― may ―

1.5K 292 26
                                    

Di bawah bunga sakura yang bermekaran,
Event baru telah menunggu!

 
"Hah ...."

Kau menghela napas, merutuki kelakuan teman-temanmu. Pasti mereka sudah gila karena mencoba menjadi mak comblang, bukan, menjadikanmu kelinci percobaan. Mereka hanya ingin melihat bagaimana responmu saat dijadwalkan tiba-tiba untuk bertemu dengan pemuda bernama Minamoto Teru―yang katanya mirip dengan karakter kesukaanmu.

Handphone-mu disita, tak lupa pula dengan segala cemilan dan hal kesukaanmu yang lainnya. Mereka bahkan sampai menata rambutmu.

"Nene-chan itu! Dia katanya suka sama orang ini tapi kok malah―" gerutumu sekali lagi sembari menengadah, yang tiba-tiba berhenti ketika melihat sebuah wajah seram.

"Oh, shit. That's why i never want to leave my game and food ...."

Alasan kenapa kau selalu mencoba menyibukkan diri, karena sedari kecil kau bisa melihat mereka yang dari dunia lain. Tak ada barang-barang itu, fokusmu pun bisa teralih ke para hantu.

Kau mencoba lari, namun―

"Ah, maaf! Apa kau sudah lama menunggu?"

Sebuah suara yang tenang memasuki indra pendengaran milikmu. Pemuda dengan rambut blonde dan iris biru secerah langit menampakkan kehadirannya. Kau menoleh, lalu mencoba membentak, "Jangan ke sini! Eh ... lho?"

Nihil, hantu dengan wajah seram tersebut telah menghilang dari dahan pohon. Kau menegak ludah, lalu menoleh ke arah Teru. Wajahmu menjadi kaku seketika.

"Oh, pemuda ini lebih menyeramkan makanya dia lari, ya," gumammu yang tentu saja bisa didengar oleh Teru.

Teru mengerjapkan mata lalu mengulas senyum.

"Sepertinya hawa keberadaanmu cukup menarik bagi para arwah. Tapi tenang saja, yang berbahaya tadi tidak benar-benar tinggal di sekolah. Ia hanya lewat," jelas Teru seolah tak mendengar bahwa kau telah mengatakan dirinya seram.

Dengan cepat, kau menutup mulutmu sendiri sembari membatin, Ah sial, orang ini aneh.

Teru mendekatkan diri, memperhatikanmu lekat-lekat. Kau berteriak dalam hati, tak bosan-bosan untuk mengutuk Nene dan Aoi.

"Tapi tak biasanya, kenapa bisa orang sepertimu melihat mereka?" tanya Teru dengan nada kecil, kebingungan. Kau hanya diam, tak tahu mau membalas apa. Karena dirimu tak kunjung berbicara, Teru menyadari kesalahannya.

"Ah, maafkan aku. Minamoto Teru, salam kenal. Dan ... kau?" Teru memperkenalkan diri, bertanya sembari mengulas senyum ramah.

Kau hanya membalas dengan helaan napas, "[Fullname] ... Aoi-chan dan Nene-chan menyuruhku untuk bertemu denganmu di sini. Mereka menyita barang-barangku."

Teru tertawa kecil seraya menggaruk pipinya yang tidak gatal. Merasa bahwa dirimu adalah orang yang menarik. Ia pun kembali membuka mulut, "Benar, mereka menyuruhku untuk bertemu denganmu di bawah pohon sakura. Dan sepertinya aku beruntung."

"Beruntung?"

"Bagaimana kalau kita buat perjanjian? Aku akan melindungimu dan kau harus menarik para arwah tersebut. Ah, sekalian masuk OSIS, bagaimana?" tanya Teru dengan senyum yang penuh kilauan.

... Ah, tidak. Sepertinya orang ini tidak menerima penolakan―

Kau membatin ketika merasakan banyak tatapan dari arah bangunan. Dugaanmu, pasti para fans si pemuda ini.

Kau mengangguk kaku, menyetujui ajakannya, tanpa mengetahui tujuan asli dari pemuda di hadapanmu. Dengusan kasar kau keluarkan, mengucapkan salam perpisahan pada hari-hari damai milikmu.

1 Semester ⇢Minamoto Teru × Reader [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang