Kita itu..

16 1 0
                                    

Jakarta, 2000

Waktu sudah menunjukan pukul setengah delapan malam, di sebuah ruang tamu didalam rumah sederhana, terdapat sepasang Ibu dan anak yang sedang melihat kesatu titik.

Naila bersama Ibunya sedang membaca soal Matematika yang berada dibuku paket dihadapan mereka. Naila bukannya sedang mengerjakan PR, tetapi ia sedang dihukum oleh Ibunya karena lagi-lagi Naila kabur dari tidur siangnya.

Kruk~

Kruk~

Suara barusan berasal dari perut kecil milik Naila.

"Bu, lapeeeerrrr..." Rengek Naila, sambil tangannya memegang perutnya.

"Tadikan Ibu udah nyuruh kamu makan dulu. Pasti mau alesan lagi nih, biar ngga belajar." Ucap Ibu.

"Ara laper beneran ibuuuu... nih perut Ara bunyi-bunyi terus." Kata Naila. "Kasian cacing yang didalem perut Ara belum dikasih makan." Katanya lagi, semakin melantur.

"Yaudah, dirapiin bukunya. Ibu ambilin makan dulu." Ucap Ibu, lalu segera beranjak untuk mengambil makanan untuk Naila.

Namun, baru saja kaki Ibu ingin melangkah, Naila menarik daster yang dikenakan oleh Ibu. Hal itu membuat Ibu jadi berhenti dan menoleh kearah Naila.

"Apa lagi, Ra?" Kata Ibu.

"Tata udah makan belum ya, Bu?" Tanya Naila dengan wajah sendu.

Menghela napasnya pelan, Ibu membungkuk sedikit dan mengelus kepala anaknya.

"Ibu ambilin makan buat kamu sama Tata, ya." Ucap Ibu dengan suara lembut.

Naila yang mendengar ucapan Ibu barusan, langsung sumringah dan memeluk Ibunya dengan sayang.

"Mbak, bantu Ibu boleh? Bantuin bawain makan buat Tata, mau?" Tanya Ibu kepa Naila.

Tanpa disuruh dua kali, Naila menganggukan kepalanya dan beranjak mengikuti Ibu kedapur.

Ibu dan anak itu berjalan kaki menuju kerumah Renata yang hanya beda beberapa rumah saja dengan rumah mereka. Setelah sampai didepan rumah Renata, Naila langsung masuk kedalam tanpa mengetuk pintu atau semacamnya. Karena. Ia memang sudah biasa melakukan hal itu.

Bi Suti yang mendengar suara cempreng milik Naila, langsung menyambut mereka dengan senyum ramahnya. Karena, Ibu Naila sedang hamil besar, Bi Suti membantu Ibu Naila berjalan kearah ruang makan. Sedangkan Naila, anak itu sudah berlari keatas dimana kamar Renata berada.

"Assalamu'alaykum.." Salam Naila ketika sampai didepan pintu Renata.

Tak mendapat jawaban dari dalam, Naila langsung melancarkan aksinya.

DUG

DUG

DUG

ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ..

Suara cempreng Naila melantunkan azan, ketika tadi tangan kecilnya menggedor pintu kamar Renata.

Setelah tertawa sendiri karena ulahnya barusan, ia mengetok pintu kamar Renata Kembali.

TOK

TOK

TOK

"TATA TATA TATA." Teriak Naila lagi.

Renata yang berada didalam kamar, mencebikan bibirnya mendengar suara Naila yang sangat mengganggu.

"TATA TATA Taaattaaaaaaaaa..." Teriak Naila, sambil mengetuk pintu tanpa henti.

Inspirasa#2 Believe In LoveWhere stories live. Discover now