LYP| Chap 3

84 15 17
                                    

Happy Reading!

Mini menatap pintu besar didepannya, ia jadi ragu untuk masuk kedalam rumah itu.

"Misi pak, saya masuk ya!"

Tidak ada sahutan, ia kemudian memberanikan diri membuka pintu yang tidak terkunci itu.

Kesunyian menyambutnya begitu sampai kedalam rumah besar Yunseong. Ia melihat lihat sekitar rumah mencari kamar Yunseong, setelah mengitari ruangan dilantai satu barulah Mini naik kelantai dua.

"Itu kamarnya pak Yunseong kalik ya" gumamnya pelan. Ia melangkah menuju sebuah pintu yang tidak jauh dari tangga.

Tangan mungilnya mengetuk pintu itu menunggu respon dari sang pemilik ruangan. Tidak ada sahutan, gadis itu membuka pintu dengan pelan, bisa ia lihat sang guru sedang terbaring dengan wajah pucatnya.

Mini berjalan pelan mendekati Yunseong, ia dengan hati hati menyentuh kening pria itu yang terasa hangat. Dengan segera gadis itu turun kebawah mengambil air panas dan handuk kecil lalu kembali kekamar Yunseong.

Dengan telaten Mini mengompres kening Yunseong, ia melakukannya dengan hati hati supaya tidak membangunkan pria itu.

Beberapa jam terlewati, Yunseong yang merasakan sesuatu dikeningnya terbangun. Pria itu cukup terkejut melihat kehadiran Mini yang tertidur dikursi sampingnya berbaring.

Yunseong tertegun melihat wajah cantik Mini yang baru pertama kali ia tatap dengan begitu intens.

"Maaf, saya belum bisa buka hati buat kamu" bisiknya pelan. Tangan besarnya mengelus lembut kepala Mini.

Rasa sakit dikepalanya sudah mendingan, ia bangkit dari tempat tidurnya dan menggendong Mini ke atas ranjangnya. Setelah melihat mangkuk air yang sudah dingin dan sebuah kain kompresan membuat hatinya terenyuh. Mini memang gadis yang tulus mencintainya, tapi entah kenapa Yunseong sulit membuka hati untuk gadis itu.

.

Mini terbangun dari tidur nyenyaknya dan terkejut mendapati dirinya berada ditempat yang asing. Ah, ia sampai lupa dimana dirinya berada sekarang.

Ia memperhatikan sekitar, ia mulai tersenyum bahagia mendapati dirinya tidur dikasur pria itu. Pasti Yunseong yang menggendongnya, perasaan senangnya teramat dalam kali ini.

Segera Mini membereskan tempat tidur Yunseong dan turun ke bawah, ia bisa melihat pria itu sedang sibuk berkutat dengan masakannya.

Saking nyenyaknya tidur, ia sampai lupa waktu dan kemalaman dirumah Yunseong.

Mini duduk di kursi meja makan seraya memperhatikan punggung lebar pria yang dicintainya itu, ia berharap bisa seperti ini setiap hari nantinya.

"Astaga Mini!" seru Yunseong yang terkejut saat ia berbalik dan melihat Mini tiba tiba sudah duduk tenang di kursinya.

Mini terkekeh melihat raut wajah pria didepannya yang terlihat menggemaskan, sepertinya ia akan mulai melihat sisi baru dari seorang Yunseong Aditama Narendra.

Setelah makan malam yang menyenangkan, Mini dan Yunseong duduk didepan televisi menikmati tayangan komedi yang menggelitik perut keduanya.

Mini tidak pulang kerumah, gadis itu menginap dirumah Yunseong atau lebih tepatnya memaksa pria itu agar mengizinkannya menginap semalam.

"Aduh haha, saya capek ketawa pak.." ucap Mini dengan sisa tawanya, ia memegang perutnya yang terasa keram karena lama tertawa.

Yunseong juga menghentikan tawanya dan tanpa sadar tangannya mengelus rambut halus Mini. Mini yang terkejud menoleh kearah Yunseong yang duduk disebelahnya. Untuk beberapa saat kedua insan itu bertatapan.

Love You Pak! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang