~Dijodohkan?
~Masuk Asrama?
~Berhenti sekolah dan langsung menikah?
"Kalian berdua, Cepat belajar Bahasa Korea!!" Ujar Cewek pertama menggebu-gebu.
"Apa? Come on Nan!!, Kita tuh lagi pusing mikirin masalah kita masing-masing, sekarang bukan waktunya...
Ayo tinggalkan vote dan komen kalian ya readers. Author menunggu😚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Part Arin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Problem:
-ketika umurnya baru menginjak masa remaja, ibu dan ayahnya bercerai. -sebelum bercerai,selama 3 tahun terakhir hidup Arin harus melihat perkelahian dari kedua orang tuanya. -kondisi keluarga yang Broken Home, membuat mental Arin perlahan rusak. -Dianggap anak pembawa sial. -Dia jadi nakal dan suka berkeliaran malam, dan akan kembali ketika dini hari. -His Body is Alive, But his soul Dies and Wondering.
Arin 14 tahun.
"Bersedia..."
"Siap..."
"Gooo..."
Wanita berpakaian minim itu nampak menurunkan bendera kotak-kotak hitam-putih khas balapan.
Tanpa menunggu waktu lama, seluruh peserta balap liar itu segera tancap gas menuju jalanan malam.
Arin adalah salah satu peserta balap liar itu, anak remaja perempuan itu tentu saja peserta termuda di balapan tersebut. Dan bahkan termuda di antara semua orang yang hadir pada acara balap liar malam itu.
Kemampuannya dalam balapan ini sudah tidak diragukan lagi. Bahkan ia bisa melakukan atraksi menakjubkan di atas motor kesayangannya sambil balapan.
Ia terpaksa ikut balap liar ini semata-mata hanya untuk membiayai hidupnya dan kakak laki-lakinya. Ibu dan ayah Arin sudah tak pernah lagi mengunjungi ataupun memberi nafkah kepada anak-anaknya setelah perceraian itu.
Kakak laki-laki Arin terpaksa putus sekolah dan bekerja apa saja untuk menafkahi Arin dan dirinya sendiri.
Namun kejadian na'as terjadi, ia terkena kecelakaan yang disengaja saat bekerja di suatu pabrik dan harus merelakan kehilangan fungsi pada kedua kakinya.
Lebih parahnya lagi, pabrik itu tak mau memberikan ganti rugi ataupun pesangon.
Tersisalah Arin yang masih sempurna untuk menggantikan posisi kakaknya sebagai tulang punggung keluarga.
