Bagian 15

79 9 0
                                    

Selamat membaca!

Zia termenung di depan gerbang sekolah seraya menunggu gojek untuk mengantarnya pulang.

Karena hari ini Glevan tidak bisa menjemput, suaminya itu ada urusan mendadak, jadi Zia harus memesan Ojek Online untuk pulang kerumahnya. Sedangkan Sisil sudah pulang sedari tadi di jemput Ayahnya.

“Lama banget Ojek nya dah,” keluh Zia mulai lelah. “Mana sepi banget lagi.”

Memang benar, bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi. Tandanya sudah banyak siswa yang pulang dan tinggal segelintir orang berada yang masih berada disekolah.

Kemudian Zia memutuskan untuk menjauh dari gerbang dan sedikit berjalan ke jalan besar, jadi Zia bisa melihat kalau ada Gojek yang datang dari jalan besar. Bosan juga menunggu di sekolah karena tidak ada siapapun yang bisa ia ajak obrol.

“Zia.”

Seketika tubuh Zia membeku mendengar suara tak asing memanggil namanya, lalu menoleh perlahan ke sampingnya. Sesuai dugaan nya, dia---Marsel di belakangnya tengah melambaikan tangan, kemudian menghampiri Zia dengan senyum merekah.

“Gue datang lagi karena gue rindu, dari tadi loh gue nunggu di warung samping sekolah lo. Tapi ternyata lo nya disini.” lanjut Marsel dengan tampang tanpa dosa.

Zia tidak mengerti dengan jalan pikiran Marsel, laki-laki yang tidak tahu diri dan tidak menyadari apa kesalahannya. Marsel seolah melupakan apa yang sudah ia lakukan pada Zia dulu.

Zia berdecih. “Lo gak berubah ya, tetap gak tau diri!” cercanya.

Tatapan Marsel berubah menjadi sendu. “Zia gue tau gue salah, gue Cuma mau minta maaf dan memperbaiki semuanya.”

“Gak ada yang perlu diperbaiki, gak usah ganggu gue. Cukup jalanin hidup masing-masing, ngerti?”

Zia pun melanjutkan jalannya, namu tiba-tiba tangannya dicekal dengan erat. Marsel keras kepala dan kekeuh ingin kembali pada Zia.

“Kita mulai dari awal, Zia. Kita akan menjadi pasangan—“

“Gue udah punya suami, Marsel!” potong Zia membentak, ia mulai geram dengan Marsel yang terus memaksa.

Marsel sontak terdiam, terkejut dengan pernyataan yang diberikan oleh Zia. Tapi kemudian Marsel terkekeh, mana mungkin anak SMA seperti Zia sudah menemukan pasangan dan langsung menikah dengan mudahnya

“Pasti lo bohong kan?”

“Gue ga bohong, suami gue Glevan. Lo tau kan Glevan, Glevan Ren Natario,” tekan Zia.

Marsel menggeleng kecil, merasa tak percaya dengan apa yang dikatakan Zia. Kemudian ia teringat sesuatu yang membuat dirinya putus asa, ia pernah melihat berita tentang Zia yang menikah dengan Idol terkenal bernama Glevan dan ternyata berita itu benar.

Padahal awalnya Marsel  mengira itu hanya kabar angin yang menyangkut soal mantannya.

“Oke, gue percaya. Tapi izinin gue untuk menebus kesalahan gue,” lontar Marsel, ia tidak goyah ingin bersama dengan Zia dan memperbaiki semuanya.

Zia menatap Mars tajam. “Ga perlu! Lo tau, gue udah berusaha untuk maafin lo tapi gue ga bisa.” Mengingat masa lalunya yang buruk bersama Marsel, air mata Zia sudah menumpuk dan siap untuk terjatuh.

“Masa lalu yang lo berikan ke gue terlalu menyakitkan, Sel. Gue nyesel pernah ngasih hati gue buat lo!!” jerit Zia tak tertahan, rasa sesaknya semakin meluap dan air matanya tak dapat di bendung.

Lihatlah, wanita yang terlihat angkuh dan cuek ternyata menyimpan kisah yang kelam. Yang membuat dirinya pernah berputus asa dan tidak ingin berhubungan terlebih dahulu dengan laki-laki manapun karena trauma akan ditinggal ketika Zia sudah memberikan seluruh kasih sayang untuk pasangannya.

BAD GIRL Vs IDOL (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang