Chapter 4

38 7 1
                                    


    Holla ada yang kangen Lofa atau Rafka? Tenang aja ok, aku akan mengobati rasa kangen kalian, ok.

    Langsung aja yuk vote dan comment!!!

.

.

.

    Hari ini telah tiba, dimana hari ini akan diadakan camping antara anak Osis dan MPK. Semuanya berkumpul di lapangan sebelum menuju bus.

    "Assalamualaikum. Anak-anak dengarkan Ibu, di adakannya acara camping ini semoga bisa mempererat oraganisasi Osis dan MPK. Ibu mau kedua oraganisasi inti di sekolah kita damai. Ok dan Ibu mau bagi duduk kalian di bus, Ibu akan bagi anak Osis akan sebangku dengan anak MPK. Dan ketua MPK dengan ketua Osis... bla... bla...."

    Semuanya menuju bus, anak MPK sudah berdecak kesal karena harus duduk bersampingan dengan anak Osis.

    Lofa duduk di dekat jendela, ia males jika harus melihat kesamping, apalagi ia duduk didekat Rafka, ketua Osis gila.

    Bus berjalan dengan kecepatan sedang, awalnya Lofa sangat bosan. Namun ia menengok ke belakang, ia terkejut melihat anggotanya mengobrol dengan anggota Osis, ia iri sebenarnya, kenapa dirinya yang hanya bisa diam dan merutuki diri sendiri. Namun setelah berfikir, Lofa menggelengkan kepalanya dan menyumpal kedua telinganya dengan handshet yang ia bawa. Ia mengklik lagu 'Million Reasons' dari Lady Gaga. Lofa mengangguk-anggukan kepalanya, karena ia menikmati lagu itu.

    Sedangkan orang yang di sampingnya hanya bisa diam dan menatap dengen ekor matanya, ia bisa melihat bawah cewek yang di sampingnya tengah mengangguk-angguk. Rafka heran, ada apa dengan Lofa pikirnya.

    "Lo kenapa? Penyakit lo kumat?" tanya Rafka yang membuat Lofa terusik.

   Lofa menatap tajam ke Rafka, "Kepo lo?" tanya Lofa yang tersenyum di ujung bibirnya.

    "Dih geer banget lo jadi cewek, udah sombong, gak jelas, keras kepala." celetuk Rafka yang menatap lurus ke arah ponselnya.

    "Lo ngatain diri lo sendiri? Baguslah kalo lo bisa ngaca, jadi gue gak perlu beliin lo kaca yang gede." timpal Lofa.

    Rafka menengok ke samping dan menatap Lofa dengan geram, "Lo kali yang gak ngaca, gila lo jadi cewek." umpat Rafka.

    "Lo kali yang gila, kenal juga gak tapi kenapa lo ngatain gue seenaknya." ketus Lofa yang menatap wajah Rafka dengan sinis.

    "Yaudah kenalan, gue Rafka dan lo Lofa kan?" tanya Rafka.

    "Dih lo bener-bener setres kayaknya." seru Lofa yang memukul bahu Rafka dengan keras, sampai cowok itu meringis kesakitan.

    "Rafka Lofa ada apa ini?!" teriak guru yang mendekati Lofa dan Rafka.

   Lofa memasang wajah watadosnya dan cengengesan. "Ow gak kok Bu, ini tadi ada nyamuk nempel di tangan Rafka, jadi Lofa tabok deh nyamuknya." seru Lofa.

    "Ow baiklah, Ibu kira kalian kembali bermasalah. Yasudah baik-baik." seru Ibu Werya yang kemudian kembali ke kursinya.

    Sedangkan Lofa tertawa menatap Rafka yang menatapnya dengan horor. "Lo nabok nyamuk apa nabok gue, kenceng bener?" tanya Rafka.

    "Dua-duanya."

    Perjalanan menuju hutan membutuhkan beberapa menit lagi. Sungguh Lofa bosen, ia malas dan sedikit canggung jika ada Rafka di sampingnya.

    "Kapan sampenya sih?" gumam Lofa.

    "Lo tanya ke gue? Lah mana saya tau, saya kan ikan." celetuk Rafka dengan pedenya.

OSIS VS MPKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang