Ini adalah hari kedua gue disini. Gue memutuskan untuk pergi jalan-jalan sendiri, karena Pui yang masih terlalu pulas dalam lelapnya. Mungkin dia terlalu lelah gara-gara kemarin. Uniknya, gue dan Pui pergi ke kota orang naik motor. Ya, motor punya gue. Jaraknya gak terlalu jauh, jadi kita gak menggunakan travel ataupun mobil. Itu terlalu rumit dan cukup memakan waktu.Sekarang tepat pukul sepuluh pagi, menjelang siang. Gue sengaja memilih untuk keluar. Lumayan gue bisa ikut liburan juga sesaat. Gue memberhentikan motor vespa silver gue kala gue menemukan tempat yang cukup bagus untuk dikunjungi.
Baru aja gue mau markir motor gue dan membuka helm, gue ngerasa ada seseorang yang duduk di jok belakang gue. Tepatnya dia naik keatas motor gue.
" Mbak, tolong bawa saya pergi sejauh mungkin " Pinta nya dengan suara yang begitu terengah-engah.
Gue terkekeh dan belum sempet noleh kebelakang untuk melihat siapa orang itu, karena kaca spion gue menampilkan beberapa sekumpulan gadis yang berteriak mengejarnya. Dan seketika itu pula orang yang dibelakang gue sangat bergemetar.
" Tolonglah cepat pergi! " Katanya lagi.
Tanpa pikir panjang gue pun langsung menyalakan kembali vespa gue. Menancap gas kencang dan terlihat orang yang dibelakang gue ini menghela nafas lega.
Dan tunggu, kenapa gue harus menurutinya? Hey bagaimana kalau dia penjahat yang baru saja menyopet? Ya Tuhan ada apa dengan diriku ini.
Lalu setelah cukup jauh menghindari kerumunan para gadis yang mengejarnya. Dengan rem yang kuat gue memberhentikan motor. Yang alhasil orang dibelakang gue ini terjungkal kedepan mendorong sedikit punggung gue.
" Eh maaf " Ucapnya.
Gue pun membuka helm dan menoleh ke arahnya. Dan betapa kagetnya gue menemukan siapa orang ini.
Perth Tanapon
Kenapa bisa kami dipertemukan kembali? Mungkin jika dia adalah idola gue, gue udah menjerit dan heboh seperti sekumpulan gadis tadi. Dan satu hal lagi, jin gue tau nama nama mereka.
" A-aca? " Sapa Perth lebih bertanya memastikan bahwa perempuan yang didepan nya ini adalah gue.
" Lo masih inget ternyata. " Balas gue menatapnya bingung.
Perth terkekeh dan tersenyum kikuk ke gue,
" Maafkan aku Ca, aku tidak sengaja menyuruhmu tadi. "" Lo pergi sendirian? Tanpa di awasi? " Tanya gue padanya.
Perth menggelengkan kepalanya, " Tidak, aku pikir jalan-jalan dikota ini tidak akan membuatku dikejar-kejar para gadis atau mungkin mereka tidak mengenaliku. Ternyata tidak sesuai harapan. "
Gue cuma tertawa konyol mendengarnya dan menatap wajah Perth yang begitu pucat.
" Oke ini mungkin keberuntungan lo bertemu dengan gue, Perth. " Ucap gue dan ia pun ikut tertawa.
" Ternyata kau lebih hangat daripada yang aku kira. " Kata Perth dan gue mengernyit dahi gue karna bingung.
" Maaf? " Tanya gue.
" Ah tidak, maksudku beruntung sekali aku hari ini haha. "
To Be Continued
Glückstag :
(n.) lucky day-
Thankyou udah baca cerita ini hehe enjoy dan semoga suka ya... sorry kalo banyak typo hehe💖
jangan lupa voment dan follow nya juga ya biar aku rajin up.💖
-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Gluckstag | Perth Tanapon •
Fanfiction[ ON GOING ] " perthppe mentioned you in their story " short story of Perth Tanapon ©️2020. remake ss of ' lucky day ' by @ciigoo