LYP | End

107 14 0
                                    


Happy Reading!

Jaemin menatap pintu kamar adiknya yang belum terbuka sejak ia bangun. Karena penasaran ia mengecek keadaan adiknya itu kedalam.

"Mini, kamu sakit?" Tanya Jaemin terkejut melihat Mini menggigil dibalik selimut tebalnya. Suhu tubuhnya sangat tinggi dan membuat Jaemin khawatir.

"Sakit kak sakit" racau Mini dalam tidurnya.

Cowok itu segera mengambil kompresan dan obat. Ia juga membawa sarapan kekamar Mini.

"Sayang, makan dulu yuk terus minum obatnya" bujuk Jaemin.

Mini membuka matanya pelan, seketika rasa pusing menyerang kepalanya. Ia duduk dan makan disuapi kakaknya, setelah minum obat Mini kembali tidur dengan kain kompresan di keningnya.

Jaemin memandang adiknya sendu, adiknya itu akhir akhir ini jadi semakin sering menangis. Ia yang hendak berdiri tiba tiba melihat sebuah undangan diatas nakas adiknya, kedua tangannya mengepal kuat kala melihat nama Yunseong dan Somi dikertas itu.

Ia akan membawa adiknya pergi secepatnya.

Dilain tempat, Yunseong nampak duduk dengan perasaan bersalahnya di halaman rumahnya. Pikirannya kembali mengingat kejadian tadi malam, Mini pasti sedang sakit sekarang. Sebenarnya ia tak tega menyakiti perasaan Mini, tapi mau bagaimana lagi. Ia tak punya pilihan selain mengorbankan perasaannya yang sudah tumbuh pada gadis itu.

Dari jauh ia bisa mendengar suara deringan ponsel, tapi itu bukan ponsel Yunseong sebab ponselnya kini berada disaku celananya. Yunseong menaruh piring makan siangnya dan berdiri.

Pria itu mulai menuju kearah ponsel itu berdering, bisa ia dengan suara seseorang yang tengah mengobrol dengan suara pelan.

"Iya ma, rencana somi sebentar lagi akan berhasil .... aku berhasil menyingkirkan gadis nakal itu .... tenang aja ma, sebentar lagi aku akan menikah dengan Yunseong dan harta nya akan jadi milik kita. Untung saja wanita tua itu bisa kita manfaatkan .... tentu ma, tidak akan ada yang tau kalau ibunya mati ditanganku"

Percakapan Somi terekam jelas ponselnya, tubuhnya menegang saat mengetahui kalau perempuan itu yang membunuh ibunya.

Dengan wajah memerah, ia maju menghampiri Somi yang terkejut. Wajah perempuan itu sebisa mungkin dibuat tenang walaupun ia tak yakin kalau Yunseong tak mendengar percakapannya dengan sang ibu.

"Jadi kamu yang bunuh ibu aku, bukan karena ibu sakit? Jadi kamu..."

Yunseong tak sanggup melanjutkan ucapannya, pria itu sangat marah hingga urat urat diwajahnya terlihat. Yunseong tak bisa memukul Somi sehingga melimpahkan kekesalannya pada sofa yang tak berdosa.

"Aku akan buat kamu masuk penjara untuk waktu yang lama, pernikahan kita batal"

Setelah mengatakan itu, Yunseong pergi meninggalkan rumahnya dengan keadaan kacau.

Pria itu menenangkan pikirannya ditaman tempatnya bertemu Mini tadi malam. Ia teringat keadaan Mini, tak seharusnya ia menyakiti perasaan tulus gadis itu padanya.

Dengan cepat Yunseong melajukan mobilnya kerumah Mini, ia akan menjelaskan semua nya.

Keadaan rumah yang sepi membuat Yunseong pusing. Ia menelpon Esa untuk menanyakan keberadaan Mini.

Jawaban Esa yang sinis kepadanya membuatnya ia harus mematikan telepon segera, lagi pula cowok itu sudah bilang kalau ia tidak tahu keberadaan Mini.

Ia kemudian menelpon Aura yang merupakan teman dekat Mini.

"Ngapain bapak nanya ke saya?" ketus Aura tak suka.

Yunseong memahami perilaku muridnya itu, ia memang salah.

"Saya cuma mau tau dimana Mini. Saya menyesal sama apa yang saya perbuat sekarang. Tolong Aura tolong saya kali ini"

Perkataan gurunya yang terdengar sangat menyesal itu membuat perasaan nya iba. Mungkin setelah ini mereka bisa bersama?

"Mini mungkin sekarang dibandara pak, dia pindah ke Korea sama kakaknya. Mungkin sebentar lagi pesawatnya take off"

Penjelasan Aura membuat nya cukup terkejud, ia mematikan sambungan teleponnya dan segera melaju cepat ke bandara sebelum terlambat.

.

Jaemin merangkul pundak Mini dengan hati hati, keadaan adiknya masih belum sembuh total. Tapi ia tak ingin membuang waktu. Setelah melihat undangan tadi pagi, Yunseong segera berkemas untuk pergi ke luar negeri. Ia beralasan kalau dosennya menunggunya nya karena kalau tidak nilai nilainya akan kosong semua. Dengan berat hati Mini ikut, ia bahkan hanya pamit lewat telepon dengan teman temannya.

"Kamu duduk disini dulu ya, kakak mau ke toilet sebentar. Gak apa apa kan?"

Mini mengangguk dan membiarkan Jaemin pergi. Cuacanya panas walau sebentar lagi akan sore.

"Mini!"

Suara itu mampu membuat tubuh Mini menegang, itu adalah suara seseorang yang sedang berusaha ia lupakan. Mini berdiri dan menatap orang itu, keadaan Yunseong sangat kacau namun masih terlihat tampan dimatanya.

Tanpa aba aba, Yunseong langsung memeluk Mini dengan erat. Pria itu menangis sambil memeluk Mini. Sementara Mini terdiam tak merespon, otak nya sedang mencerna apa yang saat ini sedang terjadi.

"Maafin saya, maaf. Saya sudah bodoh menyakiti perasaan kamu. Maaf saya baru sadar sama perasaan saya kalau saya sudah cinta sama kamu" ucap Yunseong terisak.

Perlahan mata Mini memanas, ia terharu mendengar perkataan Yunseong yang tulus, pria itu juga menangis karena menyesal padanya. Jadi perjuangannya belum berakhir?

Yunseong melepaskan pelukannya dan menatap Mini dalam.

"Saya cinta sama kamu Mini, saya udah batalin pernikahan saya sama orang yang kamu panggil tante gila itu. Tolong jangan pergi" bujuk Yunseong seraya menggenggam erat tangan Mini yang dingin.

"Tapi kakak saya.."

"Kakak gak apa apa. Kakak akan restuin hubungan kalian, tapi kalau sampai dia nyakitin kamu lagi. Dia akan aku habisin" sahut Jaemin yang tiba tiba muncul disamping mereka. Jaemin sudah melihat semuanya, ia tahu perasaan tulus Yunseong karena ia juga pernah ada diposisi yang sama dengan Yunseong, hanya saja nasib keduanya yang berbeda.

Mini dan Yunseong saling bertatapan, pancaran mata keduanya menunjukan kebahagiaan.

"I Love You Pak!" Seru Mini keras.

Yunseong tertawa dan mengelus lembut rambut Mini.

"I Love You too gadis barbar"

Ya, kisah ini berakhir dengan pelukan hangat keduanya dan nasib jomblo Jaemin. Ada yang mau jadi kakak ipar si gadis barbar?

SELESAI

...

Endingnya gak seru kayaknya,hehe:v
Makasih yang udah mau baca, maaf kalau ga sesuai ekspektasi:). Gajadi lanjut, soalnya udh mau masuk kuliah jdi takut malah ga keurus

Love You Pak! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang