3

32 6 7
                                    

manusia punya keinginan, tapi tuhan punya kenyataan

****

Pukul dua belas malam jalan Sadewa masih dipenuhi oleh muda-mudi yang hendak menyaksikan acara balap liar yang digelar.

"Oke, jadi apa taruhan malam ini?." ucap Zahan sambil menatap remeh lawan di hadapannya.

" gue bakal pasang taruhan 5 juta buat malam ini, gimana?."

Menarik!

"Oke gue setuju."

Tak menunggu lama, mereka langsung mengambil posisi untuk memulai balapan. Zahan cukup optimis untuk memenangkan balapan hari ini, apa lagi lawannya hari ini cuma bocah, tidak ada apa-apanya dibandingkan skillnya.

Suara deru mesin memenuhi jalanan. Zahan tak mengira jika bocah tengil itu akan berbuat curang, sepanjang lintasan ada banyak sekali jebakan, beruntung Zahan sudah jago mengendarai motornya, hingga baginya semua itu tidak ada apa-apanya.

Sorakan dan tepuk tangan heboh mengiringi kedatangan cowok itu setelah berhasil melalui garis finish mengalahkan lawannya. Senyum mengejek tercetak jelas di wajahnya.

"Lo kalah,,!! Lo kira lo bisa ngalahin gue pakek cara licik ha?." dia menatap sinis orang dihadapannya. "Chill men, lo tu gak lebih dari sampah!!." ucap Zahan menohok.

"Brengsek!!."

Cowok itu mengeram tertahan, tidak terima atas ucapan Zahan barusan, tangannya terkepal kuat, bagaimana bisa usahanya malam ini sia-sia?. Baru saja dia ingin melayangkan pukulan, Zahan sudah terlebih dahulu menahan lengannya.

"Weish santai boss,,, sesuai perjanjian kan? Jadi mana duitnya?." sontak semua orang yang berada disana menyuraki cowok itu habis-habisan.

Dengan tidak rela cowok itu menyerahkan uangnya lalu bergegas pergi karena tidak kuat menahan malunya, sontak saja teman-teman Zahan yang mata duitan membulatkan matanya, mereka lantas menghampiri Zahan yang masih nangkring di atas motornya sambil dikerumuni para wanita.

"Udah gue tebak, lo pasti bakalan menang lagi." Ucap Rey sambil menepuk bahu Zahan.

"Oh ya jelas dong, joki gue satu ini mana mungkin kalah sama modelan bocah tengil. ya nggak za?." tambah Sandi, yang kemudian dibalas anggukan. "btw, traktir dong za"

Pletak!

Ucapan sandi langsung dihadiahi jitakan oleh teman-temannya.

"Cih, lo mah muji-muji cuman ada maunya doang ndi. ga usah repo-repot kog za, cukup beliin gue kuota 3 gb aja." ucap ilham sambil menyolek lengan zahan.

"Najis lo ham." Zahan bergidik ngeri melihat aksi temannya yang somplak satu ini.

"Dah ga usah bacot terus klean, besok kumpul di tempat biasa, gue yang bayarin." Putus Zahan yang membuat seluruh temannya bersorak gembira.

" Gue cabut duluan." dia lantas melajukan motornya meninggalkan teman-temannya.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka sedari tadi.

"Lo tunggu aja tanggal mainnya." ucap seseorang itu sambil menyunggingkan senyum misterius di wajahnya.

Cowok itu mengendap-endap masuk ke dalam rumahnya, takut jika ketahuan ayahnya karena bisa diceramahi habis-habisan nantinya.

Sepertinya dewi fortuna memang sedang berada di pihaknya, terbukti kali ini di bisa melangkah mulus menuju kamarnya.

****

Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang