"Jika suatu saat kamu tidak dipersatukan dengan dia yang kaku cintai, mungkin kamu akan dipersatukan dengan dia yang mencintaimu"
~Syeila Ravina Lourveil~
*****
"Seriusan Lo???" tanya Tasya tak percaya. "Iya lah, Lo tanya aja ama tuh anak, mommy gue tuh lebih sayang Ama dia ketimbang gue, anaknya sendiri" sungut Revond sambil menunjuk Alisya dengan dagunya. Saat ini mereka sedang duduk di pojok kantin. Akhir-akhir ini mereka terlihat slalu bersama, baik saat istirahat maupun saat pulang sekolah. "Vond, ntar gue bareng Lo ya pulangnya" pinta Alisya. "Nggak bisa, ntar gue mau jemput mommy ke butik, sekalian kerumah aunty gue" ucap Revond. "Yahhhh.....trus gue balik Ama siapa donggg????"keluh Alisya.
"Lo balik Ama gue aja, sekalian ke rumah gue, Davi mau ketemu" ucap Daffa, sambil mencomot cemilan Alisya. "Oke dehh.....gue juga kangen Ama adek Lo" ucap Alisya mengiyakan. "Ama gue ny kangen gak??" goda Daffa. Alisya cukup terkejut mendengar ucapan Daffa, namun ia berusaha senormal mungkin menanggapi. "Kagak, kan ketemu tiap hari"ucap Alisya sambil menyuap cemilannya. "Gue ketemu Lo tiap hari, masih aja kangen tau" ucap Daffa. "Sikat bosss...."goda Regan dan Revond.
"Bodo amat" ucap Alisya tak acuh. "Lo mah gitu, tak like babang" gerutu Daffa. Tiba-tiba Tasya nenyikut lengan Alisya. Alisya menatap heran kearah Tasya. "Lo liat siapa yang baru masuk kantin" titah Tasya. Mereka smua menatap kearah pintu kantin. Alisya melotot tak percaya. "Kapan dia balik?" tanya Alisya tak percaya. "Nah loh....mampus lo sya"ucap Tasya. Alisya menelungkupkan kepalanya di atas meja kantin. "Rasanya gue pengen ngilang aja" ucap Alisya pelan. "Ada apaan sihh??" Tanya Daffa kepo. "Tuh....Lo liat aja, siapa yang baru masuk kantin"tunjuk Syeila. "Hehh....gembel, yang masuk kantin itu banyak...mana kita tau yang dihindari Alisya tuh siapa" sewot Regan. "B aja dong.....pake ngatain gue gembel lagi, itu si Marvel.....lo gak liat dia masuk ke kantin" ucap Syeila sinis. "Apa hubungannya si cupu sama si Alisya??" Tanya Regan. "Cupu??" beo Tasya dan Syeila bingung. "Iya cupu, liat aja gayanya...sering ke perpustakaan, pake kacamata....tapi kgk pinter-pinter....." ucap Regan. "Gaya Lo udah kayak org yang pinter aja"sinis Syeila.
"Udah berantem mulu lu berdua, yang penting kenapa Alisya segitu gak maunya ketemu si Marvel??" Tanya Revond. "Si Marvel tuh bikin Alisya risih, soalny dia ngebet banget pengen jadian sama Alisya, jdi tuh bocah ngejar-ngejar Alisya mulu" ucap Syeila. "Hooh....tapi Alisya ny kagak mau, padahal Marvel tuh dah perfect tau.....ganteng, pinter, anak futsal lagi.....sihh idaman banget pokoknya" ucap Tasya. "Apaan.....idaman juga gue kali" ucap Regan percaya diri.
"Hai sya" sapa seseorang, membuat percakapan mereka terpotong. Alisya dengan terpaksa menegakkan kepalanya. "Hai, lama gak ketemu ya sya..." sapa orang itu lagi, sembari tersenyum tipis. "Hmm..hai juga" balas Alisya sambil sedikit memaksakan senyumnya. "Lo gak mau nanya gimana turnamen gue??" tanya Marvel. Yap, orang yang menyapa Alisya adalah Marvel. "Menang kan?? Gue udah denger dari anak-anak" ucap Alisya. "Lo gak mau ngucapin selamat buat gue??" tanya Marvel lagi. "Hmm...selamat buat tim Lo ya" ucap Alisya sambil memaksakan senyumnya. Daffa yang tahu Alisya tampak tak nyaman berbicara dengan Marvel pun memilih mengganggu Alisya, agar perhatian cewek itu teralihkan. Daffa menarik-narik ujung lengan seragam Alisya. "Sya, sya"panggil Daffa. Alisya menoleh dan menautkan kedua alisnya bingung. "Gue boleh nanya gak" tanya Daffa. "Itu Lo udh nanya" ucap Alisya tak acuh. "Seriusan njirr" gerutu Daffa. "Yaudah apaan??" Tanya Alisya. "Kenapa......." Daffa menggantungkan ucapannya, membuat Alisya mengernyitkan dahiny penasaran.
"Kenapa ayam itu bertelor, gak melahirkan???" tanya Daffa, sambil menatap Alisya serius. Teman-temannya mendengus kesal mendengar pertanyaan Daffa yang tidak bermutu. "Bang Daffa....kenapa otak Lo gak pernah bener yaa???" Tanya Regan heran. "Kek otak Lo bener aj njirr" sinis Daffa. "Gini ya bang....klo ayam tuh melahirkan...Lo gak bisa makan telor ayam dong..." ucap Regan sok bijak. "Kan masih ada telor bebek"ucap Daffa. "Setau gue ya...hewan melahirkan tuh kebanyakan kaki 4, lo bayangin aja ayam kakinya 4, serem bang..." Ucap Regan sambil bergidik ngeri. "Iya juga ya, menurut Lo gimana sya??"tanya Daffa sambil kembali menatap Alisya. "Terserah daff.....semerdeka otak lu aja" ucap Alisya sambil terkekeh geli. "Menurut Lo, klo misalnya ayam kakinya ad 4 gmn...???" Tanya Daffa. "Pasti kelakuannya bakal kayak lu daff" ucap Alisya sambil tertawa pelan. "Aduhh" tiba-tiba Daffa mengaduh sambil memegang kedua matanya. "Lo knp daff??" Tanya Revond bingung. "Mata gue keknya kaget liat senyumnya bidadari" ucap Daffa. "Hahh??? Bidadari??? Mana??" Tanya Regan. "Nihhh...disamping gue" ucap Daffa sambil menunjuk Alisya. Alisya terdiam, lalu menatap Daffa. "Waduhh...gak kuat gue ditatap sama ibu dari anak-anak gue" ucap Daffa lagi. " Lo lagi kesambet ya daff???" Tanya Alisya bingung. "Hahahhh.....dah capek ngegombal, dibilang kesambet dong..." Ucap Regan sambil tertawa keras.
"Sya....Lo ntar ada pelatihan buat olimpiade gak??" Tanya Marvel. " Hmm...nggak ada" ucap Alisya tak acuh. Revond berdiri, lalu merangkul bahu Marvel. "Bro...Lo gak liat wajahnya Alisya gmn??? Dia tuh keganggu sama kehadiran Lo, mending Lo pergi dh"ucap Revond. "Lo ngusir gue??" Tanya Marvel tersinggung. " Sebenernya sih kagak, tapi klo lu nganggepnya gitu ya....mau gimana" ucap Revond sambil mengangkat kedua bahunya. "Lo gak berhak ngusir gue" ucap marvel. "Trus Lo mau ngapain disini....mau jadi patung??" Tanya Regan. "Gue mau ngomong sama Alisya" ucap Marvel. "Mau ngomong apa Lo sama Alisya??" Tanya Revond. "Ada lah...kepo banget Lo" sinis Marvel.
"DAFFAAA......CEMILAN GUE" teriak Alisya, membuat teman-temannya menatap kearah gadis itu. "Minta dikit ya elah...." gerutu Daffa. "Beli sendiri Sono, katanya Lo kaya...masa cemilan aja nyomot punya orang sihh" omel Alisya. "Enakkan punya Lo... gratis" ucap Daffa sambil kembali mencomot cemilan Alisya. "DAFFAAA.....LO ITU NGESELIN BANGET SIHHH" teriak Alisya sambil menjambak rambut Daffa. "Awwww....sakit sya" keluh Daffa. Alisya melepaskan jambakanny, lalu menghembuskan nafasnya perlahan. Marvel yang melihat itu memilih meninggalkan kantin. "Lah....pergi dianya, jealous kli ya??" Tanya Revond sambil tertawa pelan, diikuti teman-temannya,kecuali Alisya yang masih menatap Daffa tajam.
Haii guyssss.....
I'm come back..
Sorry nihh...lama gak up, baru sempat soalny, lagi kebanyakan tugas.....Jangan lupa tinggalin jejak yaa.....
Vote and coment nya guyssss...Nadra_1103
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDAF
Teen FictionAlisya Putri Ramadhani Gadis sederhana yang tidak suka menjadi bahan perhatian siswa. Gadis yang sebenarnya memiliki sejuta pesona ini hanya menganggap dirinya tak layak berada disisi seseorang yang slalu ia kagumi dlm diamnya "Bersanding denga...