Feli duduk di sofa bersama Xander, suasana sungguh hening saat ini. Raut wajah Feli sedikit kesal pada Xander dan Xander hanya merunduk tak berani menatap wajah Feli yang kesal.
"begini fel, aku bisa jelaskan..." ucap Xander yang langsung terpotong oleh balasan Feli.
"JELASKAN CEPAT!!" balas Feli dengan nada cukup tinggi.
"iya iya sabar, kau jangan marah dulu" kata Xander, ia pun mengambil napas panjang dan mulai menjelaskan.
"begini, tadi aku kan sudah bilang bukan padamu aku ini pelindungmu jadi aku harus sesekali menengokmu walau kau dirumah itu belum tentu aman untukmu, aku tidak sering ke kamarmu itu hanya sesekali sungguh. Hmm iya aku mengaku salah, maafkan aku jika itu membuatmu kesal" jelas Xander pada Feli sedikit merendahkan suara.
Feli melihat raut wajah Xander yang sedikit menyedihkan itu membuat hati Feli sedikit luluh, lalu ia pun berkata "oke baiklah begini saja, jika aku dalam keadaan mendesak kemudian butuh pertolongan bisa kah kau mendengar panggilanku dan datang jika ku panggil namamu?" ucap Feli kepada Xander.
"bisa...bisa...aku bisa datang bahkan jika kita berada di benua yang berbeda sekalipun" jawab Xander dengan antusias sambil mengangguk-angguk.
"baiklah kalau begitu kau ku maafkan, tapi ingat jangan lagi kau masuk kamarku tanpa ijin jika itu terjadi kau akan ku..." ucapan Feli terpotong karena tangan Xander tiba-tiba menutup mulut Feli sambil mengangguk paham.
Feli menatap Xander memberikan kode mata untuk melepaskan tangannya dari mulutnya, Xander pun melepaskan tangannya kemudian Feli pun berdiri.
"ayo kita makan, sebelum makanan nya jadi dingin" ucap Feli berjalan menuju ruang makan, Xander pun berdiri dan berjalan ke arah Feli dengan raut wajah senang.
Mereka makan dengan cukup tenang, hanya menikmatinya tanpa berucap apapun. Setelah mereka selesai makan Feli merapihkan beberapa piring dan juga alat masak yang ia gunakan, saat ingin mencuci piring Xander menghampiri Feli dan berkata "biar aku saja, kau kan tadi sudah memasak sekarang giliran aku yang mencuci piring" ucapnya sambil tersenyum dan lagi-lagi itu membuat wajah Feli memerah.
"hhmm..,baiklah aku tunggu diruang tamu" ucap Feli salah tingkah kemudian meninggalkan Xander.
Xander melihat Feli yang berjalan sambil memegang pipi nya, Xander tersenyum kecil melihatnya. Setelah selesai mencuci piring Xander menghampiri Feli yang sedang duduk di sofa.
Tringg!! Tringg!! Tringg!!
Ponsel Feli pun berdering dan Xander melihat tertulis di layar 'Joey' lalu raut wajahnya berubah sedikit kesal.
Joey: "halo fel? Kau masih di kampus?"
Feli: "tidak joey, aku sudah di rumah ada apa?"
Joey: "ah tidak apa, tadinya aku ingin ajak kau makan bersamaku tapi kau sudah pulang"
Feli: "ah iya maaf ya joey"
Joey: "haha tidak apa feli, kalau begitu kututup ya bye feli"
Feli: "bye joey"
"fel, kau dekat dengan joey?" ucap Xander tiba-tiba setelah Feli menyelesaikan teleponnya.
"hmm tidak begitu, kenapa?" tanya Feli.
"ah tidak, aku hanya kurang suka dengan anak itu" ucap Xander lagi.
"memang kenapa kau tak suka joey?" tanya Feli bingung.
"hmm tidak, tidak apa" jawab Xander singkat, lalu Feli hanya melihat Xander bingung tanpa membalas sambil mengedikkan bahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of Darkness {On Going}
FantasyMalam yang gelap dan sunyi membuat suasana yang begitu menakutkan tanpa ada apapun hanya ada seorang lelaki yang sedang berjalan di tengah keheningan malam ditemani oleh suara burung hantu yang saling sahut menyahut dan bulan purnama yang begitu can...