dan damai."
  
    "Gak semudah itu, udalah emang bener yah anak OSIS itu semaunya." ujar Lofa.

OSIS VS MPKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang