Midnight Sun [END]

218 45 13
                                    

"Ayoo tuan putri.. Bangunlah, katanya kamu mau melihat sunrise" Taehyung mengecup dahi Sohyun berkali-kali

Ia lalu mengangkat dan mengendong tubuh Sohyun yang masih tidur diranjang, dan mendudukannya di sofa. Taehyung membuatkan segelas coklat panas untuk pacarnya itu. Sohyun masih mengantuk dan memeluk Taehyung erat, membuat Taehyung terkekeh dengan sikapnya yang imut.

"Apa kau masih mengantuk baby.." ucap Taehyung sambil mengusak surai rambut Sohyun lembut sambil menepuk-nepuk bahu Sohyun pelan.

"Ya aku masih mengantuk dan capek karena semalam." ucap Sohyun dengan suara parau nya

"Hehe maafkan aku.." kata Taehyung

"Tapi aku menyukainya.." jawab Sohyun dan dia langsung tersenyum manis ke arah Taehyung.

Cup.

Taehyung melontarkan morning kiss pada pacarnya itu.

"Mau apa sih pagi-pagi aku masih ingin tidur denganmu" rengek Sohyun

"Katanya kamu ingin melihat sunrise.."

Taehyung lalu menyalakan sebuah video. Sebuah video matahari terbit yang membuat hati tenang. Taehyung tau sebenarnya Sohyun sudah muak dan jenuh melihat video macam begini, dia menginginkan melihat sunrise yang asli. Mau bagaimana lagi Taehyung tidak bisa melakukan itu. Dia hanya berusaha untuk memenuhi keinginan Sohyun itu.

" M–maaf kan aku baby..Aku janji setelah kamu pulang dari Italy, dan mendengar kabar baikmu. Kita bisa melihat sunrise yang asli." Sohyun tersenyum lembut mendengar ucapan dan usaha dari pacar nya itu.

"Aku punya sesuatu untukmu-" Taehyung lalu memberikan  sebuah kalung cantik berbentuk matahari pada Sohyun.

"Kamu itu sudah seperti matahari, bahkan lebih indah dari matahari. Hehe matahari saja tak mau menyakitimu." Sohyun terkekeh mendengar celoteh Taehyung yang sudah memasangkan kalung itu di leher Sohyun.

"Lalu jika aku matahari, kamu jadi apanya?" pertanyaan Sohyun dibalas kecupan singkat dari Taehyung. Dan cubitan gemas di hidung bangir Sohyun.

"Aku akan jadi bulan nya, yang selalu menemani malam indahmu Kim Sohyun." Sohyun tersenyum dan langsung memeluk Taehyung setelah mendengar kalimatnya yang begitu manis.

🍀🍀🍀


Hari ini tepat sebulan lebih satu hari Sohyun melakukan pengobatan di Italy. Meskipun besok adalah hari kepulangan Sohyun, tapi Taehyung masih belum mendengar kabar apapun tentang kondisi pacarnya itu. Sohyun tidak pernah membalas pesan dari Taehyung, membuat Taehyunh khawatir dan terus memikirkannya saja.

Sekalipun ia bertanya pada Park Jimin sahabat baik Sohyun sekalipun. Nyatanya dia juga tak tahu bagaimana kabar Sohyun. Sebenarnya Jimin bukannya tidak tahu bagaimana kabar Sohyun, dia hanya disuruh oleh Sohyun untuk tidak memberi tahu tentang keadaannya, dan menyuruh menutupi nya dari Taehyung. Karena dia tidak mau Taehyung begitu khawatir jika ada sesuatu diluar dugaan yang terjadi. Itulah mengapa Sohyun tidak mau mengecewakan Taehyung.

Sore itu Taehyung menatap laut yang indah di tepi dermaga. Sambil membaca buku diary milik Sohyun yang diberikan kepadanya. Ada sebuah penyesal tersendiri pada diri Taehyung. Kenapa dia tidak bertemu dengan Sohyun lebih awal.

Mengabulkan semua impian-impian Sohyun bersama. Taehyung hanya berdoa semoga takdir tidak memisahkan mereka dengan begitu cepat. Andai saja Taehyung bisa mengendalikan dan memutar waktu, dia akan segera mencari Sohyun segera. Mencintai nya lebih awal, dan membuat kenangan indah bersamanya.

Taehyung merebahkan tubuhnya, memejamkan mata sambil menikmati sinar matahari. Karena dengan begitu dia seolah-olah bisa merasakan kehadiran Sohyun di dekatnya. Cukup lama dia memejamkan mata. Namun beberapa saat dia merasakan bayangan gelap menutupi wajahnya. Membuat dia membuka matanya.

"Kulitmu akan terbakar Tae jika kau berbaring seperti ini." ucap seseorang yang sudah berdiri di atas Taehyung. Suara  seseorang yang selalu terngiang dikepalanya, suara yang selalu ia rindukan. Taehyung mengucek mata berkali-kali dan masih tidak percaya.

"Kim Sohyun—" Taehyung masih tidak mengerti apa dia sedang berhalusinasi atau sedang berada di dunia mimpi saat ini, dia melihat wanita cantik itu tersenyum manis kepadanya.

"Jadi kau tidak akan menyambut kedatangan pacarmu ini yaa." ucap Sohyun lagi sambil tersenyum

"—apa aku sedang bermimpi?" Sohyun lalu tersenyum dan ikut berbaring di sebelah Taehyung. Menarik lengannya untuk ia jadikan bantal. Lalu memeluk erat Taehyung.

"Ini memang terasa seperti mimpi Tae— aku sembuh" kata Sohyun bahagia

"Terima kasih tae sudah menungguku selama ini" Sohyun lalu mengecup bibir Taehyung, membuat Taehyung seolah-olah masih tidak percaya akan kehadiran Sohyun.

Sohyun memang sengaja membuat surprise pada Taehyung atas kesembuhannya dan dia datang menemui Taehyung sehari lebih awal dari jadwal penerbangan. Serum yang dibuat dan pengobatan yang di lakukan nya di Italy berhasil. Meskipun Sohyun masih terus menjalani pengobatan.

"Jangan menangis di hari yang bahagia ini, kamu bukan lelaki yang cengeng Tae–" kata Sohyun sambil memeluk Taehyung

"Terima kasih sudah berada disampingku. Aku sangat merindukanmu"

"Aku juga, aku sangat merindukanmu Sohyun."

Mereka kemudian berciuman sembari bercengkrama di tepi dermaga. Mimpi Sohyun kini bisa terwujud, dia sudah bisa melihat matahari secara langsung bersama sang pujaan hati. Dia juga sangat bersyukur karena tuhan menghadirkan sosok Taehyung, lelaki manis dan berhati malaikat itu yang sudah membuat hari-hari Sohyun semakin berarti.


End.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Midnight Sun 🌞 [Taeso] • Taehyung X SohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang