Disclaimer : Naruto Masashi Kishimoto🌼
Love Me? If You Dare
By
KucikiNaruki-chan
○○○🌼🌼🌼○○○"Kau..." Bukanya senang, si pirang menatap dingin. Apalagi Sasuke beranjak menghampirinya dengan menatap lurus pada retina seindah safir.
Chapter 11
Mata kelam itu menatap lekat kepada gadis bersurai pirang yang terdiam. Meneliti sorot mata tajam yang mulai mendekati dirinya. Sedangkan Naruto hanya semakin menatap berani kepada pria ini.
"Kau serius mengatakannya?" tanya Naruto terlihat kembali tenang, namun mata itu seakan menanggapi ucapan Sasuke dengan serius.
"Apa aku tipe orang yang suka bercanda?" Sasuke balik bertanya, sudut bibirnya sedikit miring seakan mengejek pertanyaan gadis itu barusan.
"Kau menginginkanku sebagai apa?"
Kali ini Sasuke yang mulai memerhatikan wajah gadis tersebut. Jujur ia kira Naruto akan menghindari obrolan seperti ini dengannya, tapi ternyata gadis ini lebih terbuka mengemukakan pendapatnya.
"Aku harap kau bukan menginginkan aku sebagai kekasih..." Naruto mengatakannya dengan tegas karena mengingat perkataan Sasuke yang tadi, "jujur saja aku saat ini tidak ada rasa denganmu."
Naruto masih ragu dengan perasaannya. Dan ia tidak mau gegabah untuk menyikapi hal ini. Lebih baik dia mengambil jalan teraman saja, agar tidak sakit nanti.
Sasuke tahu Naruto orang yang gamblang dalam beberapa hal. Namun dia tidak menyangka lagi jika dia tolak oleh gadis ini. Sasuke bukannya kesal, entah kenapa ia malah merasa geli.
"Sungguh?" Bibir tipis itu sedikit menyeringai, bahkan teh mereka sudah sedikit terlupakan, "belum ada rasa saat ini?" Sang pria menekankan dua kalimat terakhir.
"Yach, saat ini." Naruto mendengus kecil, Sasuke pun hanya bisa menaikkan satu alisnya. Tanpa kata lagi ia pun mengangkat sebelah tangannya dan mengusak sedikit kuat kepala gadis itu.
"Okey..." Sasuke kembali menarik tangannya, duduk di samping gadis itu dan perlahan kembali meraih tehnya. Aroma teh yang dibuatkan oleh Naruto ini sungguh membuat otaknya sedikit rileks.
"Oh yah, aku akan segera mencari tempat tinggal, dan kau tidak usah menjagaku dua puluh empat jam. Nee-chan ku sedang mencarikan yang cocok dan aman."
Mata kelam melirik rekannya yang mulai mengigit cemilannya. Dia yang santai begitu membuat Sasuke sedikit aneh. Karena mengenal gadis ini awalnya memang nampak sedikit tegang, kaku.
"Yamanaka Ino terlihat menjagamu sekali..." Sasuke mulai ingin tahu tentang gadis ini, dan ia mulai membuka topik dari orang terdekat gadis itu.
"Begitulah..." Jawaban itu Sasuke sadari sebagai balasan jika Naruto tidak mau kehidupannya lebih dikorek oleh seseorang yang baru dikenalnya.
"Kau tidak takut padaku? Kau baru saja mengenalku dan sudah berani masuk ke dalam rumahku. Tidak takut aku berbuat jahat?"
Naruto langsung menatap Sasuke yang begitu tenang dengan mata kelam setajam elang. Bahkan lirikan Naruto itu dibalas langsung oleh pria yang penasaran dengan pemikiran gadis satu ini.
"Memangnya kau seberapa jahat?" Naruto bertanya dengan bibir terangkan samar, bahkan Sasuke baru bisa melihatnya karena duduk di samping gadis itu dan memperhatikannya dengan lekat.
Sasuke berhasil menahan lengkungan senyum di bibirnya, dia suka mengobrol dengan Naruto yang menggunakan otak pintarnya itu. Seakan gadis itu berkata di balik pertanyaannya barusan 'aku sudah mengalami hal yang lebih mengerikan'.
Apa yang membuat gadis ini hingga otaknya mampu untuk menjawab pertanyaan seperti hal tadi. Bahkan terkesan balik bertanya kepadanya. 'Bisa sejahat apa kau padaku? Apa bisa lebih jahat dari mereka?'
"Apa aku terlihat kurang jahat di matamu?"
Bibir Naruto sedikit menungkik tajam, mendengar pria ini bertanya balik. "Entahlah, aku baru saja mengenalmu. Jika kau macam-macam aku tidak segan melukaimu." Safir sedikit tajam, namun dengan senyum mengejek ia mengatakan hal itu, "bahkan jika kau menjadi kekasihku nanti, aku tidak segan menembakmu jika berani menipuku."
Sasuke sedikit hening, mata gulitanya memerhatikan kecantikan gadis yang semakin terpancar ketika ia terus memandanginya.
"Kalau begitu aku berusaha tidak akan menyembunyikan apapun darimu..."
Senyum di bibir Naruto mengembang remeh, namun binar safirnya geli mendengar hal barusan. "Kau serius sekali, aku hanya bilang 'jika kau menjadi kekasihku', itu hanya perumpamaan, jadi pikir dua kali untuk menipuku nanti."
Memang terdengar berani dan agak sombong dan Naruto memang sengaja agar pria ini tidak macam-macam.
✾✾
Malam terasa sunyi dikala jam menunjukkan pukul dua belas. Sasuke Uchiha yang kembali sendiri setelah Naruto dipanggil oleh seseorang membuat keheningan kembali menemaninya. Bahkan pria itu terlihat menikmati semilir angin malam, seakan tidak takut hal itu bisa membuatnya sakit.
Sasuke sedang membuka balkon kamarnya sambil menatap lurus ke depan. Sesekali mata pria itu memerhatikan pepohonan yang bergoyang seakan hal demikian objek yang menyenangkan.
"Ibu...dia gadis yang sulit..." gumam Sasuke mulai mengingat percakapan akhir mereka yang masih berlanjut sampai gadis itu menerima panggilan. Meski mereka mengobrol santai, nyatanya pertanyaan-pertanyaan yang terlontarkan buka ucapan yang receh. Naruto sungguh pintar membangun suasana agar tidak canggung dan natural di antara mereka berdua. Meski terkadang Naruto tidak segan untuk menunjukkan wajah jengkel padanya.
Jika ditanya apa Sasuke tertarik pada Naruto atau tidak, maka jawabannya adalah iya. Sejauh ia mengenal seorang gadis, Namikaze satu inilah yang sanggup mengimbangi mulut pedasnya. Mungkin karena mereka hampir setipe, tidak suka basa-basi dalam beberapa hal.
Naruto orang yang menarik, meski waktu pertama kali tahu jika ia sedang berwujud sebagai seorang pria. Hal itu tidak melunturkan pesona yang sudah ada pada dirinya, hingga saat ini pun aura Naruto masih terlihat keren.
"Kalau aku tidak datang waktu itu, sampai sekarang pun tidak akan tahu..." gumam Sasuke mengingat Naruto yang sedang menari dan melepasi pakaiannya sendiri. Membuat kedua tangan pria ini sedikit mencengkram pinggir balkon kamarnya mengingat tubuh seksi gadis itu.
Munafik jika ia tidak terpesona waktu itu, meski sangat syok juga.
Meski ia seorang Uchiha, bukan berarti Sasuke bisa semena-mena merecoki kehidupan Naruto. Gadis itu dalam perlindungan seorang Yamanaka, yang mana konon kepintarannya bisa membaca pasar dunia. Bahkan Itachi harus berhati-hati dengan paman Naruto itu. Wajah yang tidak garang ataupun dingin menjadi kamuflase akan tidak berbahaya pria itu. Namun Inoichi adalah orang yang sangat ambisius jika sudah melihat suatu peluang, meski sekecil apapun akan diambil oleh pria itu untuk maju.
Entah kenapa Sasuke mempunyai firasat jika Naruto yang malah mewarisi sifat pamannya. Meski gadis ini agak dingin jika sudah menyamar menjadi seorang pria.
TBC
Yuhuuuuu, cerita di update hanya 20 % dari 100% jalan cerita di chapter ini.
Salam, Naruki
Minggu, 20 Maret 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me? If You Dare (Fanfiction) SasuFemNaru
Fanfic*PDF sudah tersedia dari chapter 1-36* Naruto anak seorang konglomerat perusahaan Namikaze, karena hal itu ia sering mengalami ketidakadilan dunia. Dunia binis begitu kotor, sampai mengakibatkan kedua orang tuanya meninggal dunia. Melihat semua it...