Hallo apa kabar pop gengs?
Ok lah langsung aja yah vote dan comment
.
.
.
Lofa berjalan dengan wajah yang di dongakkan, memang ia terlihat sangat sombong. Namun nyatanya tidak seperti itu. Ia hanya malas jika bertemu dengan pengurus Osis.
Lofa menajamkan tatapannya ketika berpapasan dengan Rafka, sang ketua Osis.
"Kita liat aja siapa yang menang disini? Osis apa MPK." bisik Rafka pada Lofa.
Cewek itu terdiam dan menatap tajam Rafka. "Eh lo ketos gila, awas aja lo." geram Lofa yang mengajar Rafka dan menarik cowok itu.
"Apa?" tanya Rafka dengan wajah datarnya.
"Jangan jadi cowok sok dingin lo, kek di wattpad-wattpad aja. Hello lo itu cuman ketos jangan sok belagak. Gue bisa ajuin ke pihak sekolah buat ganti ketos." seru Lofa.
"Hello, pangkat lo apa sampai mau ganti keududukan gue? Lo sendiri yang ngajak perang. Kata siapa lo gak setuju sama program yang udah anak osis susun?" balas Rafka.
"Yah ketua MPK lah, terus apa? Udahlah dasar cowok gila." tukas Lofa yang menatap sebal Rafka.
"Cewek sombong." timpal Rafka yang kemudian melangkahkan kakinya ke Ruang Osis.
"Ih kesel banget."
Lofa kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelasnya. Ia duduk dengan wajah menekuk karena rasa kesal masih menyelimutinya.
"Lo kenapa sih Lof?" tanya Airin, sahabat Lofa.
"Gue kesel baget sama tuh ketos, dia sok dingin banget, ck." seru Lofa.
"Awas aja tuh, gue bakal balas perbuatan dia." tukas Lofa.
"Gue tunggu pembalasan lo." seru seseorang lewat jendela, dan ternyata itu adalah Rafka.
"Ok, awas aja lo." tantang Lofa.
Rafka pergi sedangkan Lofa masih terdiam dengan perasaan kesalnya.
"Lo jangan benci-benci bangetlah sama Rafka, nanti kalo lo cinta sama dia gimana?" tanya Airin.
"Big no. Gue udah gila kalo iya bener cinta sama dia." tukas Lofa yang menolak keras.
"Kan bisa aja sayang, banyak kali yang pertamanya benci terus berubah jadi cinta. Bener gak sih? Seperti di novel-novel yang lo baca itu. Awas makanya." goda Airin yang tersenyum.
"Sialan."
~ ~ ~
🐸🐸🐸
Rafka duduk di kamarnya dengan tangannya menulis dan mengisi kertas untuk sesuatu apa saja yang akan di butuhkan untuk kegiatan di sekolahnya. Disini ada Brama juga yang tengah terbengong melihat Rafka yang sibuk dengan kertasnya.
"Raf, ukuran CD lo berapa?" tanya Brama yang otaknya sudah sangat ngebul.
"Gue tau lo pusing, tapi gak harus tanya hal kayak gitu juga kalik. Punya temen kok gila sih." kesal Rafka.
"Gue serius nyet." timpal Brama.
"Emang lo mau beliin gue, hah?! Gak kan yaudah dih lo kurang kerjaan banget sih sumpah." dumel Rafka.
"Gue gabut anjir. Ow iya katanya lo marahin tukang sedot WC, bener gak tuh? Lo gila Raf, sumpah. Gua ngakak."
"Itu semua gara-gara lo." seru Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS VS MPK
Fiksi Remaja[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] *Ini hasil hayalan bukan kisah NYATA!!! Keduanya sama-sama organisasi yang berperan penting di sekolah, harusnya kedua organisasi itu berhubungan baik namun tidak di sebuah sekolah di SMA Harapan di...