Chapter 3

60 9 5
                                    


    Holla guys?

Langsung aja yuk vote dan comment sekarang juga. Kalian boleh share karya-karya aku ke pembawa wp lainnya yah.

.

.

.

   Lofa mendengus ketika seorang cewek menabraknya, ia menatap cewek itu dan ternyata dia adalah salah satu pengurus Osis.

    "Lo kalo jalan pake kaki, ngeliat pake mata." ketus Lofa yang menatap cewek itu dengan tatapan sinis.

    "Gue buru-buru." jawabnya dengan santai.

    Lofa membaca name tag tersebut, "Liora. Lo bilang ke ketos lo yah, ajarin sopan santun ke anggotanya." ujar Lofa yang kemudian pergi meninggalkan Liora yang masih membeku dan mengepalkan kedua tangannya.

     Lofa berjalan ke koridor dan berlari ketika melihat Airin di depan matanya. "Airin!" teriak Lofa.

    "Lofa, lo kemana aja sih? Gue capek nyariin lo." seru Airin.

    "Biasalah orang penting mah sibuk." jawab Lofa yang kemudian terkekeh.

    "Bisa ae luh." seru Airin.

    "Temenin gue yuk, ke perpustakaan." ajak Airin.

    "Skuy." seru Lofa yang menarik Airin untuk ke perpustakaan.

    Di perjalanan, Lofa bersenandung ria dengan Airin. Mereka berdua berjalan di tepi lapangan. Sialnya lapangan sedikit ramai karena ada beberapa cowok yang bermain basket.

    Duk...

   Tangan Lofa terkena bola basket, sangat sial sekali pikirnya. Lofa menatap tajam ke arah cowok yang bermain basket, ia tidak akan tinggal diam.

    Lofa mengambil bola basketnya dan menunggu siapa yang akan mengambilnya.

    "Siapa yang lemparin bola sialan ini ke gue?!" teriak Lofa yang emosinya suda melejit.

    "Gue."

    Lofa menatap geram kepada pemilik suara itu, Lofa melempar bola basket itu dan menatap tajam ke orang tersebut. "Kalo gak bisa main basket, gak usah main lagi. Lo tau gak gara-gara lo, tangan gue sakit banget." seru Lofa.

    "Maaf." jawabnya.

    "Mending sono lo kumpulan sama anggota lo yang biadap itu. Terus rembukin supaya gue setuju sama program lo." seru Lofa yang kemudian berbalik dan menggandeng tangan Airin.

    "Lo ngomongin Osis? Dasar MPK gaje." seru Rafka, yah orang yang melempar bola basket ke Lofa adalah Rafka.

    "Kalo iya, emang kenapa? Gue bicara sesuai fakta. Anggota lo itu kurang asupan sopan santun tau gak. Bukannya minta maaf malah nampilin sikap sok songongnya, sama sih ketuanya juga kayak gitu." balas Lofa yang kemudian berjalan dengan Airin.

    "Lo gila, dia Rafka. Lo gak takut kalo besok lo di DO atau dipanggil ke BK?" tanya Airin.

    "Gue gak takut, lagi pula gue ngomong sesuai fakta. Dianya aja yang gak becus." balas Lofa.

    * * *

    Rafka berjalan ke ruangan Osis, ia mengadakan kumpulan Osis. Rafka duduk bersebelahan dengan Brama.

    "Ok rapat gue buka. To the point aja, lo semua mau LDKS ulang?" tanya Rafka.

    Mereka saling melemparkan tatapan aneh, mereka tidak paham dengan pertanyaan Rafka yang baru saja.

OSIS VS MPKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang