"Ra, makan di cafe biasa aja ya, cacing di perut gue udah meronta-ronta." ucap moza setengah berteriak. Pasalnya saat ini mereka tengah berkendara."iya, gue juga lupa kalok tadi ada ulangan." jawab Leora nyleneh.
"Kog ulangan sih." cewek itu berdecak sebal "gue bilang nanti makan di cafe biasa, deket lagi di depan." cewek itu memajukan wajahnya agar bisa didegar Leora.
"HA?? LO NGOMONG APA ZA???." ucap Leora yang tak kalah kerasnya.
"NANTI MAKAN DI CAFE BIASA AJA BUDEG LO ANJENG!!!!." balasnya ngegas sambil memukul helm yang tengah dikenakan temannya, habis sudah kesabaranya.
Kalian punya temen kaya gini gaes ? Fix mending klean turunin aja di jalan .
****
Kedua sejoli itu menududukan diri mereka di bangku yang masih tersedia, membuka buku menu lalu memilih pesanan mereka.
tiba-tiba saja seseorang ikut mendudukan diri tepat di samping Leora, merangkul bahu gadis itu seenaknya, setelah melihat siapa pelakunya buru buru gadis itu meraih tangan itu lalu dipelintirnya.
"AH AH AH!!! AMPUN RA AMPUN!!." cowok itu berteriak kesakitan "TEGA BANGET LO SAMA SUAMI SENDIRI, AMPUN DAH AMPUN !!!!."
"Salah sendiri punya tangan ga ada atitudnya sama sekali." balas Leora acuh, sambil melepaskan tangan cowok itu yang tengah dipelintirnya.
"Yeuh emang dasar lo aja yang kelewat bar-bar! Emm, gue boleh gabung kan??."
"Boleh kog kak, boleh banget malahan." ucap Moza yang langsung mendapat pelototan tajam dari Leora.
"Gak! Gak boleh!." Leora menatap Zahan garang " Lo nggak buta kan? Di sini juga masih banyak meja yang kosong!."
"Ih masa bodo, gue nggak nanya sama lo tuh ya." Zahan memeletkan lidahnya " GAES, PINDAH SINI." cowok itu berteriak sambil melambaikan tangannya.
Satu-persatu teman Zahan mulai berdatangan sambil membawa berbagai makanan yang mereka telah pesan.
Leora pun berdecak sebal. Suasanya yang tadinya tenang, berubah riuh berganti dengan jokes receh serta omongan random yang keluar dari mulut antek-antek si manusia setan!.
"Hi, Leora." sapa salah satu dari mereka dengan senyum manis di wajahnya.
Leora tersadar dari lamunannya, menatap wajah cowok di depannya, seingat Leora cowok itu Sandi namanya!
"Oh, Hi kak Sandi." balas Leora lembut dengan menatap Sandi lengkap dengan senyum di wajahnya.
"Kamu bolos?."
"eee,, ng-,, anu,, iya ka abisnya pelajaran hari ini ngebosenin semua gurunya." Leora nyengir tak berdosa, tatapannya masih tertuju pada cowok di hadapannya.
"Buset adem beut mukanya kek ubin mushola." batin gadis itu.
Zahan yang melihatnya dongkol setengah mati!
Apa-apaan gadis ini?! Kenapa sikapnya berubah tiga ratus enam puluh derajat dibanding saat bersamanya, dia tidak bisa tinggal diam, ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, bisa-bisa dia ditikung teman sendiri kalau begini ceritanya!.
Cowok itu lantas meraih wajah Leora , mendekatkan wajahnya sambil menatap Leora tajam "Lo ga boleh natap orang lebih dari lima detik selain gue!! Paham?."
Entah apa yang merasuki Leora, gadis itu lalu mengangguk begitu saja, melihat tatapan Zahan yang sangat berbeda dari biasanya.
"God girl,,." ujar Zahan sambil mengacak gemas puncak kepala Leora.
Suasana pun berubah hening seketika, Ilham yang sedari tadi terus menggoda Moza, dan Rey yang sedari tadi terus mendumel melihat gosip terbaru tentang Leslar di ponselnya, di buat speechless dengan peristiwa langka yang baru saja terjadi dihadapannya.
Leora yang kembali memperoleh kesadarannya pun segera mendorong wajah cowok itu menjauh dari hadapannya.
"Apaan sih lo deket-deket. Jauh jauh sono lo dasar kuman!!." sini Leora sambil mengalihkan wajahnya yang tengah memerah seperti kepiting rebus ke lain arah.
"Dahlah, gausah malu-malu anjing lo Ra." Cibir Ray " gue doain buruan jadian deh lo berdua."
"gue juga ngikut doain deh, biar ni keju khas malang jomblo sendirian!." tambah Ilham dengan tatapan mengejeknya yang tertuju pada Moza.
"Heh mulut lemes!." Moza mencak-mencak tak terima " Asal lo tau ya, cowok gue tu bejibun di mana-mana! Gak kaya lo yang gak pernah laku!."
Leora yang tidak perduli terhadap keributan yang tengah terjadi di hadapannya memilih untuk kembali menikmati makanannya.
Sedangkan di lain tempat.
Seorang laki-laki tengah memandang foto perempuan yang berada digenggamannya, mengelus rambut perempuan itu seakan perempuan itu tengah ada bersamanya. Tatapannya sendu menyiratkan kerinduan."Udah 2 tahun lo pergi, dan sampai sekarang gue masih belum bisa percaya semua ini. " ucap laki-laki itu lirih hampir tak bersuara.
****
Setelah mengantar Moza kembali ke rumahnya dan sedikit mengobrol dengan ibu temanya itu, Leora lantas malajukan motornya menuju tempat kerjanya.
Ya! Acara yang tadi Leora maksud adalah pekerjaan paruh waktunya. Hari ini dia cukup sibuk karena kebagian tugas menata barang-barang di etalase toko tempatnya bekerja.
Saat dia hendak mengambil barang kegudang, tiba-tiba saja ada seorang laki-laki yang mencekal lengannya. Laki-laki dengan jaket hitam itu menatapnya dengan tatapan yang tak bisa didefinisikan.
"Ada yang bisa saya bantu kak?." ucap Leora ramah, mengalihkan rasa terkejutnya.
Namun laki-laki itu malah melepaskan cekalannya, dan pergi meninggalkan Leora begitu saja.
Aneh!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hallo ! Pendek kan😂
Gimana part kali ini?
Udah mulai punya bayangan soal cerita ini belum?
Semoga kalian suka ya!
Sangat menerima kritik dan saran^^
Jangan lupa vote + komen
Luf❤28/8
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare
Teen FictionBagi Leora hidupnya adalah mimpi buruk. Dimulai dari keluarganya yang hancur, hidupnya yang dikelilingi oleh orang-orang munafik, hingga pengkhianatan yang dilakukan oleh orang yang dicintainya. Hingga datangnya murid baru yang terus mengusik diriny...