Jisung kecil yang saat itu masih berumur 10 tahun tidak bisa percaya kalau ibu nya sudah pergi duluan.
Jisung masih ingat kata-kata terakhir dari ibu nya,
"Icung anak ibu yang lucu dan manis, kamu jadi anak yang baik, anak yang pinter, jangan nyusahin ayah kamu ya, jaga kesehatan juga, capai cita-cita kamu, buat ibu dan ayah bangga ya nak".
Kata ibu Jisung yang terbaring lemah di kasur rumah sakit.
Jisung hanya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan, Ia tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun takut nya jika dia berbicara air mata yang dia tahan akan tumpah.
°
°
°
Sudah beberapa hari ibu nya dirawat di rumah sakit tetapi sayang, Ia sudah menghembuskan nafas terakhir nya.Di hari itu Jisung menangis terus menangis di pelukan ayah nya, Ia tidak menyangka kalau ibu nya telah pergi meninggalkan dia dan ayah nya.
°
°
°Sejak saat itu juga, Jisung jadi suka murung, teman-teman nya Jisung selalu mengajak nya mengobrol dan bermain supaya jisung bisa tersenyum lagi.
Memang sih itu berhasil tetapi, jika sudah di rumah ia masih tetap bisa merasakan kesepian.
Ayah nya pun sama, sebisa mungkin memberikan perhatian nya kepada putra satu-satu nya. Ia tidak mau melihat jisung sedih terus.
°
°
°
(Bayangin aja jisung disitu umur 10 tahun)
Jangan lupa votment 🙏
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection
FanfictionPark jisung yang kehidupannya dilanda rasa kesepian dan kesedihan karena ditinggal ibunya seketika menjadi berwarna kembali setelah kedatangan kakak dan ibu barunya. Or Kehidupan jisung bersama ten, kakak tirinya *Gabisa bikin deskripsi nya :')