Hello apa kabar kalian? Maaf aku baru UP sekarang. Seriusan aku kena WB dan banyak tugas yang numpuk..
.
.
Lofa memijat keningnya dan melihat keadaan sekitar, ia terkejut seketika melihat pemandangan di sekelilingnya. Sebenarnya dia dimana pikirnya.
"Gue ada dimana?" tanya Lofa yang kebingungan pada dirinya sendiri.
"Di posko kesehatan, tadi lo tidur kaya orang mau latihan mati tau gak. Jadi langsung gue bawa ke posko kesehatan. Quotes buat lo, nyusahin terus." ucap Rafka yang tiba-tiba membuat Lofa terkejut.
"Anjir gue kira lo ninggalin gue," balas Lofa yang kemudian kembali duduk.
Rafka tersenyum, "Lo ngode gue buat selalu stay sama lo?" tanya Rafka dengan genitnya.
"Apa lo bilang, hah? Gak yah, maksudnya gue berpikiran kalo lo ninggalin gue di tempat yang gak gue tau. Kan kalo gitu lo orangnya gak bertanggung jawab." ketus Lofa.
"Gue harus tanggung jawab? Emang gue hamilin lo apa? Kita tidur semalem di gubuk juga, gue gak ngapain-ngapain lo kok." cerocos Rafka yang tak mau kalah.
Tiba-tiba pintu posko kesehatan terbuka menampilkan Airin dengan air mukanya yang terkejut. "Siapa yang hamil?" sambar Airin yang menatap sahabatnya dan Rafka.
"Lo berdua semalam ngapain aja? Lof cerita sama gue, lo di naena sama si ketos? Eh lo cowok brengsek tanggung jawab lo!" tegas Airin yang mendekat dan memeluk Lofa.
"Airin dengerin gue yah, gue sama Rafka gak ngapain-ngapain sama sekali. Lo salah denger tadi dan salah pemahaman. Okelah lebih baik langsung ke tenda, males gue liat si Rafka." celetuk Lofa yang kemudian menarik lengan Airin walau sahabatnya itu masih menunggu kepastian benar dari Rafkanya.
"Eh gue juga gak mau kali deket-deket sama lo." balas Rafka.
* * *
Lofa duduk di tenda dengan Airin yang masih menatap serius kedirinya. "Lu kenapa si, Rin?" tanya Lofa yang membalas tatapan Airin dengan wajah malasnya.
"Lo serius ngelakuin hal itu sama Rafka? Bukannya lo benci banget sama dia? OMG gue gak nyangka banget sama lo. Terus sekolah lo gimana? Gue sama siapa nanti? Lo mah gitu Lof, dahlah...." cerocos Airin.
"Hey dengerin gue Airin yang imut, tadi lo salah pemahaman. Gue sama Rafka sama sekali gak ngelakuin hal kek gitu kok. Gue dah gila kali kalo iya beneran. Lo tenang yah, biarin gue istirahat. Gue tuh capek tau." balas Lofa.
"Ngokey, yaudah lo tidur gih. Gue mau keluar dulu yah, mau ngambil jatah makan buat lo." seru Airin yang kemudian keluar dari tenda dan mendekati seksi komsumsi.
"Eh lo yang pake kupluk kuning,"
Airin mencari suara itu, ternyata yang memanggilnya adalah Rafka. "Kenapa ya?" tanya Airin.
"Ini buat temen lo." seru Rafka yang memberikan hot cream yang membuat Airin terdiam sejenak.
"Temen siapa? Ini hot cream?"
"Temen lo si Lofa, siapa lagi kalo bukan dia. Iya pasti kakinya keram dan pegel-pegel." jelas Rafka.
"Yaudah gue terima nih, makasih. Yaudah gue duluan mau ngasih makanan ke Lofa dulu." ucap Airin yang kemudian kembali ke tenda.
"Lofa! Please buruan bangun, tadi lo tau gak si Rafka ngasih ini ke gue katanya buat lo. Demi apa dia baik banget sama lo?!" histeris Airin.
Lofa membuka matanya dan kemudian menutup kedua telingannya, sangat males bukan mendengerkan orang yang berteriak ketika kita masih dalam keadaan mengantuk. "Bisa gak ngomongnya pelan, tadi lo bilang apa? Rafka?" tanya Lofa dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS VS MPK
Teen Fiction[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] *Ini hasil hayalan bukan kisah NYATA!!! Keduanya sama-sama organisasi yang berperan penting di sekolah, harusnya kedua organisasi itu berhubungan baik namun tidak di sebuah sekolah di SMA Harapan di...