[ 5 ]

38 5 1
                                    

Sekarang ini gue berada diperjalanan bersama vespa silver gue, juga Perth yang kini beralih dirinya yang menyetir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang ini gue berada diperjalanan bersama vespa silver gue, juga Perth yang kini beralih dirinya yang menyetir . Gue kira dia gabisa nyetir motor, karena pada awalnya Perth selalu mengeremkan motor secara mendadak. Tapi katanya ia sudah lama tidak menggunakan motor.

" Sekarang kemana? " Tanya nya yang tentu bikin gue bingung.

" Lo gak mau pergi ke suatu tempat? Kalo iya kesana aja. Billy bakal nganter lo. " Jawab gue dan tentu sekarang Perth yang keliatan bingung.

" Billy? Siapa? " Tanya nya.

Gue terkekeh dan tertawa, gue lupa memberitahu siapa itu Billy.

" Billy adalah nama vespa gue ini, Perth " Jawab gue dan Perth ikut tertawa.

" Kau lucu Ca, memberikan nama pada benda mati. " Sahutnya.

" Itu bagus Perth, jika lo punya benda kesayangan, pasti lo memberikan nama padanya. "

" Baiklah itu ada benarnya juga. Hey aku punya bass! Bagaimana jika aku akan memberi nama bassku. hm.. Georgeous? " Katanya lebih seperti bertanya.

" Itu terlalu tua untuk nama bassmu Perth, warna bassmu apa? " Tanya gue dan Perth pun tampan berpikir.

" Hitam. Ah iya! Hitam, hmm.. Bagaimana jika Blaxton? " Usulnya dan gue pun mengangguk mantap.

" Itu nama yang cocok Perth. " Kata gue dan ia pun tersenyum senang.

" Baiklah sekarang aku menamai bassku Blaxton! " Serunya begitu kesenangan.

Gue cuma ikut tertawa mendengarnya.

Diperjalanan yang entah kemana kamu akan pergi. Dan Perth terus mengendarainya tanpa ia tahu akan kemana dan dimana. Kamu terlalu sibuk dalam percakapan. Entah, bagi gue Perth adalah orang yang sangat asyik diajak bicara. Dan syukur ya gue membawa helm dua, ya itu helm milik Pui.

"Aca? " Panggil Perth dan gue pun menoleh ketika pandangan gue fokus pada jalanan.

" Kenapa? "

" Apa aku terlalu so akrab padamu? Atau barang kali aku membuatmu risih secara tidak sengaja? " Tanya nya.

Gue menghela nafas kecil. Pertanyaan macam apa ini? Sekarang gue percaya bahwa idol seperti mereka juga sama seperti manusia biasanya. Memiliki sifat yang jarang terlihat atau seharusnya gue yang bertanya kaya gitu.

" Tidak, Perth. Lo baik banget, tenang aja bersikap santai aja kalo sama gue. " Jawab gue memastikan bahwa nada gue ini ramah.

" Okey, secara aku dan kau ini baru bertemu hari kemaren sebagai sepasang idol dan penggemar. " Katanya dan gue terkekeh.

" Sebenernya gue bukan fans lo, baik Title, Gun, ataupun Plan. Gue cuma nemenin sahabat gue bertemu kalian. " Dan sejujurnya gue tidak terlalu suka suka band semacam kalian, pengen banget gue nambahin kalimat itu.

Perth yang mendengar perkataan gue kini tertawa, untung deh jika dia nggak tersinggung. Karena gue gak ada maksud apapun.

" Jadi bisaku katakan kau ini gadis yang beruntung ya? Kau tidak berminat pada band kami justru kau dapat bermain dengan ku secara perdana. " Kata Perth dan sekarang malah gue yang tersinggung dengan ucapan nya.

" Baiklah kita bisa jalan-jalan sebelum aku pergi latihan nanti sore! " Ajak Perth dan aneh nya gue cuma diem.

Sungguh gue udah terkenal didalam imajinasi milik Pui.

Gorgeous.
(n.) Menawan

To Be Continued

Glückstag :
(n.) lucky day

-

Thankyou udah baca cerita ini hehe enjoy dan semoga suka ya... sorry kalo banyak typo hehe💖

jangan lupa voment dan follow nya juga ya biar aku rajin up.💖

-2020

Gluckstag | Perth Tanapon •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang