8. "Gak semua orang sama kayak lo!"

1.9K 538 63
                                    

"Ma, liat jaket gak?"

"Jaket yang mana?"

"Jaket itu hoodie warna ijo."

"Kamu taro dimana?"

"Digantungin di kamar."

"Gak liat."

Dea diem, asli ini bingung nyarinya satu kamar udah diubek gak ada. Bahkan Dea sampe ngubek lemarinya Yasssine, masih gak ada. Bener-bener Dea naronya di kamar digantung di belakang pintu.

"Kenapa?"

"Enggak, biasanya 'kan Mama ke kamar bawain baju kotor. Siapa tau dicuci Mama." jawab Dea.

"Jaket punya kamu?" tanya Wendy.

Dea nggeleng, masalahnya itu "Punya temen."

Wendy ngehela nafasnya, "Cari sekali lagi. Naronya jangan dimana aja atuh."

"Niatnya mau Dea balikin sekarang, Ma."

Gak menanggapi Dea lagi, Wendy lebih milih ke belakang, baju di mesin cuci belum dikeringin. Sekarang lagi musim hujan, jemuran jadi sedikit numpuk. Baru sampai di belakang, si bungsu keluar dari toilet.

"Perlu kamu?"

Andrea gak ngerti, "Perlu apa, Ma?"

"Perlu kamu pake dua handuk sekaligus kayak gitu?"

Andrea langsung lepas handuk di kepalanya.

"Rambut kamu pendek, gak harus pake dua handuk 'kan? Kalo kayak gitu sama aja kamu nambah-nambahin kerjaan Mama. Mama harus nyuci setiap mau berangkat dan pulang kerjaㅡ"

"Iyaㅡ"

"Dan sekarang lagi musim hujan!" potong Wendy penuh penekanan.

Wendy gak suka dipotong, sementara anaknya gak bisa ngedengerin orang tuanya sampe selesai. Andrea gak jawab, dia langsung pergi sambil taro handuknya.

"Gantung handuknyaㅡAndrea!"

Entah keberapa kali, Wendy ngehela nafasnya. Andrea jalan cepet-cepet ke kamarnya, dia lihat Dea mau naik tangga.

"Ea!"

"Apa?"

"Liat hoodie ijo gak?"

"Mana gue tau."

Dea pusing. Anaknya langsung naik ke kamarnya dan ngubek kamarnya lagi sementara hasilnya masih sama, itu hoodie gak ada. Gak mau berhenti, Dea langsung jalan ke kamar kakaknya dan langsung buka pintunya.

"Sorry. Kirain gak ada orang."

Waktu dibuka, Biru yang lagi gitaran langsung nengok.

"Santai."

Dea ngangguk, abis itu dia balik badan mau pergi.

"Mau ngapain lo?" tanya Biru.

"Gak jadi."

"Masuk aja."

"Gak usah."

"Mau gue betot atau lo yang masuk sendiri?" Biru jengkel.

Dea ngangguk, abis itu langsung masuk. Tapi begitu udah masuk malah diem. Biru yang lihat itu pengen ketawa, dia mikirnya kayak 'apaan dah kaku banget kayak paskibra'. Sementara Dea takut. Beneran dah diantara dua abangnya kalau harus milih atau ngaku mah, Dea rada takut sama Biru.

Pumped Up KicksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang