Sudah dua hari aku tidak pulang ke rumah karena pekerjaan kantor yang begitu menumpuk dan harus di selesaikan minggu ini juga. Bahkan aku meminta tolong kepada Woobin, adik laki-laki ku, untuk membawakan ku pakaian.
Setelah semua pekerjaan itu selesai, akhirnya aku bisa pulang ke rumah malam ini dan untung nya besok adalah hari libur. Jadi aku bisa tidur seharian.
Membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke rumah menggunakan bus dan di lanjutkan dengan berjalan kaki yang membutuhkan waktu sekitar 4 menit. Begitu aku turun dari bus, seseorang menyambut ku dengan senyum yang begitu manis.
Ketika melihat senyum adik laki-laki yang begitu ku sayangi ini, entah kenapa Sebagian dari rasa Lelah ku hilang. Kemudian Woobin mendekat dan memeluk ku dengan erat. "Aku merindukan Nuna" ujar Woobin
Sedangkan aku tenggelam di dalam pelukkan Woobin. Hangat dan nyaman, meskipun Woobin adik ku, dia jauh lebih tinggi dari ku. Tidak jarang banyak yang menganggap bahwa kami berpacaran ketika sedang berjalan-jalan menikmati hari libur.
"Nuna ingin langsung pulang?" tanya Woobin sambil melepaskan pelukannya
Aku mengangguk kecil dan memasang wajah Lelah agar Woobin bisa memahami perasaan ku saat ini. "Nuna ingin tidur sampai besok sore. Kemudian pergi ke Spa untuk pemijatan"
Woobin mengambil tas ku dan membawakannya. Tas punggung dengan isi laptop dan beberapa dokumen penyetujuan yang harus di simpan. Kemudian kami berjalan bersama menuju rumah.
"Jadi, besok Nuna hanya ingin tidur sampai sore kemudian pergi ke Spa dan pulang lagi kerumah?" tanya Woobin
"Ya... Nuna hanya tidur satu jam selama dua hari kemarin. Woobin-aah, coba lihat apa kantung mata Nuna mu terlihat jelas?" tanya ku balik
Woobin berhenti dan mendekatkan wajah nya pada ku dan memperhatikan sekitar mata. Aku bersyukur Woobin menggelengkan kepalanya, itu artinya kantung mata ku tidak terlalu buruk. Jika sudah terlihat dengan jelas, aku benar-benar akan kesusahan. Ya, kesusahan mencari pacar.
"Tapi, apa Nuna tidak ingin makan malam dulu?"
Ku pukul pelan lengan Woobin, "Tentu saja. Apa kamu akan memasak makan malam?"
"Kalau Nuna mau aku yang membuatkan makan malam, akan ku buatkan. Nuna ingin makan apa?"
"Apapun yang kamu masak"
***
Setelah membersihkan diri, tentu aku tidak beristirahat begitu saja. Aku harus merapikan isi tas, pakaian kotor ku, dan menyapu sedikit kamar ku yang tidak pernah di bersihkan selama 2 hari kemarin. Woobin tidak berani masuk ke dalam kamar ku tanpa izin. Tapi tidak masalah bagi ku, lagi pula mungkin Woobin juga masih sibuk dengan dapur.Tok tok
"Makan malam sudah siap" Ucap Woobin yang berdiri di ambang pintu dengan celemek yang masih menempel di tubuhnya
Aku tidak menyangka Woobin secepat itu memasak makan malam, padahal aku masih sibuk merapikan dokumen-dokumen yang ku bawa pulang ini. Akan ku bereskan setelah makan malam dan kemudian tidur.
Sesampai di dapur, aku tidak melihat ada makanan sama sekali. Meja makan begitu kosong, hanya ada air putih dan beberapa gelas. Tiba-tiba Woobin datang dari belakang ku, "Kita makan di atap saja Nuna" ucap Woobin
Tentu aku terkejut dengan kehadiran Woobin secara tiba-tiba.
Kami menikmati makan malam dengan pemandangan lampu-lampu perumahan yang menghiasi malam ini. Woobin benar-benar tahu bagaimana cara merilekskan diri. Mengobrol, membicarakan tentang keseharian Woobin selama perkuliahannya.
Meskipun makan malam telah selesai, Woobin tidak mengakhirinya begitu saja. Ia mengambil gitar yang pernah ku belikan ketika ia SMP, merengek pada ayah karena sangat ingin bisa bermain alat musik.
Woobin mulai memetikkan gitarnya hingga menghasilkan sebuah nada cantik kemudian ia bernyanyi. Menyanyikan sebuah lagu kesukaan ku, salah satu Soundtrack dari sebuah drama, Beautiful Life dengan judul Start yang dinyanyikan oleh Kim Byeongkwan dan Chan dari A.C.E.
Woobin menyanyikannya dengan sangat bagus. Aku memperhatikannya dengan serius dan ikut bernyanyi kemudian bernyanyi bersama di malam itu. Dari 100 persen rasa Lelah ku, setelah Woobin melakukan semua hal ini rasa Lelah ku mulai berkurang menjadi 40 persen sekiranya. Mungkin aku bisa bangun lebih pagi.
Lagu berakhir dengan sangat menyenangkan, aku rasa Lelah ini tergantikan dengan sebuah semangat. Dan berakhir dengan bernyanyi bersama Woobin, adik laki-laki tersayang ku yang mungkin jika aku tidak memilikinya, aku benar-benar sudah tidur malam ini, bahkan tanpa mengganti pakaian lebih dahulu.
***
Terima kasih sudah membaca chapter kali ini!!
Author cuma mau ingetin ke kalian untuk jaga kesehatan dan kebersihan ya. Jangan sampai sakit! Siapin vitamin di rumah masing-masing.
See you next chapter and don't forget for vote!
![](https://img.wattpad.com/cover/235107561-288-k470474.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Cravity Fanfiction : If Cravity Be Your...
Fiksi PenggemarJika Cravity menjadi ... 1. Kakak 2. Adek 3. Pacar 🏅🏅🏅🏅 🏅Ranking in 2020🏅 #23 in Kfanfiction #225 in Woobin #236 in Seongmin #247 in Allen #258 in Serim #273 in Taeyoung #404 in Hyeoungjun #425 in Jungmo #501 in Wonjin #876 in Cravi...