Evaporasi Kasih Presipitasi Perih

3 0 0
                                    


Kau matahari, aku lautan lepas

Wujudmu terik menyinari, cintaku samudera luas

Tiap-tiap hari hanya terpanggang panas cemburu

Tiap-tiap hari hanya menguap merupa awan semu


Kau matahari, aku lautan lepas

Wujudmu terik menyinari, cintaku samudera luas

Tak akan pernah lebih dari tahap kondensasi

Tak akan pernah bisa untukku mendampingi


Kau matahari, aku lautan lepas

Wujudmu terik menyinari, cintaku samudera luas

Jatuh menjelma tetes-tetes berupa gerismis

Jatuh menjelma tetes-tetes perih isak tangis


Kau matahari, aku lautan lepas

Wujudmu terik menyinari, cintaku samudera luas

Akhirnya tetap sama, sungai duka berhulu kelopak mata

Akhirnya tetap sama, deras aliran luka di pipi bermuara


Kau matahari, aku lautan lepas

Aku rendah, kau jauh di atas


Wujudmu terik menyinari, cintaku samudera luas

Hanya menguap, tak terbalas

.

(21 April 2019)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

P U I S I N I S A S ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang