Lho,
dia punya saudara juga?
"[Name]? Kenapa melamun?" tanya Teru, kebingungan ketika melihatmu yang tengah menghempaskan diri sebentar ke dalam pikiran. Sontak kau membalasnya dengan gelengan kecil.
"Aku tidak tahu kalau kau punya adik laki-laki ...."
"Oh, maaf! Aku lupa memperkenalkan diri! Minamoto Kou, salam kenal, senpai!" sapa Kou, adik Teru. Ternyata, ia bersekolah di sekolah yang sama dengan dirimu dan Teru. Ia juga sering bercengkrama dengan Nene.
Kau membalasnya dengan gumaman kecil, "[Fullname], salam kenal, Kou-kun―"
Perkataanmu terhenti sejenak ketika merasakan aura tak mengenakkan menguar dari arah Teru. Irismu melirik ke arahnya, memperhatikan dengan seksama lalu mencoba mengira-ngira kenapa pemuda itu mengeluarkan aura tersebut.
"Minamoto-senpai? Kau ... maksudku, ada apa?"
"Ah, tidak. Aku hanya kepikiran, kalian baru bertemu tapi sepertinya sudah akrab sekali."
Tidak juga, sih. Kalau aku ikut memanggilnya dengan nama marga, yang ada kalian berdua malah sama-sama berbalik pas kupanggil.
"Ah, Niichan, aku memang sudah pernah bertemu [Last Name]-senpai, kok!
"Oh, ya?"
Teru mengulas senyum yang sangat ramah pada adiknya, berbeda dengan senyuman yang ia perlihatkan sebelumnya. Merasakan keantusiasan darinya terhadap Kou, kau menghela napas lalu menggaruk pipimu yang tak gatal seraya bergumam kecil, "Penyakit complex di dunia nyata dan game sangat berbeda, ya ...."
"Kau bilang sesuatu, [Name]?" tanya Teru yang mendengar gumamanmu.
Sontak kau menggeleng cepat, tak ingin membuatnya mengetahui gumaman yang kau keluarkan. Yah, lagian kalau dia dengar, apa dia mengerti? Tentu saja, dia mengerti. Teru yang sepintar itu tidak mengerti dengan hal kecil seperti ini? Bisa-bisa jadi bahan candaan dalam dirimu.
"Ngomong-ngomong Kou, kalau [Name] sedang dalam bahaya dan aku tidak berada di sana, kau harus segera menolongnya, ok?" Teru berujar dengan wajah yang serius.
"Eh?"
"[Name] bisa melihat sama seperti kita, hanya saja dia bukan exorcist. Jadi, kalau saat itu tiba, aku ingin kau membantuku," pinta Teru sembari mengulas senyum yang diiringi rasa bersalah.
"Aku diminta bantuan oleh Niichan, woah. Baiklah! [Last Name]-senpai, aku akan membantumu, tenang saja!"
"E-eh, oke ... Kou-kun."
Melihatmu yang terbata-bata akan sikap Kou, Teru terkekeh kecil.
"Etto, sudah kubilang, bukan? Aku akan melindungimu bahkan di saat aku tidak ada. Jadi, [Name], bagaimana kalau pergi ke festival bulan depan dengan kami? Hanabi-nya bagus, lho."
"Hah?"
Kau membeo seraya mengumpat dalam hati, kesal. Festival kan tidak ada hubungannya dengan melindungi. Tapi, kenapa ia malah mengajakmu pergi? Bersama dengan keluarganya, lagi. Di saat seluruh orang-orang suka akan sikapnya, kau justru paling tidak bisa menghadapi sosok di hadapanmu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Semester ⇢Minamoto Teru × Reader [✓]
Fanfiction"Minamoto-senpai, ya? Aku belum pernah melihatnya." Nene terkejut ketika mendengar temannya tak pernah bertemu dengan Minamoto Teru. Bagaimana bisa? Pemuda yang hebat itu sudah pasti dikenal banyak orang. Tampang dan sikapnya yang ramah tak jarang m...