8. Taeyoung - Softlens

42 9 0
                                        

"Nuna!!!" Teriak Taeyoung pada ku yang masih menutupi diri dengan selimut

"Nuna ayo bangun! Temenin Taeyoung ke tempat Kacamata!!!" Teriaknya lagi pada ku sambil menggoyang-goyangkan tubuh ku

"Nuna!!! Ayo temani aku!!!"

Kesabaran ku menghilang dan ku bangunkan tubuh ku kemudian melemparkan selimut pada Taeyoung. "Bawel ya! Mall nya juga belum buka jam segini!" omel ku pada Taeyoung dan segera berdiri dari Kasur

Taeyoung melepaskan selimut tersebut, "Sok tau! Udah jam sebelas gini masa belum buka?"

Aku terdiam dan melirik jam meja. Benar, sepuluh menit lagi jam sebelas. Aku lupa hari ini juga harus mengirimkan tugas ku pada Dosen, mana tugas nya juga belum selesai. Aku tergesa-gesa mengambil handuk dan menyiapkan baju, "Rapihin kasurnya, biar Nuna bisa cepat" suruh ku pada Taeyoung

"Ck. Nuna yang tidur kok aku yang rapihin" dumel Taeyoung dengan wajah kesal

"Kamu mau Nuna temenin apa ngga?"

Taeyoung tidak membalas ucapan ku dan membantu merapikan Kasur ku. Setelah menyiapkan baju, aku pergi untuk mandi.

***
Aku pergi menemani Taeyoung dengan melewatkan sarapan pagi ku. Ingin sekali rasanya pergi untuk makan lebih dahulu, tapi Taeyoung ingin pergi ke toko kacamata lebih dahulu.

Sesampainya di toko kacamata tersebut, Taeyoung melihat-lihat dan menemukan sesuatu yang berbeda dari kacamata. "Nuna, kalau aku pakai Softlens, bagus tidak?" tanya Taeyoung sambil melebar-lebar kan matanya.

"Ngga. Buruan cari kacamatanya, Nuna lapar, tugas Nuna juga masih belum selesai" jawab ku dengan kesal

Wajah Taeyoung berubah menjadi cemberut. Aku menunggu Taeyoung sambil men-scroll handphone kum melihat-lihat chat grup yang begitu ramai membahas tugas dari Dosen. Beberapa dari mereka sudah ada yang selesai dan membagikannya kepada kami semua.

Aah, aku amat sangat berterima kasih kepada manusia yang mau membagikan hasil nya kepada kami yang membutuh bantuan.

"Nuna" panggil Taeyoung, "Bantu aku memilih kacamata" minta nya

Astaga. Apa yang dia lakukan sedari tadi? Masih belum selesai juga memilihnya?

"Yang ini bagus, tapi terlalu tebal. Nanti berat dan bikin aku ngantuk pas pelajaran" lanjut Taeyoung

Ku pilih sebuah kacamata bulat dan tipis dengan bahan yang cukup ringan dan kembali men-scroll handphone ku. Sang Pelayan mengambil barang tersebut dan Taeyoung mencobanya. "Hm... boleh juga pilihan Nuna. Aku jadi keliatan tambah ganteng"

Mendengar perkataan tersebut, aku menghentikan aktifitas ku dan kalau saja ini bukan di tempat umum, mungkin aku sudah meninju-nya. Sang pelayan bahkan mencoba untuk menahan tawanya. "Kenapa Nuna? Apa aku tidak tampan?" tanya Taeyoung

"Tolong bungkus kacamata yang ini" ucap ku tanpa memperdulikan pertanyaan Taeyoung. "Oh iya, kalau ada bungkus yang besar, sekalian kalau bisa sama orang nya di bungkus" lanjut ku

"Nuna..." panggil Taeyoung

Waktu menunjukkan jam 1 siang. Aku benar-benar harus menyelesaikan tugas ku. Taeyoung benar-benar membuang-buang waktu ku.

"Nuna tunggu di tempat makan ya" ucap ku dan langsung pergi meninggalkan Taeyoung

***
Tepat sebelum satu jam deadline, tugas ku telah selesai dan telah ku kirim kan kepada Dosen. Seluruh tubuh ku sangat pegal karena 3 jam duduk di depan laptop. Sedangkan Taeyoung masih sibuk mengambil foto dengan kacamata barunya.

Ku gerak-gerakkan jari ku yang sedari tadi telah mengetik di atas Keyboard. Dan mematikan laptop ku yang Sudah cukup panas.

"Nuna" panggil Taeyoung, "Aku tidak tahu apa Nuna bercanda atau tidak tentang Softlens tadi"

Aku terdiam dan tidak menanggapi ucapannya.

"Nuna, jawab..."

Ku senderkan tubuh ku dan menatap Taeyoung yang lebih tinggi dari ku. "Kenapa juga kamu mau pakai Softlens?"

Mata Taeyoung berkeliling mencari-cari jawaban, "Beberapa anak perempuan di sekolah, ada yang memakai Softlens, dan kata mereka itu jauh lebih memudahkan mereka daripada menggunakan kacamata. Dan aku melihat mata mereka jauh lebih bagus dan berwarna"

Pernyataan yang cukup masuk akal tapi juga tidak masuk akal. Aku bisa menerima jawabannya karena Taeyoung masih menjadi seorang murid.

"Jadi, kamu ingin mata mu terlihat bagus? Seperti mereka yang menggunakan Softlens?"

Taeyoung mengangguk

"Bagaimana kalau Nuna mengatakan kalau mata mu sudah terlalu bagus, bukan bagus tapi cantik"

Taeyoung mendekatkan tubuh nya, mencondongkan tubuhnya ke arah ku, "Apa mata ku sudah cantik?"

Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Aku sudah tau itu dari teman-teman ku" lanjut Taeyoung

"Lalu kenapa kamu mempertanyakannya lagi kepada Nuna?"

"Aku ingin dipuji oleh Nuna"

Kesabaran ku telah habis saat ini. Ku coba untuk menerkam wajah Taeyoung dengan tangan ku, tapi Taeyoung mundur lebih cepat membuat ku gagal menerkam wajahnya.

"Baiklah-baiklah. Nuna kan ku traktir Boba, bagaimana?" tawar Taeyoung

"Nuna tidak suka Boba" ucap ku sambil merapikan laptop ku

"Lho? Kenapa? Boba kan enak"

"Nuna Sukanya Starback"

"Mahal Nuna..."

"Bodo amat"

***
Suka gemes sama matanya Tole. kalian gitu gak sih? hehe

jangan lupa vote nyaaa dan sampai jumpa lagi~

[COMPLETE] Cravity Fanfiction : If Cravity Be Your...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang