🌌 Cafe 🌌

30 16 3
                                    

Angga, Eric dan Bagas berjalan menuju sebuah Cafe terdekat

Disebrang jalan terdapat Cafe yang menarik perhatian ke 3 pemuda tampan itu, mereka jalan ber-iringan untuk menuju tempat Cafe tersebut

Ceklek...

Suara pintu Cafe yang terbuka menampakkan 3 pemuda yang tampan sedang clingak - clinguk untuk mencari tempat yang kosong

"eh! Disana aja bro. Disana sepi tuh, enak lagi tempatnya" seru Eric sambil menunjuk tempat yang kosong dengan tangannya

"ok" jawab Angga dan Bagas kompak

Mereka berjalan menuju tempat yang tadi ditemukan oleh Eric

Mereka duduk di tempat yang pojok, disebelahnya ada kaca yang menunjukkan orang - orang yang sedang lewat untuk menuju ketempat yang mereka tuju

Angga menaruh gitar listrik nya disebelahnya yang sedari tadi dibawa nya

"lo bawa gitar segala buat apasih?" tanya Bagas sambil menunjuk gitar milik Angga dengan dagu nya

"ya buat main gitar lah, masa buat masak?" jawab Eric sambil menahan tawanya

"enak aja lo ngomong, nih gitar kesayangan gue"

Angga menjawab pertanyaan Bagas sambil menjitak dahi Eric,Yang berhasil membuat Eric merasa kesakitan dan mengeluh kepada Angga

Angga hanya tertawa bersama Bagas karena tingkah Eric yang mau  matanya mulai berkaca-kaca kayak anak kecil

"cengeng lo ric, gitu aja mau nangis?" ejek Bagas

" sakit tau" jawab Eric sambil mengelus-ngelus dahi nya yang merasa sakit

"permisi!"

Bagas memanggil pelayan dengan melambaikan tangan nya, pelayan datang dengan membawa buku menu dan buku kecil sama pensil buat nyatat pesanan ke meja Angga, Eric dan Bagas

"ya?!, anda mau pesan apa?" tanya pelayan tersebut sambil menyerahkan buku menu yang dibawa nya

"em... Saya pesan chocolate drink satu sama pasta juga satu ya, kalau kalian apa?" tanya Bagas kepada Eric dan Angga

"kita sama kayak lo gas" jawab Eric dan Angga hanya mengangukan kepala.

Pelayan itu mencatat pesanan Angga dan teman-teman nya

"baik mas, apa ada yang lain?" tanya pelayan itu sebelum pergi

"engga deh, itu aja"

jawab Bagas, pelayan itu pergi membawa buku menu dan menuju ke dapur untuk membutakan pesanan Angga, Eric dan Bagas

Angga, Eric dan Bagas ngobrol sambil menunggu pesanan mereka datang

"lo bawa gitar gitu emang bisa mainnya?" tanya Eric kepada bagas

"lo ngeremehin permainan gitar gue?"

Angga yang merasa diremehin pun sontak menatap Eric dengan tatap tajam

"engga, gue cuma nanya doang kok" jawab Eric sambil nyengir

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang