Midnight Sun [Satu]

269 51 37
                                    

—namelv.

.
.

.
.

Mata indah bersurai cokelat itu kembali memantau jendela kaca kamarnya yang dilengkapi dengan pelindung sinar UV. Benar, tak seperti jendela kaca di setiap rumah pada umumnya, yang dapat di terobos masuk oleh sinar matahari. Jendela yang di design khusus di rumah keluarga Kim Sohyun ini memang ada maksud tertentu dipasang dengan sedemikian rupa.

Xeroderma Pigmentosum singkat saja dengan XP jika kalian sulit untuk menyebutkan nama nya. Kata asing itu yang membuat keluarga Sohyun melapisi setiap jendela kaca rumah nya. Alasan singkatnya, itu karena sebuah penyakit yang diderita oleh anak semata wayang Profersor Kim Woobin.

Penyakit genetika langkah yang jarang sekali ditemukan. Kim Sohyun seorang gadis muda berusia 20 tahun telah mewarisi penyakit yang di diturunkan oleh ibunya, ia mewarisi penyakit itu sejak ia berusia 8 tahun. Tidak boleh terpapar oleh sinar matahari langsung, kau tau apa yang terjadi jika dia terkena sinar matahari secara langsung. Mungkin Profesor Kim akan berduka untuk yang kedua kalinya. Ditinggal oleh orang-orang yang ia sangat cintai.

Profesor Kim itu sangat menyayangi anak nya Sohyun. Tak heran jika dia begitu bersikap protektif, karena Sohyun adalah anak satu-satunya. Dia sudah mencoba berbagai cara untuk menemukan obat agar anaknya bisa menjadi normal seperti kalayak anak pada umumnya. Ia begitu sedih, melihat anaknya yang harus tinggal di rumah setiap harinya tidak bisa keluar dengan bebas seperti anak lainnya. Sohyun hanya bisa keluar bebas pada malam hari. Dia tidak bisa melihat dunia di siang hari, tidak bisa merasakan bagaimana indahnya saat melihat sunrise. Mimpinya adalah bisa melihat sunrise secara langsung tanpa takut terpapar sinar matahari.

"Ya dia datang Jennie.." Sohyun berbicara pada anjingnya yang sedari tadi sudah ikut mengintip seseorang yang ia tunggu-tunggu lewat depan rumahnya. Sohyun mengitip di depan jendela kamarnya.

"Kita lihat apa yang dia lakukan kali ini.." pertanyaan Sohyun hanya di balas gongong-an kecil oleh anjingnya.

"–ahh, sepertinya dia sedang memamerkan skateboard barunya. Liat betapa mengemaskan wajah tampan nya itu." Sohyun terkekeh geli saat melihat seorang laki-laki yang lewat depan rumahnya. Entah siapa nama anak laki-laki yang sering di lihatnya sedari kecil itu Sohyun tak pernah tau namanya.

Saat ibunya meninggal Sohyun dan ayahnya memutuskan untuk tinggal di Amerika, alasan yang pertama karena ayah Sohyun tidak ingin anaknya jauh-jauh untuk mencari pengobatan. Karena di luar negeri Sohyun dengan mudah bisa berobat langsung di rumah sakit spesialis yang menanggani penyakit nya. Maka profesor Kim Woobin juga mencari pekerjaan dan menjadi dosen di universitas di lingkungan barunya.

Dan saat itulah ketika Sohyun pertama kali pindah. Ia tak sengaja melihat laki-laki konyol dan suka bertingkah aneh lewat depan rumahnya. Laki-laki tampan dan mengemaskan itu, sering membuat Sohyun sakit perut karena tertawa. Tingkahnya benar-benar seperti alien. Dia suka berbicara sendiri, hingga membuat Sohyun terkekeh dibuatnya.

"Ohh—  jadi dia orangnya yang selalu membuat anak gadisku tertawa." ucap Profesor Kim sambil ikut melihat di balik jendela.

Sohyun terpental kaget dengan kedatangan ayahnya yang tiba-tiba. Tak ada suara dan langsung ada di belakang Sohyun.

"Apasih maksud ayah.. tidak jelas sekali, bisakah ayah mengetuk pintu dulu sebelum masuk" Sohyun mengomel karena malu setelah kepergok oleh ayahnya.

"Ayah sudah memanggilmu berkali-kali kau saja yang tidak mendengar, rupanya sedang asik melihat seseorang ya.." Profesor Kim terkekeh mengejek nya.

Sohyun melempar bantal pada ayahnya karena malu. Secepat kilat ayahnya langsung menangkap batal itu.

"Jimin datang mencarimu, makanya ayah memanggilmu. Dia sedang mencari makanan di kulkas"

Tak lama setelah ayahnya berkata begitu, teriakan lelaki imut itu memenuhi ruang kamarnya. Matanya hilang saat dia tersenyum.

"Yakk Kim Sohyun—" teriak Jimin sambil menenteng snacks di tangannya, dia adalah Jimin teman Sohyun satu-satunya umurnya satu tahun lebih tua dari Sohyun, dia sudah seperti kakak sekaligus keluarga bagi Sohyun. Ayahnya juga seorang profesor sekaligus dokter, teman Profesor Kim. Lebih tepatnya ayah Jimin itu sudah seperti dokter pribadi Sohyun. Park Jimin itu asli orang korea, tapi ayahnya menjadi seorang dokter di luar negeri, ibu nya juga. Namun sayang anaknya tidak segenius orang tuanya. Tapi Jimin sangat lucu, dan sangat ceria.

Jika ditanya apa Sohyun pernah menyukai Jimin, jawabanya tidak pernah. Dia hanya menggangap Jimin seperti keluarga. Dan begitu pula sebaliknya, Jimin sangat menyayangi Sohyun seperti adiknya.

"Hai Jimin apa kau mengenal anak laki-laki yang suka menggunakan skate board itu?" pertanyaan aneh itu akhirnya keluar dari mulut ayah Sohyun.

"Ihhh.. Ayah apa-apaan sih.." Sohyun terlihat kesal dan langsung mencubit perut ayahnya itu, mereka berdua memang akrab seperti teman. Ayah Sohyun itu ayah terbaik yang pernah ada.

"Mana paman aku juga ingin lihat" Jimin segera bergegas dan berlari ke bilik jendela dan melihat anak itu.

"Yak. tidak usah pedulikan ayahku.." Sohyun sekarang malah berusaha menutup mata Jimin agar tak bisa melihat orang itu, tapi sudah terlanjur Jimin sudah melihat laki-laki aneh itu.

"Ahh— bukan kah dia Vantae. Dia cukup terkenal karena pandai bermain saxophone" ucap Jimin mengenalkannya, Sohyun sedikit malu pipinya merona, tapi disisi lain ia juga merasa lega karena bisa mengetahui nama anak laki-laki itu.

Jadi laki-laki yang sering ia lihat di balik jendela kamarnya bernama Vantae . Sohyun tersenyum mendengar namanya. Dia cukup senang setelah mengetahui nama lelaki yang ia puja diam-diam selama ini.

 Dia cukup senang setelah mengetahui nama lelaki yang ia puja diam-diam selama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

.
.

-Tbc




Hai-hai semuanya balik lagi sama saya, yang sekian lama menghilang di lapak ini.
Gimana nih kabar kalian, selalu jaga kesehatan yaa :')

Oh iya, jadi karena ada yang minta aku bikin ff Taeso, jadi saya buatkan.

Semoga senang dengan cerita ini yah.

Bye-bye 🌸

Midnight Sun 🌞 [Taeso] • Taehyung X SohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang