chapter fourteen

352 54 2
                                    

2 tahun lalu.

Sehari setelah kelulusan, Jung jaehyun datang ke kantor Kim Junmyeon.

Ia bertanya perihal keberadaan Lee Taeyong.

Namun, tentu Junmyeon berkelit. Ia berkata tak tau apapun tentang kepergian Taeyong.

Ia telah berjanji pada putranya untuk merahasiakan kemana ia pergi. Ia bahkan mengabaikan amukan Doyoung dan istrinya. Ia bungkam pada kesedihan Tenny, juga...

Johny Seo, yang kerap memintanya memberitau dimana Taeyong berada.

Dan sekarang, tuan muda kedua Jung pun turut bertanya hal serupa.

Dimana Lee Taeyong?

Junmyeon menggeleng tak mengerti.

"Jung Jaehyun-ssi. Aku tidak tau dimana Taeyongie. Anak itu pergi tanpa pamit, kau tau kan?"

Junmyeon duduk dengan cara elegan sambil meminum tehnya.

"Tuan Kim, jika anda berpikir bisa membohongiku seperti anda membohongi orang lain, anda keliru. Saya tau anda membantu kepergiannya."

Pemuda Jung itu bertanya dengan dingin dan datar.

Junmyeon mengubah posisi duduknya, ia bersandar pada sandaran sofa hitamnya dan menatap lurus pada mata Jaehyun.

Ia mencoba mencari kelemahan pria itu.

Namun yang ia temukan hanyalah sebuah tekad yang sangat besar, juga..

Kerinduan.

Apa anak ini memiliki perasaan seperti itu pada putranya?

"Kenapa aku harus memberitaumu?" Tanya Junmyeon dingin.

"Aku mencintainya." Jawab Jaehyun tegas.

Junmyeon sedikit terkejut mendengar itu. Ia tak berpikir tuan muda Jung akan berterus terang begini.

"Jika kau mencintainya, maka biarkan dia pergi. Itu yang terbaik."

Junmyeon berdiri, ia merapikan jasnya dan menatap Jaehyun yang masih tak bergeming.

"Jung Jaehyun-ssi, aku ada rapat sebentar lagi."

Jaehyun ikut berdiri, ia menatap Junmyeon, "tuan Kim. Aku akan datang lagi besok."

"Tidak. Tidak perlu repot, jawabanku tetap sama."

"Aku akan tetap datang, sampai anda memberitauku dimana Taeyong."

Junmyeon menatap kepergian Jaehyun.

Ia tak terlalu ambil pusing dengan perkataan pemuda itu. Ia yakin, itu pasti hanya bualan.

Ia tak akan membuat putranya terluka untuk kedua kalinya.

.
.

Namun kenyataannya, ucapan Jaehyun tempo hari bukanlah sebuah bualan.

Tuan muda kedua Jung menepati janjinya.

Ia datang hampir setiap hari dengan pertanyaan yang sama.

Awalnya, Junmyeon terus bungkam.

Namun kemudian, dua tahun berlalu.

Setelah kelahiran cucunya dari Tenny, melihat kebahagiaan mereka bersama Johny, dan bagaimana Jaehyun bertekad, ia mulai memikirkan Taeyong.

Mungkin putranya itu memiliki kesempatan untuk bahagia seperti itu juga.

Jung Jaehyun mungkin orang yang tepat untuk putranya.

A Boy Named Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang